Sunday, December 21, 2008

" Mother...how are you today...? "

Selamat hari ibu...selamat hari ibu...
happy mother's day for all Indonesian women..


Lho hari ini Hari Ibu yak..? kok gak kerasa, malah baru ngeh kalau hari ini harinya para mami setelah pagi tadi tengak tengok FB, juga setelah mata thulang-thuling, menyesuaikan cahaya yg masuk ke mata secara mata masih sepet karena merasa kurang cukup istirahat alias belum puwas tidur. Halah kayak Tukul ajah..puwas..puwas...

Beginilah kalau jadi ibu eRTe, setiap hari berkutat dengan rutinitas kegiatan yang so pasti sangat keibuan meskipun body agak kebapakan, sehingga keistimewaan di hari ini menjadi terlupakan dan terasa biasa-biasa saja.
" Dari suami tercinta dapat hadiah apa mbakyu?"
" trus kalo dari anak dapat kado apa ? "
Walah..nggak ada kado jeng, ngucapin selamat hari ibunya aja juga barusan aja alias baru ingat....
Maklumlah kadang hari ulang tahun aja lupa...waakkss...

Sebenarnya buat dakyu, setiap hari adalah hari ibu.
Rasanya tidak cukup jika jasa-jasa ibu hanya kita kenang sesaat pada hari ini saja. Apakah hanya di hari ibu saja kita merenungkan kebaikan ibu, kasih sayang ibu, ketulusan dan keikhlasan ibu, cinta ibu serta seabreg-abreg pernak-pernik yang mewarnai tugas dan tanggung jawab ibu terhadap anak, suami dan keluarganya ? arrghh..mudah2an tidak...
Ibu yang selalu melafazkan doa untuk kebaikan anak2, suami dan keluarganya sepatutnya selalu berada di hati kita semua di setiap saat.

Sesungguhnya dakyu juga sangat menginginkan agar segala bentuk hadiah, kado, maupun bunga bukanlah hanya sekedar simbol saja. Akan tetapi benar-benar merupakan sebuah kasih sayang yang jujur sebagai timbal balik keikhlasan hati seorang ibu yg telah diberikan kepada mereka di sepanjang hayatnya. Kalau mau mentraktir ibu di sebuah restoran besar mengapa mesti pada hari ibu, atau jika mau membelikan sesuatu yang istimewa kenapa harus di hari ibu ?

Mungkin dakyu adalah seorang yg monoton hingga menganggap semua hari adalah sama.
Tapi bagiku mengungkapkan perasaan tidak harus menunggu harinya, dan ekspresi kasih sayang juga tidak melulu berwujud sebuah benda, tapi terkadang cukup berupa sapaan hangat renyah dan ceria dari sang anak...
" Mother...how are you today...? "

Wednesday, December 10, 2008

tulalitt.... Salah sambung

Raya Idul Adha setelah melaksanakan sholat kemaren, sekitar 40 orang teman sesama pehobby 'jeprat-jepret' berkumpul di tempatku sekedar bersilaturahim dengan sesama teman perantauan menikmati hangatnya kebersamaan di hari raya kurban. Sengaja menampilkan aneka masakan nusantara untuk mengajak para tetamu mengenang masakan ibu di rumah jika kita pulang kampung. Lontong opor, sayur nangka, sate ayam, bakso serta berasyik masyuk dengan kipas demi mematangkan sate kambing.

Motivasi tuk makan sate kambing ala Indonesia cukup mendongkrak semangat menyelesaikan pembakaran meski pada tusukan ke 75 satu persatu para pembakar sate mulai mengundurkan diri secara mereka sudah kenyang dengan lezatnya sate hasil bakaran sendiri, apalagi badan sudah gobyos basah keringat karena pedasnya bumbu sate. Nyam..nyam..gleks...

Peminat karaoke nggak menyia2kan kesempatan buat unjuk suara, satu persatu mereka memamerkan kebolehannya, sedangkan yg lain manggut-manggut menikmati merdunya suara para penyanyi. Tiba-tiba Kangmas Jogelem nyeletuk,
" Pak Ucrit nggak usyah menyumbangkan lagu ya..." ..
" Aduh bapak..saya memang tidak bisa menyanyi, tidak mungkin saya akan menyumbangkan lagu...betul tidak bapak2..?" gitu jawab pak Ucrit dengan logat khas sundanya panik ...
" Saya tahu pak Ucrit, makanya jangan menyanyi takut lagunya jadi sumbang..." weleh..Kangmas Jogelem ini...
" eleuh2..si bapak mah becanda saja...kaget sayanyah..." duh leganya pak Ucrit...

he..he..awalan 'me' pada kata menyumbangkan lagu memang sering bikin giduh alias bingung, maksudnya beneran apa cuma mau ngeledek seh...?
Begitu jugaketika suatu saat dakyu sedang protes sama Gembul kucingku yg ganteng itu, mungkin yg mendengarkan juga akan sedikit bertanya-tanya, maksud loh?? .
" Gembul..jangan membuntutiku...pliiiss..jangan mengekoriku..!!" maksudnya bukan mengikutiku dari belakang sodara-sodara, tapi asli buntut/ekornya si Gembul selalu di adepin ke mukaku jika do'i kuajak ngobrol, iiihh...jijay tau'.!!
Malah do'i juga suka membuluiku, secara bulunya mbrodoli karena bos bapak malas nyisirin, jadi bulunya nempel2 ke bos mamah kalau di gendong.

Wes..wes.. kok malah ngobrol terus, katanya mau makan sate kambing....??
iya iya...sini tak bakar satenya....
loh mau bakar atau tak ?
wes to..kene tak bakar satenya..
mau bakar atau tak..?

husstt..mbalah udreg2an...
..marilah kita membakar daging bersama agar menjadi sate yg lezat, gitu ngomongnya yg jelas....
..biar nggak salah sambung getoh ...**

Thursday, December 04, 2008

Kisahku di pagi ceria....

Akhirnya Pe eR berbelanja ke pasar Chow Kit tergarap sudah. Bangun pagi tadi terasa ada beban secara hari ini memang sudah kubuat jadual untuk shopping bersama mbak Kip juru bebenah rumah merangkap asisten memasak andalanku. Pergi ke pasar memang salah satu pekerjaan yg kurang dakyu minati sehingga perlu effort khusus untuk melaksanakannya. Ini memang baru pertama kalinya dakyu ngubek-ngubek pasar chowkit secara ada keperluan tertentu, dan biasanya cuma berjalan mlipir2 di pinggiran yang tidak ada lahan basahnya.

Bukannya dakyu tidak pernah ke pasar tradisional, tapi pasar Chow Kit yang terletak di daerah Kampung Baru ini cukup menimbulkan trauma dengan berita pasukan Rela yg suka asal main tangkap orang. Nggak kebayang seandainya dakyu sampai tertangkap, apa nggak nangis ndeprok ?...Padahal pasar ini termasuk istimewa menurut pandanganku secara merepresentasikan pasar Indonesia yang sesungguhnya. Bumbu dapur dari salam, lengkuas, jahe, kunyit dkk, kluwek, krecek..dll...komplit..plit. Selain bisa memperoleh bahan makanan segar harganyapun sedikit lebih murce' dibandingkan dengan superkamapret. Bahkan tidak cuma pasarnya, lingkungan serta warung2 disekitarnyapun bener2 penuh dengan sentuhan suasana Indonesia. Jadi buat para pecandu indomi, kecap abc kecap bango, juga teh kotak/botol sosro tidak perlu kuatir karena terdapat penjual disana. Bagi nasi kapau addict alias penyuka masakan Padang bisa memuaskan seleranya karena banyak rumah makan bertebaran di daerah tersebut. Wess...pokoknya Indonesia banget deh....

Hari ini dakyu merasa senang, karena berhasil memberanikan diri masuk ke dalam pasar meski di temani oleh mbak Kip yang kali ini bertindak sebagai pengarah gaya, penentu arah, juga pembawa barang belanjaan. Memasuki los demi los, mataku berbinar melihat ikan2 segar yg melebihi Gembul gendutnya, kemudian mantap menapakkan kaki di arena mlenyek hasil guyuran air limbah pemotongan ayam, berlanjut menuju ke los daging sapi yang akhirnya membuatku eneg berhubung melihat daging bergantungan jadi terbayang kisah2 'slaughter''.

Houwgh
leganya, akhirnya berhasil menemukan daging kambing buat nyate, juga ayam buat di masak opor. So, hang out dengan mbak Kip selesailah sudah. Meski begitu bau pasar yg legitnya sungguh mendulit benar2 menimbulkan polusi di dalam mobil hingga cukup membuat puyeng sepanjang perjalanan pulang kerumah.

Byur,,,byur....byur...osok..osok..osok....kricik..kricik...kricik..la..lala...li..lili.....( heboh mandi..)
Tuh dengerin...masih nggak percaya kalau baunya bisa mbikin kambing semaput (pingsan) dan gebes-gebes ( geleng2 kepala sambil nutup hidung) ?.. Lha wong sampai baju jerohannya ikutan terkontaminasi...jadi ya kudu mandi lagi en ganti total !!
Nah ini juga salah satu penyebab kenapa enggan pergi ke pasar....

Halo mbakyu.-mbakyu...
Ada trik khusus nggak sih supaya kita bisa berbelanja di pasar dengan perasaan nyaman dan gembira ?...

Wednesday, December 03, 2008

Ibu, betapa dalam cintamu..

Di dunia ini tidak ada seorangpun akan meragukan cinta kasih seorang ibu. Ketulusannya dalam mencurahkan kasih sayang tidak pernah akan berhenti, jumlahlahnya yang tidak terhingga begitu menghangatkan jiwa dan ini akan terus berlangsung sepanjang masa hingga akhir hayatnya. Tapi seorang ibu adalah manusia biasa, di waktu-waktu tertentu beberapa hal menjadi penyebab timbulnya bad mood , hingga suatu saat emosi mudah meledak lepas kendali dan....dorR..pletak..pletok...Akhirnya menimbulkan kesan bahwa ibu adalah sosok bawel bin cerewet en reseh. Tapi sejujurnya kita pasti tahu bahwa segalak-galaknya ibu,sejudes-judesnya mami, di sana di sela-sela relung hatinya segudang cinta sejati tersimpan untuk buah hatinya. Titipan Alah yg sangat berharga di dunia.

Sekarang bagaimana dengan perasaan anak ?
Akankan si anak selalu memikirkan keadaan ibunya seperti seorang ibu yg selalu menghawatirkan kondisi anaknya di setiap denyut nadi dan disetiap helaan nafasnya...?...

Dulu ketika anakku masih usia balita, mereka sangat bergantung kepada ibunya terutama disaat masih menyusu, lengketnya sudah kayak perangko...nempel terus. Tapi begitu memasuki usia SD, kedekatan dengan teman main dan teman sekolahnya sedikit mengurangi kelengketannya terhadap ibu meski sifat2 manja gebol-nya masih terlihat jelas. Sesekali masih minta dipangku dan masih senang di gendong2 meski sebentar. Terutama di saat mereka pulang sekolah/bermain, keberadaan ibu di rumah sepertinya sangat diinginkan oleh anak. Biasanya anakku selalu meneriakkan kata " maa..mamaa.." begitu turun dari mobil jemputan. Atau.."mama mana..." jika pembantu menjemput di depan pintu pagar. Dan begitu tahu mamanya di rumah saja, dengan lega mereka bergumam.." ooo..mamah ada.." Setelah itu mereka akan asyik sendiri tanpa mempedulikan keberadaan mamanya lagi.

Setelah memasuki usia remaja, hubungan ibu dan anak yg semula sangat harmonis tiba2 bisa berubah menjadi horor. Keinginan ibu sering berlawanan dengan kemauan anak. Ibu yg selalu menginginkan hal terbaik untuk anaknya akan dipandang sebaliknya oleh anak. Sehingga di mata anak ibu terilihat sebagai figur yg tidak bersahabat, suka mem'buli' dengan perkatan " do this..do that...don't do this..don't do that.."
Bahkan setelah anak semakin bertambah besar, sekedar memberikan pendapatpun terkadang bisa dianggap mencampuri urusan mereka. Lagi-lagi akan dianggap membuli...

Keadaan menjadi berubah drastis setelah merasakan menjadi seorang ibu. Sekarang baru percaya bahwa ibu tidak pernah membedakan kasih sayangnya terhadap anak-anaknya. Baru yakin kalau ibu tidak pernah membenci anaknya, walau dulu pernah berseteru karena perbedaan pendapat. Dan paham mengapa ibu selalu menghawatirkan keadaan anaknya, juga ngarti jika ibu seakan membuli dengan pepatah... do dis..do dat..don do dis..don du dat...
Tapi sengerti apapun, alasan kesibukan mengurus anak, suami, teman dan pekerjaan terkadang membuat kita lupa untuk menanyakan keadaan ibu walau sekedar menyapa di telepon. Bahkan menganggap bahwa telepon 2 hari yang lalu sudah bisa menenangkan perasaannya atau kiriman tiap bulan sudah menghibur hatinya.

Rupanya perasaan seorang anak terhadap ibu memang berbeda dibanding perasaan ibu terhadap anak2nya, karena ibu akan selalu membawa anak di dalam hati, di setiap waktu dan disetiap hembusan nafasnya walau sesibuk apapun.
Sedangkan anak terkadang lupa...

arrgghh..
Aku ingin selalu memikirkan ibuku seperti ibuku selalu memikirkanku...
Aku juga ingin agar anakku bisa memikirkan apa yg ibunya pikirkan.....