Friday, August 19, 2011

Cinta sepotong tempe ....

Cintamu bagaikan tempe Beb..
Renyah, gurih, garing, tapi cepat busuk..
Cintamu juga seperti kuku tanpa kutex..
Mudah patah, tumbuh, hilang silih berganti..
Dan cintamu itu juga seperti tape Beb ..
Halus, lembut, nyam-nyam, tapi sayang...lembek !!

Cinta bukan ban serep Beb ..
Juga bukan ganjal pintu ..
Jangan asal pasang di mobil tanpa ban ..
Jangan asal tempel di pintu tanpa rem..
Dan jangan seenaknya kamu pinjamkan seperti topi ...

Kamu tahu kan Beb ..
Cinta hanyalah sepenggal rasa ..
Setumpuk emosi yg meluap di saat suka..
Mudah berubah menjadi gundah ..
Mudah membuncah kala sedang gairah ...

Beb ..
Sebenarnya jenis cintaku pun sama ..
Bervariasi seperti tempe .
Bisa kering, tipis, pedas, asam, manis ...
Indah berganti kelam, berwarna-warni sesuai situasi...
Argh...tapi kamu tahu kan ? ....tetap saja nyamleng !!

Wednesday, August 17, 2011

` Hanya karena cintaMu aku masih bisa bertahan ~

sayup2 terdengar adzan subuh menggema
dingin percikan air wudhu mulai membayang
pelan kutepis rasa malas yg ada
alhamdulillah dengan ikhlas kutebar sajadah panjang

bibir dan hatiku berdzikir dalam doa
melantun cinta menepis peri yg menggerus luka
menyadari betapa rapuh jiwa tak berbungkus rasa
menyapa makna atas tanda yang kubaca

wahai hati yang mudah membolak balik perasaan
teguhkan imanku agar tidak pernah berpaling dariMu
hanya karena cintaMu aku masih bisa bertahan
melawan hawa nafsu untuk tidak membenci dan meninggalkanmu

Ya Allah Ya Rabb
jadikan bulir2 air mata ini menjadi saksi
atas kecintaanku kepadaMu
jadikan sajadah panjang ini sebagai pengingat
untuk selalu rindu bertemu denganMu...


Belezza
Ramadhan ke 17

Monday, August 15, 2011

Rahasia Tuhan

Kemaren saya sangat terkejut mendapat kabar bahwa suami seorang kawan saya dipanggil sang Khalik, tanpa sakit terlebih dahulu. Bahkan ketika itu sedang menjadi imam sholat subuh di bulan Ramadhan ini. Beberapa watu lalu tetangga dekat rumah secara mendadak meninggalkan istri dan keluarganya untuk selama2nya tanpa diberi kesempatan meninggalkan pesan. Akhir2 ini memang terdengar begitu banyak kisah2 menyedihkan karena kepergian tanpa sakit terlebih dahulu.

Jodoh,rejeki dan mati adalah rahasia Tuhan. Manusia tidak punya andil untuk mengendalikannya. Kepandaian kita dalam mengolah, memanfaatkan dan mengamalkan apa yg telah digariskanNya yg akan dapat menuntun manusia untuk mendapatkan kenikmatan di dunia maupun di akhirat nanti.

Tapi sayang terkadang kita menyia-nyiakan apa yg telah diberikan olehNya. Rejeki yg telah dijatahkan untuk kita tidak dimanfaatkan dengan semestinya, Jodoh yg di gariskan sebagai pasangan tidak diperlakukan dengan sepantasnya.

Apakah kita harus merasakan miskin terlebih dahulu agar dapat menghargai arti sebuah rejeki ?

Apakah kita harus mengalami perpisahan dengan pasangan terlebih dahulu untuk dapat menghargai arti indahnya sebuah kebersamaan ?

Apakah mungkin memang harus seperti itu, layaknya ketika kita menjalani puasa Ramadhan ini. Seharian menahan lapar serta haus, sehingga melihat es balok serasa melihat es teler, nasi sambal bagaikan beef steak dan bedug maghrib menjadi sebuah nyanyian indah di petang hari

Atau malah ada cara yg paling mudah, yaitu dengan bersyukur.Bersyukur menurut saya tidak hanya sekedar ungkapan rasa terima kasih atas limpahan karunia dariNya, tapi sebagai upaya penyembuhan hati atas ketidak puasan manusia terhadap pemberianNya. juga menamball bolong2nya hati karena watak serakah manusia.

Siplah kalauw begitu...

Smoga renungan pagi ini dapat bermanfaat untuk saya sendiri maupun yg mau/sempat membacanya...

Belezza

~16 Agustus besok hari kemerdekaan kita~