Wednesday, March 01, 2006

Rupa-rupi Istilah


Bahasa Indonesia memang kaya akan perbendaharaan kosa kata.Karena banyaknya suku bangsa dengan berbagai bahasa, hal ini meberikan sumbangan besar terhadap perkembangan bahasa Indonesia. Kalau kita perhatikan, banyak penulis dari berbagai media cetak memakai kata2 yang diadaptasi dari bahasa daerah maupun bahasa gaulnya anak2 muda masa kini sebagai bahasa populer tak resmi dalam penulisan berita maupun artikel2 ringan.Yang sering terlihat adalah pemakaian istilah2 Jawa meski bagi sebagian orang mungkin terdengar lucu dan susah diucapkan.Contoh kata yang sering kita temui dalam artikel ringan di majalah- majalah antara lain kata ngrasani, plesetan, plintiran, mbudeg, judeg,dllsedangkan untuk bahasa anak muda yang banyak digunakan belakangan ini antara lain Teman Tapi Mesra (TTM) Tebar Pesona (TePe), BeTe untuk mengungkapkan rasa sebel/bosen, PeDe dll

Tidak sukar untuk memahami kenapa penulis sering menggunakan istilah2 yang tidak mengIndonesia.Pada istilah jawa kadang memang sukar untuk mengartikan suatu istilah kedalam bahasa Indonesia secara baik dan benar ,seandainya tetap memaksa juga untuk diterjemahkan kalimat akan terasa aneh dan tidak akan dapat memberikan makna yang dalam.Coba kita terjemahin kata plesetan pada kalimat ini, UU pornografi akan sangat bermanfaat asal pada pelaksanaannya tidak dipleset-plesetkan.Kepleset dalam bahasa Indonya adalah tergelincir, diplesetkan disini maksudnya meletakkan disuatu tempat yang tidak pas.Sekarang terlihat..kata diplesetkan menjadi terasa hambar dipakai dalam kalimat tersebut setelah diterjemahkan..kurang dalem..!!

Inget ketika saya menulis tentang hip-hop an ala STNK ? disitu saya menggunakan istilah mak gendal..mak gendul...Setengah mati saya nyari satu istilah dalam bahasa Indo yang artinya pas. Bulatan besar, empuk bergerak naik turun keatas kebawah, bergerak dengan sendirinya dan terus menerus secara teratur itulah artinya mak gendal makgendul. Coba istilah tadi saya 'replace' dengan terjemahannya...waahh...kehilangan makna bo'.
Adalagi kata2 meng 'gidal gidul'kan bokongnya...kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, pada waktu berjalan pinggul dinaik turunkan silih berganti kanan kiri dan agak menghentak, lain lho artinya dengan menggoyangkan karena menggoyang konotasinya pergerakannya memutar dalam tempo cepat contohnya seperti goyang ngebornya si Inul.

Sekarang kebayang mengapa banyak istilah jawa dalam berbagai penulisan tidak diterjemahkan kedalam bahasa indonesia yang baik dan benar.....jawabnya ya itu tadi.... kurang sreg!!...pengartian dapat memberikan persepsi yang kurang mendalam pada makna suatu kalimat.
Betapa kayanya bahasa kita, baru satu jenis bahasa dari satu suku bangsa sudah terlahir ribuan kata penuh makna.

No comments: