Wednesday, May 23, 2007

Disemprit pak polisi.....priiitt!!


Wik en kemaren kali kedua rombongan gambus yang dikelola oleh Ki Jogelem diasisteni Nyi Laras berkunjung ke pantai timur daerah Kuantan. Bukan...bukan diundang manggung, cuma pengen nyelonjorin kaki dipinggir pantai bersantai, bermain pasir dan mandi di laut. iii...Yess!!....tapi panas bo', makanya sore hari adalah waktu paling tepat untuk meluncur di gulungan riak-riak ombak sambil mengusek-usekkan kaki kedalam pasir yang terasa menggelitik.

Sebenarnya perjalanan dari KL ke Kuantan bisa di lakukan dalam waktu cukup singkat kurang lebih 2.5-3 jam saja karena cuma berjarak 200an km, bahkan bisa lebih cepat kalau gas ditekan agak lebih dalam. Tapi di MY mana bisa ngebut kalau patuh terhadap kecepatan maksimal yang ditetapkan. Padahal jalanan halus mulus dan tidak banyak kendaraan beredar, yah tentusaja keadaan ini sangat menggoda pengemudi untuk ngebut karena tidak sabar untuk segera sampai tujuan.

Mau nekat nyetir berkecepatan tinggi serasa menjadi pembalap disirkuit Sepang ?.. nggak disemprit pak polisi kok...tapi emang berani? Selain bahaya kecelakaan mengancam isi dompetpun bisa2 bakalan melayang. Sumon alias saman bin denda karena melebihi kecepatan yg telah ditetapkan mahal bo' 300RM, lha kalau pulang balik kena saman ?...waaa...bisa bangkrut!!
Jadi harap diperhatikan jika ada plang batas kecepatan yg diperbolehkan karena camera selalu mengintai kendaraan anda dan..jeprett..kemungkinan anda akan mendapatkan surat cinta dari DLLAJR yg isinya tagihan denda karena melanggar batas kecepatan maksimum...duh blaik!!

Dulu sewaktu belum ngeh trus sok keminter...wong jalanan sepi pengendara kok pada santai ...Makanya dengan PeDe pedal gas digenjot...wuuiiiing....!! Tapi meski sekarang sudah paham, kenapa masih kena denda juga ?....hh dasar kaki nggak bisa kompromi...nggak tahu apa kalau tangan ini jadi tambah kerjaan dengan merogoh kocek lebih dalam lagi.

Meski begitu masih mending didenda daripada ditilang pak polisi di Indo, kaget bo' disemprit pak polisi.....
Nglanggar lalin kesemprit, salah jalan kesemprit tapi abis itu bisa cincai...tawar menawar harus bayar berapa beres...wah..bikin wibawa pak pol jadi berkurang ah!! Jadi tak heran kalau akhirnya pengendara gak kapok melakukan pelanggaran berulangkali karena pikirnya asal ada uang urusan lancar.
"Abis repot sii..pakai sidang segala, ngabisin waktu.... lebih praktis bayar ditempat kan...?"..

Di MY bayar denda pelanggaran lalin hingga salah parkir atau nggak bayar parkir bisa dilakukan di kantor pos sambil ngantri bayar listrik, ledeng dan telepon. Tanpa ada kongkalikong atau cincai bin kasak kusuk denda juga bisa dikorting hingga 50 % jika bayar di kantor pusatnya. Enak kan? tanpa deg2an karena disemprit pak polisi...priitt!! Tinggal menunggu surat cinta melayang kerumah atau terjepit diantara kaca depan dan wiper...

Bisa nggak ya negaraku seperti itu?
Dengan begitu dana2 semacam ini pastinya akan langsung masuk ketempat yang tepat bukan bersliweran ke segala penjuru...

Saturday, May 12, 2007

Ikutan demo....

Akhir2 ini beberapa ruas jalanan di Jakarta pada macet gara2 maraknya demo reshuffle kabinet....
Kebayang betapa suntuknya pendemo, betapa sewotnya sopir angkot akibat berkurannya setoran karena kemacetan lalu lintas, pastinya pengguna jalan juga gemes karena banyaknya waktu terbuang di jalan.

Lain di Jakarta lain di KL.
Dirumahku kemaren juga heboh...ada demo!! Tapi demonya berlangsung secara tertib aman dan terkendali penuh haha-hihi dan ketawa ketiwi. Yah...sejumlah ibu-ibu menyambangi rumahku komplit dengan membawa perlengkapan perang disertai keseriusan mimik muka dan sikap siap tempur !!

Pelan tapi pasti, satu persatu mereka naik tangga lalu memasuki rumahku. Selanjutnya dengan hati-hati peralatan di parkir pada tempat yg strategis.
Setelah menunggu sejenak, akhirnya pemimpin dari sejumlah ibu-ibu ini datang karena mengalami kesasar lebih dulu. Segera komando dikumandangkan dan genderang demopun dimulai...tret..tet..tet..tret..te..tet...

"Ibu-ibu...pada kesempatan demo presto listrik ini kita akan memasak sup ekor plus sup tulang serta bubur ayam yaa..., masukkan bahan-bahan pada masing2 panci presto dan jangan lupa masukkan bumbu2nya juga lho ya.... biar sedep! Nah setelah itu panci presto ditutup kemudian tinggal pencet program memasak yg diinginkan apakah membuat sup, bubur atau masakan lainnya sesuai yg tertulis diatas tutup presto tersebut. Eh iya..jangan lupa listriknya dicolokin, nah beres. Silahkan yang berenang dilanjutkan, satu jam kemudian baru kita santap bersama masakan ini..."

Wwoooo
.....demo presto listrik toh....

Haiyaak...emang mau demo apaan?...
Kayak yg dijalanan itu..?....ogah layauuww...
Tiwas ngoyo demo sampai kepanasan hingga suara serak, yakin gulagokin tetep aja kagak ada yg dengar. Mendingan demo versinya ibu-ibu tadi..

Friday, May 04, 2007

Hidup SeRviS !!......

Setelah lima hari berada di Jakarta kini balik lagi ke KL, lumayan suasana hati kembali seger sumyah.....
Yah..Paling enggak tubuh terlihat ndut -an dikit, maklum nggak cuma mata yg dimanjain tapi perutpun diberi kebebasan untuk mencerna berbagai makanan en cemilan, dan nggak ketinggalan lidahpun diberi ruang untuk senatiasa bergoyang menebus rasa kangen makanan negeri sendiri.

Di Jakarta, soal makanan nggak perlu diragukan lagi...pasti pas dilidah!!..lha wong seleranya cocok....
Mie ayam dari harga 4 ribuan sampai yang 15 ribuan, rasanya enak aja....sebab bumbunya cocok!! Begitu juga dengan jajanan lain2nya....glek..glek..nyam..nyam deh ah!!
Demikian pula dengan perkara belanja belanji, tidak bisa dipungkiri Jakarta emang surganya. Rupa rupi beraneka warna warni bisa didapat dengan harga murah meriah dari merek asli sampai palsu semua ada, apalagi piracy....Wow!! heboh...
Berbagai DVD bajakan 7 ribuan tersebar merata diberbagai pertokoan dengan kwalitas gambar mencorong. Uupst!!.....
Wwwaa....ketahuan beli jugak!!
Duh!! mang'ap......kebacut
bin terlanjur!!

Untuk membeli belah negara kita emang ok bangeth!! tapi untuk public service ?....jangan dibandingkan deh antara Malay en Indo...!! dijamin njomplang......

Kemaren baru terasa ketika berjalan-jalan di Mal Kelapa Gading, Atrium, ITC Pemata Hijau dll...
Dengan area yg begitu luas , mal-mal disana tidak menyediakan bangku-bangku yang biasa diduduki untuk istirahat sejenak oleh para shopinger. ITC Cempaka Mas masih mendingan, meski sedikit tapi tersedia.
" Terus kalau capek gimana dong?...."
" Disana kan ada food court, bisa duduk sambil makan ..."
" Lhah..brarti harus bayar dong....itu mah bukan service!! ..Trus kalo duit pas2an gimana..brarti gak bisa duduk dong..."
" Ya udah..ndlosor aja dilantai.."
" Wih!..sadisS!!..sekarang dudukpun harus bayar....untung kentut masih gratis.."

Berdasarkan pengalamanku kemaren, membeli voucher di airpot kudu hati-hati. Harus ada request mengenai kamar yang dikehendaki apakah smoking room atau non smoking room karena hal ini tidak akan ditanyakan oleh penjual Voucher. Jika tidak ditegaskan dengan memilih smoking room, ternyata petugas hotel bagian check in dengan tanpa persetujuan akan menempatkan kita diruangan smoking room berbau asap rokok yang bikin perut mual seperti pengalamanku kemaren. Akhirnya setelah terjadi sedikit perdebatan kami bisa pindah ke non smoking room dengan menambah 20 ribu/hari .Itu terjadi di hotel A**** Senen berbintang 4.
Sekarang aku jadi bingung.....
1.apakah setiap orang dianggap merokok?
2.apakah tidak merokok dianggap spesial hingga harus ada spesial request?..
3.apakah untuk dapat menghirup fresh air kita diharuskan membayar lebih ?

Weleh..weleh...kalau memang bener begitu berarti pemerintah memang udah nggak peduli dengan yg namanya public service. Dengan membiarkan perbuatan seperti yang dilakukan oleh hotel A tadi artinya pemerintah tidak memberikan servis kepada masyarakat karena tidak memberikan rasa nyaman pada mereka untuk secara leluasa menghirup udara segar tanpa polusi asap rokok.
Atau memang semua harus bayar.....??...

Ah..sutralah!!...yang penting kita selalu sip dalam menservis keluarga...anak2 kita dan suami tercinta...