Friday, March 24, 2006

Hilangnya sebuah Kebanggaan.....

renungan....

Sepertinya bangsa Indonesia memang sedang menghadapi ujian yang tiada habisnya. Disamping keadaan dalam negri yang sangat memerlukan pembenahan dan penataan dari berbagai segi, pengambilan kebijaksanaan dan pelaksanaan peraturan pun masih sangat sukar diterapkan pada jalur yang tepat. Melihat keadaan negara sendiri yang sedang dalam keaadaan terseok-seok untuk kembali berdiri tegak memperlihatkan kekuatannya terkadang membuat iba jika tidak mengingat rusaknya negara ini akibat ulah para oknum,bahkan keadaan ini terkadang juga menyusutkan rasa kebanggaan terhadap bangsa sendiri.

Memang sangat disadari bahwa hilangnya rasa bangga terhadap bangsa sendiri akan sedikit demi sedikit mengikis percaya diri kita alias minder menjadi bangsa Indonesia. Tetapi ternyata tidak mudah untuk membangun kebanggaan itu, disela-sela kesibukan untuk menata kembali rasa kebanggaan terhadap bangsa, hantaman2 dari luar selalu saja menyerang. Psycho War (perang psikologis) secara tidak sadar akan meruntuhkan rasa percaya diri kita alias bikin nggak PeDe. Perang kata2 atau hinaan2 menyakitkan dari pihak luar ternyata menorehkan luka dalam yang tidak kalah pedihnya dengan tembakan peluru tajam.

Berita terkini menyatakan bahwa orang Indonesia menjadi biang keladi merebaknya flu burung di di KL dan sekitarnya. Lho..Kok..??
Meskipun di Indonesia sedang marak2nya jangkitan flu burung tetapi masyarakat kita disana sudah paham bahwa virus itu ditularkan dari unggas ke manusia sehingga sasaran pemberantasan dan pengawasan difokuskan ke tempat2 pemeliharaan ayam dan kandang2 unggas milk rumah tangga pribadi.
Lha kok disini orang Indo malah dituduh membawa ayam hidup masuk ke negara Malaysia ....apakah custom imigresen sebegitu teledornya hingga ayam hidup bisa bebas menghirup udara diluar negeri....lha kalau ayam yang dibawa adalah ayam goreng Suharti pasti semua orang akan maklum ...abis..memang hueennak tenan....!!

Kemarin ketika klinong-klinong ke Masjid India kami mampir kesalah satu deretan toko kerudung yang konon menjual dengan harga grosir. Sudah menjadi kebiasaan kegiatan tawar menawar otomatis berjalan meski salah satu penjualnya dengan terang2an menyatakan ketidak sukaannya dengan mengatakan ..."disini barang2 tidak bisa murah seperti di Indonesia..disini Malaysia..." kami agak kaget juga mendengar perkataannya yang ketus. Tapi ternyata itu belum seberapa.....bapak si empunya toko tiba2 ngomong begini....
"dulu orang sini tidak suka dengan kerudung ini...."
"Emang kenapa..?'' salah satu teman jalanku bertanya...
"Orang sini cakap..kerudung Indon...kalau pake kerudung ini macam pekerjanya saja..." gitu kata si bapak......GGubbBraakk.....!! kontan emosi temanku jalan naik....
"Orang sini tuh under estimate ya sama orang Indonesia....bla..bla..bla..." gitu kata do"i..
"Pasal ...orang Indon suka pacaran..." kata si bapak...TRuss..??
"Pacaran tak apaa...tapi sukanya merebut suami orang..!!" samber sipenjaga toko tadi seorang perempuan tengah baya....GGubBrakk...!! temanku tambah sewot...
"Sama aja pak..perempuan sini juga suka merebut suami orang...bla..bla..bla.." cerocosnya....
"Weessh...pak..mau orang sini mau orang sana...namanya laki2 perempuan kalau sudah sama2 mau digoda dan menggoda ya terus saling angguk-anggukan....rak ya gitu ...." aku ikutan nimbrung....
" iya...ya..iya..." sahut si bapak agak tersipu menyadari ibu2 pembelinya mulai naik darah....

Masalah rebut merebut ini secara tidak kita sadari ternyata mulai menjadi merek atawa cap alias brand yang membuat kita para wanita Indonesia malu bin isin!!
Bayangkan jika seorang teman Malaysia berbicara terang2an didepan kita...."saya takut kalau suami saya lama2 diJakarta....pasal perempuan2nya suka menggoda suami orang.."..PLakk!!...betapa malunya...

Menganggap orang putih lebih segalanya dari orang Indo ternyata sangat disadari oleh mereka para bule. Suatu sore dalam suatu percakapan antara dua pria bule dengan satu pria Indo disebuah kafe di Ngustrali bisa bikin kuping kita merah, kalo di bahasa Indonesiakan kira2 begini...
" Loe diNgustrali sini kagak laku ya...susah kan loe nyari cewek disini.." ledek bule 1..
" Weh..iya nih...meski udah berbekal Dinner Card, gold Card...tetep kagak ada cewek yg ndeketin..coba di Indo...he..he...berbekal visa card aja cewek2 udah pada ngintil...." sahut bule 2 nyantai...
"Weleh..welehh...mau nyahut apa gue..??" begitu batin pria Indo malu sambil mengelus dada....

Sudah sebegitu parahkah negara kita hingga bukan cuma kondisi politik, sosial, ekonomi yang menjadi sorotan bangsa dari berbagai belahan dunia, tapi wanita sebagai tiang negarapun sudah dipandang rapuh.

Penghinaan, pelecehan, pendiskriditan memang sangat melukai hati, hingga terkadang timbul rasa malu dan akhirnya akan mengurangi rasa percaya diri sebagai bangsa Indo. Wajar jika perasaan itu terbersit mengingat kondisi keterpurukan dalam segala bidang yang tak kunjung usai dan belum ada juga kesadaran dari para oknum untuk segera mengentaskan diri dari keterperosokan disamping pandangan2 dan tuduhan2 miring yang sering dilontarkan orang2 luar.

Memang sukar untuk memunculkan rasa bangga sebagai bangsa Indo ...tapi kalau kita sendiri malu dan tidak mempunyai kebanggaan sebagai bangsa Indo ..... apalagi pandangan orang lain terhadap kita.....

1 comment:

Anonymous said...

Mbak Laras yang baik. Mungkin kita kelamaan dijajah bangsa bule - plus dibombardir film2 bule - sehingga stereotype bule dimata kita lebih hebat, pinter dan segalanya. Padahal kenyataannya yang bodoh, culas juga tidak sedikit. Sedikit pengalaman, salah satu teman saya kuliah yang asli penduduk loka mau dapat nilai A saja susah sampai kita ketawain.