Monday, February 27, 2006

TTM-an

opini

Teman Tapi Mesra judul lagunya grup Ratu duo penyanyi centil yang salah satu personilnya adalah istri pentolan grup band Dewa ini memang sangat kondang di tanah air. TTM menjadi istilah yang sangat populer dikalangan orang2 muda terutama di Jakarta dan mulai merambah menjadi kosa kata baru bagi orang2 dewasa maupun oom2 genit. Penghalusan kata perselingkuhan dengan kata teman tapi mesra terasa lebih akrab ditelinga dan tidak menimbulkan konotasi kearah hubungan menjurus yang saru meskipun sebenarnya sama saja. Perselingkuhan memberikan konotasi hubungan lawan jenis dimana salah satu pihak atau keduanya sudah mempunyai pasangan, sedangkan TTM-an mempunyai konotasi lebih luas karena berlaku untuk yang sudah berpasangan maupun lajang.

Sebenarnya perselingkuhan atau TTM-an ini yang gimana sih...Apakah berjalan berduaan, nonton filem berduaan, telpon2an, makan bareng sudah termasuk kategori ber TTM ria....apakah hal tersebut nggak bisa dianggap just as friend titik ? Terlalu sulit untuk membedakan mana yang cuma sebatas teman dan mana teman tapi mesra karena keduanya hanya dipisahkan oleh selaput benang tipis.

Semua orang tahu perselingkuhan akan memakan banyak korban, kadang jiwapun melayang karena bunuh diri tak tahan menyaksikan pasangannya berselingkuh. Tapi sensasi hubungan ini mengalahkan logika dan akal sehat manusia sehingga kenikmatan ini selalu dicari walau apapun yang terjadi, bahkan bubarnya suatu ikatan yang sudah bertahun-tahun terjalinpun menjadi tarohan untuk mengejar deg2an nikmat ini.Memang hubungan sulit antar lawan jenis bagi yang sudah berpasangan akan memberikankan masalah serius dan lebih complex dibandingkan dengan hubungan para lajang, terlalu banyak manusia akan merasa sakit.

Pada umumnya dalam benak kita perselingkuhan atau TTM-an terjadi secara fisik artinya kedua manusia ini saling berjumpa,bertutur sapa, bergandeng tangan atau paling enggak bertatap mata dan sudah saling mengenal. Sedangkan untuk saat sekarang dimana tehnologi sudah sangat maju komunikasi tidak harus dilakukan secara face to face, sehingga arti perselingkuhan maupun TTM-an berkembang tidak hanya dilakukan secara fisik tapi bisa lewat imel, chatting, sms dsb.
Pada saat ini orang belum saling mengenal atau sudah kenal tapi tak pernah berjumpa, atau searching sehingga bertemu teman lama yang nun jauh disana TTMan pun bisa terjadi. Dengan saling melemparkan kata2 manis, curhat-curhatan, saling memberikan pujian, mengenang masa lalu, para cyber TTM tidak kalah yahud dengan para pelaku TTM sejati yang melakukannya secara fisik.Dan mereka akan mojok tanpa suara melakukannya dengan tenang tanpa takut diintip orang.

Interaksi manusia sudah sangat 'njlimet'. Kebutuhan manusia untuk terus berkomunikasi mendorong timbulnya TTM-an yang sekarang malah sudah menjadi trend dikalangan2 tertentu. Kehausan akan informasi dan variasi akan terus digali dari berbagai sumber akhirnya mempertemukan berbagai jenis manusia laki2 dan perempuan yang saling membutuhkan dan saling mengisi hingga berlanjut ke saling ketergantungan. Dari sini awal terjadinya....Teman Tapi Mesraaa.... tralalalala.....trilililili......

Saturday, February 25, 2006

High 5 Bread Town


kunjungan wisata Pengajian IATMI 2006

Seperti tahun-tahun sebelumnya pengajian IATMI mengadakan kunjungan ketempat2 wisata yang berada diwilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya.Tahun lalu kunjungan dilakukan di Royal Selangor tempat pembuatan kerajinan pewter yang sangat terkenal sebagai souvenir eksklusif di Malaysia. Selain itu kunjungan juga dilakukan di Musium Islam yang terletak dikawasan Tasik Perdana diakhiri dengan makan siang di Lala Sea Food Restaurant di daerah kampong baru dengan menu masakan Thailand yang rasanya menggoyang lidah.

Ditahun 2006 perkumpulan ini mengunjungi High 5 Bread Town yang terletak dikawasan Shah Alam,Selangor Darul Ihsan.High 5 Bread Town adalah suatu tempat yang mungkin baru pertama di dunia dimana kita dapat menyelami sejarah pembuatan roti sejak berabad abad silam sampai dengan proses perindustrian saat ini. Dalam agenda wisata yang sudah tertulis pada hari Rabu 21 Februari ini Royal Mint sebagai tempat pencetakan uang logam adalah sasaran yang akan dikunjungi selanjutnya.

Turun dari bus setelah menempuh perjalanan selama 45 menit dari Desa Palma Condo menuju High 5 Bread Town, kami segera menuju pintu masuk disambut oleh boneka2 pembuat roti yang tertata apik didalam lemari kaca menuju auditorium untuk menyaksikan pemutaran filem mengenai sejarah pembuatan roti. Cerita mengenai roti ini dikemas dalam filem kartun lucu sehingga anak2 balitapun bisa menikmati sajian visual yang menarik.
Untuk dapat melakukan kunjungan berikutnya kami diharuskan meneriakkan kata2 HIGH 5 secara bersama2 dan terbukalah pintu menuju lorong pengembaraan untuk menyingkap tabir sejarah dan evolusi pembuatan roti seiring dengan perubahan dan perkembangan jaman.Dalam lorong panjang tersebut ditemani sentuhan aroma roti yang baru dikeluarkan dari oven, sejarah roti dipaparkan dalam bentuk diorama dengan`penggambaran kegiatan manusia pada suatu jaman beserta alat2 yang diperlukan, dikemas secara menarik sehingga pengunjung merasa seolah-olah ikut terhanyut dalam kehidupan sesungguhnya. Dari jaman Mesir purba, zaman besi, zaman Roman, Zaman Viking, jaman pertengahan, zaman King George, Zaman Ratu Viktoria semua terungkap dalam lorong itu. Setiap era membawa perubahan dan pembaruan dari segi mutu biji2an yang digunakan, proses penggilingan, pembakaran, hingga bentuk serta tekstur roti yang dihasilkan. Pada masa King George dilanjutkan ke masa Ratu Viktoria, dengan proses penyaringan biji2an yang dilakukan dengan kain sutra, tekstur roti yang lembut dan putih mulai ditemukan.Dalam masa itu pula Earl Sandwich karena kesibukannya tidak bisa menikmati makanan seperti biasa mulai memperkenalkan sandwich yang digemari hingga hari ini.

Sisi lain High 5 Bread town dalam memberikan pengalaman, dengan menyusuri jembatan sepanjang 880 kaki pengunjung juga disuguhi pemandangan menarik berkaitan dengan proses pembuatan roti dari mulai pencampuran tepung dengan bahan2 lain hingga menjadi suatu adonan yang dituangkan ke dalam cetakan roti kemudian dimasukkan kedalam oven dilanjutkan proses setelah roti matang dan cara pengemasannya.Proses panjang yang semuanya terlihat sangat rapi dan higienis ini tampaknya sangat mudah meskipun hanya melibatkan sedikit unsur manusia. Peralatan modern dan kelengkapan fasilitas sangat membantu proses produksi hingga menghasilkan produk berkualitas tinggi disamping banyaknya jumlah yang dihasilkan, sebagai bayangan dalam satu setengah jam High 5 dapat menghasilkan 25.000 buah roti yang dipasaran dijual dengan harga 50 sen.

Setelah puas melakukan perjalanan panjang dan terhanyut dalam pengembaraan masa lalu kunjungan ke Royal Mint tempat pencetakan uang logam terasa biasa saja. Aliran darah kembali terpompa menuju kepala ketika kami sampai di Tasik Indah restoran masih dikawasan Shah Alam untuk makan siang. Dengan diikelilingi danau disekitarnya rumah makan yang dipenuhi akuarium ini tampak teduh, asri dan menawan sehingga karena pengaruh suasana menu masakan Ikan kerapu tiga rasa, Tiger Prawn masak mentega, Roasted chicken, kailan masak belacan, tomyam pedas, lenyap tersapu habis oleh perut-perut yang penasaran. Kunjungan wisata ibu2 pengajian IATMI berakhir dengan manis dan rombongan inipun kembali ke Kuala Lumpur dengan membawa kenangan pribadi yang tak terlupakan.

Thursday, February 23, 2006

Guru, tak mampu kubalas jasamu...

Semalam kami menghadiri acara pisah kenal dikedutaan, ada tiga orang staf kedutaan yang mengakhiri tugas di Kuala Lumpur dua diantaranya atase pendidikan dan kebudayaan dan direktur Sekolah Indonesia Kuala Lumpur.

Malam itu saya begitu terharu dengan sekelumit ucapan perpisahan yang disampaikan oleh bapak direktur SIK, bukan keluhan maupun sesuatu yang menyedihkan tapi kebanggaan seorang pendidik.Sebelumnya beliau ini bukanlah seorang kepala sekolah maupun wakil kepala sekolah melainkan seorang guru biasa dengan segenap dedikasinya mengajar anak murid .Karena keberaniannya menerima tantangan dengan menjalani segenap tes beliau berhasil menembus persaingan dalam memperebutkan jabatan sebagai direktur Sekolah Indonesia Kuala Lumpur dan berhasil menjalaninya selama tiga tahun.

Dengan jumlah murid yang mencapai 450 anak, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur sudah dipercaya oleh departemen pendidikan disini dan diperbolehkan untuk menerima siswa antar bangsa setelah menunggu dalam penantian lama sejak tahun 1969 bahkan dirjen pendidikan dan kebudayaan Malaysia mempercayakan pendidikan putrinya disekolah ini. Sekarang kalau kita membuka majalah Expat Kuala Lumpur, terlihat disana Indonesia International School mejeng bareng dengan Australia International school. Sedikit kebanggaan inilah yang akan memupus sedikit demi sedikit rasa pesimis sebagai warga indonesia.

Kebanggaan seorang pendidik adalah tulus ikhas tidak ada tendensi lain kecuali ingin mencerdaskan anak didik supaya jadi 'orang' . Ketulus ikhlasan inilah yang sangat sukar didapat dari profesi lain apapun. Seorang guru tidak akan pernah bersaing dengan muridnya, kebanggaan dia adalah keberhasilan anak orang lain yaitu anak muridnya.

Aku jadi teringat dengan guru2 SMP...ketika masa puber pertama dengan segala kenakalan, dan kecentilan yang mungkin membuat pusing bapak dan ibu guru. Seperti pak Pardjo yang sangat gigih untuk membentuk perkumpulan karawitan (gamelan) wanita.Meskipun aku dan kawan2 yang tergabung dalam grup itu 'mbeling'nya setengah mati karena selalu kabur kalo disuruh latihan, tapi pak Pardjo dengan penuh kesabaran melakukan pendekatan melalui watak kebapakannya...dan kamipun luluh dengan semangkok bakso....duuhh...!!
Maklum kerawitan sebagai kesenian asli jawa dianggap tidak keren oleh remaja pada waktu itu sehingga kami selalu belagu setiap disuruh latihan. Pak Pardjo memang tidak sia2, grup kami sebagai grup wanita satu2nya mendapat urutan 5 besar dalam lomba karawitan antar sekolah se DIY meski diurutan ke lima.

Aku juga teringat dengan guru favoritku bu Kun guru bahasa Inggris yang pandai menyanyi dan sangat saklek. Beliau berhasil memompa motivasiku dalam belajar bahasa asing yang pada masa itu bahasa Inggris baru dikenalkan pada saat dibangku kelas I SMP. Ada enam T yang harus dipunyai seorang pelajar untuk sukses, katanya. Titi (teliti), Tata (tertib), Titis (selalu kena), Tatas (tajam), Trengginas (lincah), Trampil (terampil). Kalau diresapi pengertian dan maknanya, memang itulah resep sukses seseorang.

Seperti pak Afif yang dengan ikhlas akan mengajar disekolah dipinggiran kota kecil Malang setelah masa tugas disini berakhir, pak Pardjo, Bu Kun....harapan yang dipunyai mereka hanyalah harapan sebagai orang tua dan sekaligus sebagai pendidik bagi anak2 murid. Mencetak manusia2 kecil generasi penerus yang cerdas sehingga dapat mengangkat derajad bangsa menjadi bangsa yang dihargai dan tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa lain.Terima kasih bapak dan ibu guru....jasamu tak terkira...

Terpujilah..wahai engkau, bapak ibu guru....
Namamu akan selalu hiduuppp....dalam sanubariku....

Thursday, February 16, 2006

Berani Beda

tapi bukan 'nyleneh'

Setelah anak-anakku beranjak remaja bukanlah hal mudah untuk memberikan nasehat, pengarahan maupun pengertian tanpa memberikan rasa tertekan, mengggurui, menjajah, ataupun membuat anak merasa sebagai sarana pelampiasan ke obsesifan orang tua.Kediktatoran dalam satu keluarga yang memberikan otoritas tertinggi kepada salah satu ortu entah itu nyokap atau bokap dalam tampuk pemerintahan keluarga salah2 akan menghasilkan anak yang broken home, frustasi, depresi sehingga anak akan mencari kompensasi diluar rumah yang dirasa lebih nyaman. Mengajak anak2 untuk urun rembug dalam berbagai masalah meskipun hanya urusan kecil yang sepele adalah salah satu bentuk kebebasan berpendapat yang riil dalam satu tatanan masyarakat terkecil yaitu keluarga.

Dulu ketika anak2ku masih kecil, dalam berargumentasi dengan adeknya si kakak selalu memojokkan adiknya dengan kata2.." adek ini masih kecil masih SD tapi sok tau banget si...!!" "Eits...jangan karena adek masih kecil dan masih SD terus disepelekan pendapatnya...kalo pendapat adek benar dan bisa digunakan why not? Jangan dilihat siapa yang berbicara mas...tapi dinilai apa yang dibicarakan....!!" Itu yang selalu aku katakan pada anak2ku..

Coba deh sekali-kali ngeklik milis2 heboh yang isinya diskusi gila2an dan terkadang untaian kata2 mutiarapun terlepas...weh..aku yang cuma baca aja nggak kuat...Dalam pengamatanku, diskusi dalam alam maya yang sekarang bisa bebas kita akses pun ternyata susah untuk menghidupkan demokrasi yang memberikan kebebasan dalam berpendapat. Ada saja pihak2 yang belum bisa memisahkan antara diskusi dengan dikSusi...eh salah...Maksudnya ...karena rasa penasaran ingin meng 'counter' pendapat seseorang, terjadilah perdebatan sengit yang akhirnya mentok kesuatu titik kemudian blang.. mau ngomong apalagi... akhirnya yang diserang adalah pribadi seseorang.... Hal ini secara sengaja atau tidak disengaja akan mendorong terjadinya 'character assassination' (pembunuhan karakter) seseorang dan merangsang timbulnya serangan dari golongan 'floating mass' ..nggak tau masalah tapi pengen nimbrung dan biasanya justru lebih sadis...lengkap sudah....orang yang sudah dimatikan karakternya akan semakin bertambah 'remek' (remuk banget). Dalam diskusi maya yang seru itu ..tak terasa 'cyber anarchies' sedang berlangsung. Meskipun nggak nyata..tapi duuhhh...nyakitin bo'.... Tapi itulah diskusi yang konon melatih daya fikir...kuping boleh panas tapi hati harus tetap sejuk sehingga bisa berfikir dengan logis.

Berbeda prinsip, berbeda pendapat itu biasa. Perbedaan pendapat akan memberikan variasi dalam kehidupan supaya lebih berwarna warni. Kata pepatah jawa 'urip neng donya mung mampir ngombe' (hidup didunia ini cuma untuk mampir minum). Tapi apa yang diminum air putih aja..? kan ya ngopi juga..kadang2 teh tarik...sekali- kali es teler....
Aku punya ayat favorite yang kira2 artinya begini..bagimu agamamu dan bagiku agamaku...kalau direnungkan betapa dalam makna yang terkandung disitu, untuk suatu keyakinan yang sangat prinsipiil... tidak secuilpun tersirat adanya unsur paksaan..

Wednesday, February 15, 2006

nDobos II

(dari pada bengong....)

Dalam setiap kesempatan menggunakan lift di KL baik di Mal, rumah sakit, diperkantoran ataupun digedung2 lain, sudah bukan pemandangan asing kalo penumpangnya sangat heterogen. Yang biasa kita jumpai antara lain Chinese, Arabian, Indian Spanish dll sehingga kalo mereka ngobrol kenceng2 ngrasani kita atau kita yang ngrasani mereka pun tak ada yang tahu.

Beberapa hari yang lalu ketika aku lagi ngirim uang ke Amy mesjid India, aku sempat berburuk sangka pada seseorang. Saat sedang asik2nya ngitung uang yang mau kukirim......dibelakangku ada indian ngomong.... menurut pendengaranku ndilindilindilindilindilindil..ndilindil..indil.....teruuuss kaya gitu tanpa berubah nada, tanpa jeda dan tanpa napas kayaknya...hal itu berlangsung lama sampe yang namanya ngitung uang 2500 bisa aku ulang lima kali karena gak konsentrasi. Karena 'judeg' ngetung uang gak kelar2 aku nengok kebelakang ..jangan2 ni orang nggak bener..ngomong indilindindilil ..gak brenti2 apa bercanda pikirku saat itu...ternyata si indil2 itu memang tampak asik bercerita dengan temannya dan yang diajak ceritapun manggut manggut menikmati celotehannya....., ya ternyata begitulah bahasa mereka....

Komunikasi memerlukan bahasa baik oral, tulisan, isyarat, gerakan tubuh, dan ada juga yang menyatakan dengan bunga...

Di KFC Sungei Wang aku pernah melihat pemandangan yang bagiku sangat mengharukan. Disana berkumpul beberapa remaja laki2 dan perempuan. Remaja perempuan tampak cantik2 stylish dan modis sedangkan rombongan laki2 terlihat bergaya dan penuh percaya diri. Sepintas remaja2 tersebut terlihat sebagai anak2 yang tidak ada kekurangan. Mereka ketawa ketiwi cekikikan mendiskusikan sesuatu sambil sesekali 'nyruput' coca cola....wah seru sekali perbincangan itu meskipun hanya dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat.Gerakan tangan menjadi alat yang menjembatani obrolan yang sedang berlangsung, jadi meski seru tapi sepi.....begitulah.. meski penyandang bisu tuli...tapi duh gusti!! PeDe sekali ... dan komunikasipun tetap mengalir.

Kalo di Jakarta anak muda gaul ngomong pake gue, elo sama teman asik2 aja, tapi coba ngomong gue elo sama 'bonyok' (bokap- nyokap)..wehh.. bisa didamprat habis ! Tapi ada juga keluarga yang menghalalkan kata2 elo gue di pake dalam rumah meski berbicara sama 'ortu' , maksudnya agar komunikasi terjalin santai dirumah walaupun terkesan agak kurang ajar bagi yang tidak biasa mendengarkan.Tapi memang itulah bahasa mereka.

Beda lagi dengan gaya komunikasi pembokat yang ingin menarik perhatian abang2 tukang ojek yang sering mangkal didepan rumahku, mereka meng- 'gidal gidul' kan bokongnya (upst!!sorry!) ketika lewat...dan memang benar dengan menggunakan bahasa tubuhnnya mbak2 ini berhasil mengundang suitan dari para penggemarnya.

Komunikasi dengan menggunakan bahasa apapun sangat diperlukan sebagai cara efektif untuk menyelesaikan masalah, menyampaikan isi hati, menyampaikan keinginan, dan meluapkan perasaan.Komunikasi yang dilakukan secara terus menerus alias kontinyu akan mendekatkan hati setiap insan sehingga melenyapkan prasangka buruk serta membobol habis dinding ketidak percayaan.Dengan komunikasi persahabatan yang retak akan merekat dan terjalin kembali dengan erat.

Sunday, February 12, 2006

nDobos duluu...

melepas kepenatan setelah merayakan Hari Upik Abu

Beginilah kalo kerja serabutan... jadi bos tapi ngrangkep jadi bedinde...banyak merayakan hari2 penting. Sabtu Minggu merayakan Hari Kemerdekaan Upik Abu, lha kalo hari Senin waktunya merayakan Hari Upik Abu, dengan agenda utama pembersihan rumah from A to Z sampe kuinclong!! Tapi ya tetep aku kerjakan semauku....'lha gak ada boss' !!Sambil 'leyeh2' aku ingat2 diskusi ibu2 kemarin..seru juga...ternyata kita2 tidak takut untuk stand up and speak up!!

Dalam leyeh2ku aku andaikan negara kita di zoom in menjadi kueciiill....nah sekarang tampak dipelupuk mataku sebuah rumah tangga ato keluarga yang mempunyai banyak anak.

Ada seorang kenalan, berpendidikan tinggi dan berkecimpung di dunia pendidikan, jumlah anaknya..ya amplop...20 !! Gak bisa mbayangin bagimana membesarkan ke 20 anak yang semuanya perlu biaya pendidikan, baju, makan, dan kebutuhan2 laennya belom mandiinnya, nyebokin, nyuapin...profesi bos ngrangkep bedinde gak bakal ada yg ngelamar...Sekarang semua anaknya sudah besar2, ayahnya dengan bangga menceritakan kesuksesan mereka, si A di Ngamrik, si B di Ngustrali, si C di Ngamsterdam dan seterusnya. Yang mengganggu pikiranku...apakah kebanggaan anak terhadap ayahnya sebangga ayahnya dalam membanggakan mereka?? Menurutku tidak semua anak !!..bahkan mungkin ada yang berpikir bahwa ayah hanya mengejar kesenangan pribadi, ayah hanya memikirkan diri sendiri, egois..dsb. membiarkan dan menelantarkan anak2nya untuk mencari kehidupan sendiri diluar negri yang akhirnya membuat mereka tidak ingin kembali kepangkuan keluarga. Sedangkan untuk beberapa anak...Mak'e...Pak'e ..aku pulang..padahal belum ada setahun dari kepulangan mereka terakhir kali..

Setelah di Zoom out lagi ..Indonesia kembali membesar...kira2 seperti itulah bayangan masyarakat Indo yang kini sedang mencari penghidupan di Luar Negri. Ada yang apriori terhadap negaranya hingga enggan untuk pulang, tapi masih ada juga yg menjalin ikatan batin dengan kuat, semua itu adalah manusiawi dan bisa dimengerti karena semua punya alasan.

Mak'e...Pak'e....aku pulang......

Friday, February 10, 2006

Hip Hop-an ala STNK

(Setengah Tuwo Ning Keren... eh salah!... Kuenceng!)

Hee..yyoo..yoo...
Cobak perhatiin deh gayanya Eminem, 50 Cent, Nely....funky banget ya...celana kombor kaos komprang...topi dibalik, makenya miring dikit.. Wehh!!.. kayak gini nih yang sekarang lagi jadi idolanya anak2 baru gede ...Anakku yang bungsu senengnya setengah mati sama yang namanya rapper dan hip hopper ini...bingung aku kalo merhatiin dia lagi asik didepan komputer sembari niruin nge-rap-nya Eminem...blekuthuk..blekuthukk...bcess..bsces.. perasaan gitu aja syair lagunya, tak paham pulak.

Sekarang bayangin kalo para STNK yang berdance ala hip hop....mak gendal..mak gendul... kriett...tulang2nya menjerit ngeri....sstt.... tapi jangan ketawa dulu, kata instukturnya bagus kok!!
Dont be stress up !! Dont be tense up!! gitu kata guru dancenya sekali-sekali. Kagak ada yang ngeliat bo'....kagak dinilai.....juga kagak ada yang ngetawain kecuali ngetawain diri sendiri karena 'kesrimpet' nginjak kaki sendiri kira2 begitu kalo diterjemahin dalam bahasa kita.Cerita ini adalah pemandangan indah dari dalam studio tari dikawasan Ampang Point.

Begitulah ibu2 STNK ini berlatih dengan gigih tanpa rehat hingga waktu minumpun mereka lewati saking semangatnya.Melatih gerakan kaki hingga menjadi gerakan reflek yg luwes bukanlah hal mudah, kaki keplintir tarohannya.Hal itu dilakukan berulang-ulang hingga akhirnya jadilah satu bentuk tarian hip hop yang 'awesome'...wehh...kalo anak2 'abg' bilang.. 'cool man'..!!

Sebenarnya bagi ibu2 ini, gaya keren, ataupun gaya gaul bukan lagi menjadi target maupun keinginan, meskipun terbersit sedikit harapan untuk mendapatkan perut rata serata Gwen Stephany atau pinggul yang heboh macam J Lo.
Sehat merupakan prioritas utama, ketenangan jiwa diharuskan, fun and happy sebagai andalan untuk mengatasi rasa suntuk dalam menghadapi hidup yang rumit.

Thursday, February 09, 2006

Belajar menjadi panjang umur


Menjadi tua bukanlah hal mudah, aku sangat menyadari hal ini karena kondisi fisik yang semakin aus lama kelamaan keadaan ini akan membatasi rutinitas aktifitas sehari-hari.

Tapi rasa pesimis dalam menghadapi masa tua ini sedikit mencair dan berubah menjadi gelora optimistis ketika aku menghadiri Ikebana International Kuala Lumpur yang menggelar event Chinese New Year Lunch di Grand Park Royal tepatnya di depan Sungei Wang Plasa.Betapa aku merasa kagum dengan para anggota Ikebana yang mayoritas adalah para senior citizen dari beberapa negara dimana mereka dengan gesitnya mengatur dan mengurus 'tetek bengek' untuk suksesnya acara yang digelar pada hari ini.

Dalam satu meja bundar itu aku dan temanku jeng Andry duduk bersama delapan orang chinese yang semuanya adalah senior citizen 65 th keatas. Mereka semua tampak cerah, ceria. bertubuh langsing kencang, berdandan rapi, bermake up, tidak sedikitpun wajah mereka menunjukkan kecapekan, mengeluh ataupun loyo yang mengindikasikan ketuaan.Mereka senang sekali berkenalan dengan kami, penuh semangat mereka menerangkan berbagai hal tentang Gong Xi Fa Chai, pernak-perniknya juga pada setiap masakan yang dihidangkan.Merekapun dengan semangat ikut menyanyi penuh segenap perasaan ketika duo penyanyi yang membawakan lagu China romantis tampil diatas stage... "that is sweet song.." kata mereka sambil sesekali mengartikan arti lagu ke dalam bahasa Inggris.Yang mengagumkan mereka adalah penari-penari yang akan mengisi acara pada hari ini.

Aku lebih kagum lagi dengan seorang nenek berusia 72 tahun, bertubuh langsing singset mengenakan sack dress model cheongsam berbelahan seksi disepanjang pinggiran gaunnya. Dia tampak menonjol diantara tamu2 laen karena dengan PeDenya memasangkan rangkaian bunga yang cukup besar disebelah kiri rambutnya yang ditata rapi keatas, berkali-kali beliau berkeliling dari satu meja ke meja lain dan dengan senang hati memenuhi keinginan para tamu untuk mengambil fotonya.

Semua penari yang tampil disini sudah tidak muda lagi, tapi para penari gaek ini masih tampak lemah gemulai serta penuh kelembutan menari diatas panggung dengan sepenuh jiwa, aku kira laki2 bisa jatuh hati kalau melihat mereka dari kejauhan.

Aku sempat berpikir kenapa mereka harus pergi ke tempat penitipan orang2 tua kalau masih bisa mengisi dan menata hidup dengan baik. Akupun berjanji pada diriku sendiri untuk tidak menyia-nyiakan masa mudaku dan akan meniti kehidupan dengan lapang dada, sehingga masa tua akan kunikmati bersama keceriaan tanpa perlu merasakan sakit hingga akhir hayat.

Hari ini aku belajar bagaimana memperpanjang umur dan menikmati umur panjang....terimakasih mbak Murni.

Tuesday, February 07, 2006

Nonton Konser Dream Theatre


Berawal ketika anakku sulung ingin menyaksikan pertunjukkan konser rock progresif Dream Theatre di Jakarta. Entah kenapa group band itu gagal manggung di Jakarta, yang pasti anakku kecewa berat karena rencananya liburan semester dia mau hunting ke Jakarta dilanjutkan ke Kuala Lumpur setelah genap enam bulan dia sibuk berkutat dengan diktat2 kuliahnya di Yogya

Ternyata group band ini akan manggung juga di Singapore karena negri singa ini memang merupakan negara terakhir dari beberapa negara di Asia yang mereka kunjungi dalam rangka 20th Annyversarynya. Tanpa mikir mumet2 suamiku booking tiket lewat internet untuk anakku sulung yang akan segera datang ke KL. Kebetulan 27 Februari harinya Dream Thetre manggung nyambung dengan liburan Gong Xi Fachai, 1 Muharam dan hari Wilayah Persekutuan Kuala Lumpur sehingga jadilah very long long week end dimana sibungsu dan suamiku juga bisa menikmati liburan.
Alhasil Jumat pagi 27 Februari kami berempat menuju Singapore dengan menggunakan jasa angkutan Aeroline Bus yang nyaman , sehingga waktu tempuh 5 jam tidak menyisakan kepenatan.

Pukul 8 malam konsert dijadwalkan start, sehingga 6.30 pm pun kami bersiap menuju Singapore Indoor Stadium. Seperti dugaanku anak2 muda berkostum hitam2 dipadu dengan celana jean bertebaran dimana-mana, aku cukup heran dengan sikap calon2 penonton yang tampak santun tidak seperti bayanganku karena mengidentikkan rock dengan kebrutalan...rock man!!..Bungsuku yg semula takut untuk nonton konser rock karena dibenaknya memang tergambar kekasaran akhirnya beli tiket juga untuk melihat secara langsung gebukan drum si Portnoy.

Tak kusangka ada teman dari KL dan Brunai yang ternyata juga akan ikut menyaksikan show ini. Aku dan suamiku yang semula ragu2 untuk ikutan nge-rock akhirnya goyah juga.

Budaya jam karet ternyata sudah menular ke negara tetangga. Konser yang dijadwalkan jam delapan molor hingga jam 9. Tapi aku heran lagi, penontonnya kok tetap duduk manis dan sesekali mereka bertepuk tangan pada setiap akhir lagu Dream Theater yang diputar melalui CD selesai.

Teriakan gemuruh, tepukan tangan,tak terbendung lagi ketika jam 9 teng group band yang mempunyai personil 4 orang setengah baya itu tampil, dan barisan penonton yang semula duduk rapi seketika buyar bergerak serempak maju berjingkrak2 didepan panggung.

Malam itu dengan skill yg tinggi disertai teknik vokal prima Dream Theatre berhasil menggoyang Singapore Indoor stadium. Aku masih tetap berdiri kagum ditempatku menyaksikan kekompakan group band yang masih solid meski sudah menapaki usia ke 20, dan ditempatku berdiri inilah aku juga mengamati asiknya anak2 muda jejingkrkan, pakdhe-pakdhe, pria berjas perlente dg membawa laptop, serta eksekutif muda yang tak mau ketinggalan menggoyang2kan badan serta kepalanya mengikuti nada2 keras menghentak terkadang juga diselingi dengan lagu2 slow rock.

Pukul 12 malam konser berakhir dengan lagu Pull Me Under dan Metropolis yang dibawakan secara medley...kompak banget, konserpun berakhir manis tanpa diwarnai keributan, tanpa desak2an, dan tanpa umpatan2 kasar.

Musik memang world wide, tidak mendiskriminasikan golongan manapun, tidak mengenal usia, tidak membedakan jenis kelamin maupun jenis pekerjaan.Bahkan musik rock yang dikenal sebagai musik cadas dan terkesan keras, brutal, dan kasar ternyata bisa mendamaikan dunia.

Suatu hari di Horn Bill Cafe

reriungan...

Waktu itu aku pernah ditanya teman sesama penghuni Kuala Lumpur, apa si enaknya tinggal di Kampung Warisan Condo selain dekat LRT, dekat Carefour, dekat sekolah, dekat pasar tradisional...pada saat itu aku jawab aja tempatnya adem, lahannya luas dll. Tapi ada beberapa hal yang lupa aku katakan..keakraban,persahabatan dan persaudaraan.Padahal setelah 2 tahun aku rasakan ketiga hal inilah yang menyebabkan nadi kehidupan Kampung Indonesia terasa menjelma di Kampung Warisan.

Siang ini 14 orang berkumpul di Horn bill Cafe KL Bird Park semuanya ibu2 yang cantik2 dan ehmm..masih muda2 juga...dan herannya tanpa ada appointment sebelumnya nuansa pinky terlihat mendominasi warna baju mereka. Memang hari ini ibu2 Kampung Warisan minus satu karena anaknya sakit ditambah 3 orang sahabat kami (yang satu juga absen) mengadakan arisan di cafe ini.Arisan ini cukup unik karena digelar tiap bulan dari cafe ke cafe, dari satu restoran ke restoran lain, juga dari warung ke warung diseputar Kuala Lumpur....dan selama setahun lebih arisan ini berjalan belom satupun kami mengulang restoran/warung/cafe yang sama.Kami punya kesepakatan .. pembayaran dibagi rata atas dasar jumlah yang hadir dan tidak boleh tersinggung kalo ditarik bayaran. Tapi kesepakatan ini akan melunak kalo arisan kami lakukan di resto yang agak mahal, karena biasanya kami akan membayar berdasar makanan yang dipesan. .

Meskipun tinggal dalam satu apartemen yang sama belum tentu seminggu sekali bahkan sebulan sekali kami bisa bertemu untuk mengobrol, bercanda ataupun hanya sekedar ber haha..hihi...yang laen kecuali ada event tertentu, karena itulah arisan merupakan acara yang sangat dinanti-nanti oleh ibu2 disini. Terlihat siang ini mereka tampak ceria ketawa ketiwi ada saja yang diobrolkan...bahkan ada ibu2 yang membuat perbedaan antara tukang becak dan tukang masak..weh.. gak nyambung banget...Tapi beberapa ibu yang membawa anak agak kerepotan karena anak2 mereka merengek untuk masuk ke Bird Park yang bersebelahan dengan Horn Bill Cafe ...

Horn Bill Cafe disamping menu makanannya cukup cocok dilidah kita tempatnya juga nyaman terletak dalam satu pelataran KL Bird park, dari luar terlihat eksotik dengan icon burung hornbill berparuh merah yang bertampang keren.Karena letaknya berdempetan dengan KL Bird Park inilah kami yang kebetulan memilih tempat duduk diluar bisa dengan leluasa menikmati sejuknya tiupan angin, mendengar teriakan burung, juga sesekali terhenyak ketika burung terbang melintas lalu hinggap dipepohohanan sekitarnya seakan melengkapi keakraban yang dijalin oleh ibu2 tadi.

Keakraban, persahabatan, dan persaudaraan melebihi lezatnya menu yang terhidang direstoran manapun....sehingga ketika menuju pulang kadang2 aku lupa sajian apa yang baru saja aku makan.

Monday, February 06, 2006

Kuala Lumpur Hari ini

Heran bangeth nih..kenapa ya prasaan Kuala Lumpur tambah sesak...apa aku tambah berat sampe bajuku pada sesak...kayaknya nggak juga...

Yang namanya jalan Jelatek tiap pagi saat orang berangkat kantor anak2 mulai berangkat sekolah, sudah nggak aneh lagi pasti macet kecuali public Holiday, tapi mulai jam 9 pagi keatas mobil mulai bisa beringsut ngebut alias luancar.Tapi itu dulu setahun yang lalu ketika aku masih gres disini. Belakangan beberapa bulan terakhir ini wuuiihh....jam10, jam 11, jam 2, jam 5 asal lampu merah menyala sebentar aja mobil udah numpuk yang berbuntut kemacetan panjang

Tadi pagi di Pos Malaysia diCarefour Wangsa Maju mau bayar letrik dan juga Astro ngantri kok sampe 200 nomer..start ngantri di nomer 1101 sedangkan nomer yang kupegang 1301..bener kan itungannya? Itu juga kurasakan beberapa bulan terakhir ini, tapi hari ini yang paling top! memang bisa dimaklumi karena habis cuti panjang sehingga minggu kemaren belom ada kesempatan dan juga mungkin bill tagihan belom pada datang.Biasanya ngantri bayar membayar kayak gini bahkan ngantri bank aja paling pol cuma nunggu 10-15 nomer aja...ngantri segini mah cincai...sembari itung2 duit sisa belanja juga gak kerasa.

Kalo antri yg pagi tadi...weleh2..udah aku tinggalin belanja ke carefour setengah jam-an lebih kayaknya.... abis milihin udang kayak nyari uban aja....Slesei belanja balik lagi ngantri..weh..masih kurang 40 nomer lagi!! Daripada nunggu mending ketoko2 sepatu didekat pos itu, sambil ngelirik nomer nyobain sepatu deglag..deglig....yg aku coba spatu hak tinggi ..enak si..begitu kuliat harganya kok mahal tarok lagi...Ganti toko lain ada sepatu lucu (mata tetep mandang ke nomer nih..) harganya miring..coba ah..wah keras..tarok lagi...Menjelang 10 nomer lagi dipanggil aku duduk manis sesekali nengok troli blanjaan takut disamber orang. Yess...no1290 gak ada, yess..1291, 1293 gak ada..dikit lagi ..aku 'njondil' pantat kayak ketusuk jarum saat1301 dipanggil ...wah kayak menang TOGEL (tapi sumpih!!aku blom pernah beli).

Daya tarik Kuala Lumpur yang sepi dan serba lancar mulai berkurang hari ini....