Wednesday, March 21, 2007

Wah..mas Tukul sih...mbikin orang jadi kepengen....

Kalau sempat jalan2 ke Mangga Dua Jakarta atau ke Plaza Imbi lantai bawah daerah Sungai Wang KL, disana kita akan melihat komputer bertumpuk-tumpuk menanti pembeli merogoh koceknya kemudian menentengnya pulang. Sekarang ini toko komputer emang kagak ada matinye, pembeli terus berduyun-duyun mencari benda yang konon bisa membuka jendela dunia setelah internet mulai bisa diakses setiap orang dari sudut penjuru manapun. Baik komputer model rakitan maupun yg bermerek sama ajah yg penting ada monitornya :D
Tapi kononnya dgn spec sama, yg rakitan lebih murah. Ah..jelas aja murah, lha wong keyboardnya dikasih yg keras, jadi kalau mau nulis malah stress. Gimana gak kesal, mau nutul A keluarnya AAAAA, nyunyuk B sampai berbunyi ceduk..ceduk...gak muncul juga, eh...akhirnya tampak juga dimonitor... BBBBB ...weleh!!

Sekitar 20 tahunan lalu seolah-olah hanya lingkungan perkantoran yang pantas memiliki komputer. Baru ditahun-tahun berikutnya komputer mulai terpajang manis dirumah-rumah komplit dengan taplak serta vas bunga diatasnya. Maklum saat itu komputer layaknya barang mewah, nggak semua orang punya...statusnya kayak mesin cuci gitulah!!
Masa itu aku membandingkan dengan komputer dirumahku yg tidak berhenti memainkan game paratroop.Yah..anakku yang masih berusia 2 tahun terus asyik memainkannya meski terlebih dulu mengalami keribetan disaat memasukkan disket DOS, kemudian insert disket game dan selanjutnya jari jemari mungilnya mengetik huruf2 yg berbunyi p..a..r..a..t..r..o..o..p...
" Gini ya mah..." celotehnya riang...

Belakangan ini komputer lengkap dengan internetnya sudah menjadi kebutuhan yg susah untuk ditiadakan karena statusnya sudah seperti kulkas, kalau gak ada cotho alias payah! Apalagi saat ini hampir semua pengoperasian dalam segala aspek sudah menggunakan sisitim komputerisasi, hingga semua orang menjadi berkeinginan untuk melek komputer. Terutama rombongan jadul. Sedangkan untuk mereka para generasi muda pastinya seluk beluk komputer dengan segala otak atiknya sudah bukan merupakan benda asing lagi, yaah hari gini...lagian jamannya IT bo'...

Tapi sekarang gara2 mas Tukul Arwana dengan tayangan 4 matanya yang ndagel pol, Laptop jadi ngetop markotop!!Banyak orang jadi pengen punya laptop. Yang tadinya anteng-anteng aja didepan PC masing2, sekarang jadi pengen ikutan menjinjing laptop supaya terlihat gagah perlente ketika wara-wiri didepan publik.

Walaahh...jangankan orang dewasa anakku juga kepengen...
" PC nya udah lemot mah, sampai ditinggal nggoreng telorpun belum juga kelar...plis deh mah...laptop bekas bapak juga gak papa..." pintanya memelas...
*sstt.sstts.sustt..suitt...ssshhh..* ortu kasak-kusuk sebentar
" Ya udah, tapi janji bener2 buat ngerjain tugas2 en homework ya...jangan buat shooting 4 mata.." akhirnya kami mengalah.....

Weh.. ternyata anggota dewan juga gak mau ketinggalan!
Setelah memperoleh berbagai fasilitas yahud, sekarang giliran 550 laptop bersiap-siap untuk dibagikan kepada anggota DPR kita. mm..gurih tenan yo..
Kalau budget untuk satu buah laptop saja seharga 21 jeti so berapa dana yg harus dikeluarkan kamarintah....?..itung sendiri ..!!
Trus...pemborosan nggak seh?....pikir sendiri...!!

Wah..mas Tukul sih...mbikin orang jadi kepengen....

.....apa..apa..puwasS??!!
Kembali ke Lap..top!!



gambar diambil dari sini

Thursday, March 15, 2007

woo..mumet tenan le...

Hingga kini, pengendara sepeda motor masih menjadi pelanggar rambu-rambu dan marka jalan nomor satu di Jakarta, disusul kendaraan umum, yaitu mikrolet, minibus, dan bus kota. Itu berita yang aku baca disini.

Sebenarnya baik di Jakarta maupun KL kesemrawutan lalu lintas akibat banyaknya motor sama ajah. Bentuk motor yang langsing membuat motor sanggup menyelip lincah disela-sela kendaraan besar lainnya. Apalagi jika pengendaranya adalah anak muda yang minim rasa takut dan penuh dengan jiwa petualangan. Jalan raya disamakan dengan arena kebut2an bahkan terkadang terlihat seperti sedang menjalani ujian SIM C di Indo, meliuk-liuk zig zag diantara deretan kendaraan roda empat.
"mck..ck..ck...dikau memang hebat, smoga kamu punya nyawa dobel yo le..."

Malah suatu saat pernah kulihat di daerah Setapak nggak jauh dari Supermarket Jusco seorang pemuda pengendara motor menerabas lampu merah dengan gagahnya. Jari tengahnya diacung-acungkan keatas sebagai isyarat *F* you, tak ketinggalan mulut ngoceh nggak jelas mirip komat-kamit gaya mbah dukun. Heran juga apa maksudnya, ah!..paling kompensasi dari rasa malu karena dipelototin para pengguna jalan lainnya.

Kendati motor di KL terlihat banyak jumlahnya tapi jika dibandingkan dengan Jakarta kalah jauh bo..' Tentu saja lha wong jumlah penduduk KL cuma 2 jutaan. Padahal bunga kredit disini cuma 2.5-3% setahun lho.., pastinya nggak terlalu nyesek mikirin bayar utang plus bunganya tiap bulan. Apalagi semakin lama jangka waktu utang semakin murah bunganya. Tapi herannya kok banyak orang sini yg masih menggunakan motor lawas, tidak seperti di Jakarta dimana setiap motor lewat selalu tampak kinclong. Lebih-lebih motor tukang ojek, disamping mengkilap penariknya juga pasti wangi...ceritanya bwat memikat pelanggan bo'... :D
Mungkin mereka lebih memilih kredit mobil mengingat jangka waktu kredit untuk orang lokal bisa mencapai 8 tahun. Mmm..atau mungkin karena utangnya belom lunas itulah makanya motor kuno masih diantepin juga...aA.h!.. rumpi deh! Wes..Kuno juga gak papa asal masih bisa nglakson...din..din..!!

Meski motor didalam kota KL tampak uyuk-uyukan serta nekat dan kadang nggak sopan, tapi belum sampai pada tahap meraja lela seperti di Jakarta sampai-sampai trotoar tempat pejalan kakipun di embat .
Lhoh?.. .jadi sekarang ini bukan hanya penyeberang jalan saja yang bisa kesamber motor?.. pengguna trotoarpun sewaktu-waktu bisa kesruduk motor juga toh.... waduh bBlaik!!!

Di KL pengendara motor diperbolehkan menggunakan Highway, tetapi di jalan tol tetap tidak diperbolehkan. Bahkan di beberapa jalan bebas hambatan menuju luar kota jalan kecil khusus untuk motor disediakan, jadi kalau pengen ngebut nggak bakal beradu dengan kendaraan roda empat. Bagusnya para pengendara motor ini manut nggak ada yang ngeyel pengen ikutan masuk di jalur kendaraan roda 4. Jelas aja nurut, abis nyaman sih..!... ethek kewerrr..ethek kewerr....menikmati perjalanan mulus sinambi merasakan angin sembribit yg menerpa wajah.

Supaya pengendara motor tidak dicap sebagai pelanggar lalin nomer wahid, sepertinya negaraku juga harus memberikan fasilitas untuk pengguna kuda jepang sebagai bentuk perhatian pemerintah terhadap mereka. Jadi gak hanya pengguna roda 4 saja yg dimanja dengan fasilitas jalan tol...yah..meskipun macet jugak.

Kemacetan lalu lintas sangat berpengaruh pada suasana hati para pengendara.Yah, macet emang bikin bete sepanjang hari begitu juga kondisi cuaca yg tidak bersahabat serta adanya perasaan terburu-buru karena dikejar waktu. Mungkin inilah penyebab perilaku grasa-grusu para pengendara motor. Walhasil karena keadaan negatif yang saling mendukung akhirnya trotoarpun jadi sasaran pelanggaran lalin sekaligus mengabaikan rambu lalu lintas yang ada.

Woalaahh...trus gimana solusinya?....
"emBohH!!".....*gaktauk*

Itu belum seberapa, bagaiman persoalan penertiban kendaraan umum beserta tetek bengeknya, metromini yg funky, bajaj yg berisik belum lagi permasalahan yang lebih rumit dan mendalam seperti...mmm......horotoyohh!!

"wah....pasti bosnya negara kita mumet tenan yo budhe.."... :D
" woo...mumet tenan le..." :D

Thursday, March 08, 2007

yang Penting kOmUnikaSi...

Yang penting adalah komunikasi....
Pasti itu jawaban yang muncul dari mulut seseorang ketika ditanya soal apa resep harmonisnya rumah tangga?

hmm...Makanya jangan lupa selalu berkomunikasi dengan pasangan baik ketika sedang masak, ngepel, belanja, ngerumpi, ndugem, chatting-an, ketika nyetir motor...uUpst jangan ah..nanti nabrak pager trus nyemplung got rak blaik..!! Tapi bener kok, yang penting komunikasi bo'....

Kebutuhan manusia dalam berinteraksi menuntut kemajuan tehnologi untuk menciptakan alat komunikasi yg canggih. Maka muncullah berjenis hanphone dari yang berbentuk simpel dengan fasilitas standar sampai yang komplit-plit dan sekaligus bisa mengakses internet dimanapun kita berada.

Saking boomingnya alat komunikasi ini, maka nggak heran jika disetiap perempatan jalan, dipertigaan jalan bahkan di ujung-ujung gang perkampungan toko henpon tersebar merata.Apalagi di berbagai cabang ITC Jakarta dimana bermacam merek handphone baik brand new maupun bekas manis terpajang di toko-toko seluler. Handphone bagaikan asesoris pelengkap busana yang bisa berganti setiap saat mengikuti trend dan mode.

Dulu ketika pertama kali hp di launching, hmm...kayaknya mewah banget. Sepertinya hanya bussinessman saja yang pantes menenteng telepon genggam ini, pria berjas dan berdasi serta bermobil mengkilat. weleh...weleehh.....
Lama kelamaan pekerja kantorpun merasa perlu untuk memilikinya hingga HaPe pisang sejuta umatpun laris dipasaran. Selanjutnya dengan HaPe yang mejeng melekat diikat pinggang, mereka jadi PeDe tampil di depan umum. Cciieee......

Berbeda dengan ibu-ibu rumah tangga yang kesehariannya berkutat dengan urusan dapur, mengurus suami serta anaka2. Ketika itu mereka nggak merasa perlu memilikinya....
" ah buat apa...kayak bisnismen ajah, hape kan buat orang sibuk.." gitu selalu jawaban mereka.....

Itu dulu....
Lhah sekarang HaPenya ibu rumah tangga dijamin lebih canggih dari hape suaminya yg bekerja.....wwaaaa..bener nggak yah?...sstt.. *canggih=mahal*
Padahal kalau mau jujur, kecanggihan menambah keruwetan en kekisruhan, sampai sampai mau kirim sms ajah mumet......wess...piye to iki?....
Akhirnya Hape yang fasilitasnya super komplit kembali ke fungsi utamanya yaitu menerima telepon (khusus menerima lhoh..) en buat smsan ajah titik. Eh iya buat pamer alias keren-kerenan juga bo'.....

Soal anak?..
wah ternyata Anak-anak sekarang juga nggak mau ketinggalan dengan emaknya, yess!! ber hApE .....konon buat gaya-gaya-an.
Jadi jangan heran kalau melihat tangan bocah-bocah kiut en imut sudah lincah menari-nari diatas tuts hape untuk bersms ria dengan teman-temannya. Pokoknya asal si anak udah bisa baca tulis pasti sebentar kemudian merengek minta dibelikan hape. Yah..hari gini..., syapa si yang mau kliatan culun utun bin out of date?...

HaPe kini benar2 alat komunikasi andalan karena bisa digunakan syapa aja, dimana aja, dan kapan aja asal signalnya mencorong, pokoknya coca cola banget deh!! Semua lapisan masyarakat dari berbagai profesi bergantung kepada benda ini untuk melancarkan serta menyelesaikan hiruk pikuk urusan duniawi.

" Dul...mbeleh*motong* ayam 10 ekor lagi ya, ada pesanan nih!!" gitu gaya kang Bas bakul ayam langgananku di pasar mrintah anak buahnya dirumah. Kakinya methangkring diatas dingklik sementara hApE menempel erat ditelinga. hmm...gayanya oke bangeth...
" Wueehh...kang Bas canggih ni yee..." mulutku usil menggoda...
" Biar cepat saja bu..." jawabnya tersipu...
" betul kang, jaman moderen gini apa2 harus serba cepat. Syapa cepat dia dapat kalo nggak bisa cepat ya main embat ajah..." duh..salah ngomong... :(

Pembantuku juga punya HaPe *do'ibelisendiri*, meski mengabaikan sms karena nggak bisa baca tulis tapi telpon dan ditelpon sudah biasa. Hal ini penting mengingat pesan dan kesan dari mama boss harus diterimanya dengan baik, tuntas dan jelas.
Sayang ada saat2 yang bikin aku agak minder, yaitu disaat aku dan dia berada didalam satu mobil. Saat itu kami berganti peran, dia duduk dengan nikmat layaknya seorang juragan sedangkan aku sebagai sopir.

KrRiingg..kRiiing...."yAa..lohaa..hAloo.."...yap..bisa ditebak, selanjutnya mbakku asik brol ngobrol dengan bimbitnya en tentu saja dengan bengok-bengok alias kuenceng bo'..
Nah, ketika dia sedang sibuk menerima panggilan telepon didalam mobil itulah aku jadi bingung....sopo seh bosnya?!....

Pernah satu saat ketika aku masuk rumah tiba dari bepergian terdengar suara orang bercakap dengan keras dari dalam. Dengan agak curiga aku cari sumber datangnya suara...weleehhh...jebul mbak sedang bertelepon ria melalui pesawat genggamnya. Sadar aku sedang mengintipnya do'i berbalik arah kearahku, "eehh..ibu...sorryy bu...." katanya dengan logat Madura yang kental sementara tangan kirinya melambaikan tangan sebagai isyarat sorry mori bebek meri....
weleh..weleeh...nggak sopan ya...!! Yah..maklumlah, kalo sopan udah jadi model....*walah gak nyambung blas!!*

Kembali ke HaPe..
Dari sisi positif Hape memang sangat bermanpangat sebagai alat komunikasi yang mumpuni. Pesan berita kepada kawan akan sampai pada saat itu juga berbeda dengan imil yang belum tentu dibuka setiap hari, apalagi komen melalui blog....wah susyah bo'...

Kalau ada sisi positif pasti ada negatifnya,
1. Alat paling mudah buat nipu. Anda telah memenangkan hadiah 25 jeti rupiahs.....hubungi 012 xxx...
2. Paling yahud dipakai buat TTMan, selingkuhan, merayu, menggoda plus tingkah laku minus lainnya
3. Dipakai orang iseng buat ngirim sms teror bom.
4. Menjebol kantong, karena keenakan bersms ria mbikin lupa jatah bulanan makanya hadiah pulsa sekarang menjadi iming2 indah.
5. Anak2 menaikkan budget uang saku alasannya buat nambah beli pulsa ....duh biyung...!!...

wOalah..hape..hape. ..kamu kok ngetop banget sih?


Monday, March 05, 2007

AhH!!...ngAnTri....

OOoAhemm....!! *angop..*

Wah!! daku terserang penyakit males ngeblog juga neh!!
Ayo bune...ayo bune....semangat..semangat...!!
Jangan sampai virus penyakit M menular ke orang lain seperti virus manuk pilek.

Cerita ah!!...1..2..3...
Sudah sejak beberapa hari yang lalu disetiap pagi saat orang mulai berangkat kekantor, saya mengamati deretan orang berbaris sambil membaca koran The Sun didepan Stesen LRT Ampang Park. Dulu pertama kali melihat saya kira orang sedang antri taxi, wealah jebul ngantri mini bus omprengan. Yang membuat heran, kok bisa ya mereka ngantri dengan tertib padahal disitu nggak ada tempat khusus semacam ngantri busway atau ngantri beli tiket kereta api seperti di stasiun Gambir. Jadi garis batas antriannya cuma kesadaran untuk ngantri agar nggak suk-sukan ketika masuk pintu bus yg mini itu.

Jelas aja mereka mau ngantri lha orangnya cuma dikit! Sedangkan transportasinya sangat mencukupi serta nyaman. Dengan berbekal 2RM mereka bisa mencolot naik turun bus kota seharian penuh, begitu juga dengan LRT yang nggak kalah murah. Lha di Jakarta kalau terlalu manis ngantri ya bisa nunggu sak kayange, artinya nggak kebagian bus!! Makanya jurus sradak sruduk lebih mempan daripada ngantri. Yah nekat usek-usekan gak apa-apa lah asal nggak bau badan, kasian kalau sesama pelanggan bus nggeblak semaput karena mblenger mencium bau si ket-ket yang nekat menganga...

Kembali ke Laptop....eh..kembali ke pengantri didepan Ampang Park......
Mereka rata-rata memegang koran The Sun yaitu koran pagi yang dibagi gratis disetiap Stesen LRT. Tumpukan koran teronggok disudut strategis dilantai dasar dekat eskalator menuju kelantai atas dimana train menaik turunkan penumpang. Jadi setiap orang bisa mengambil sesuka hati sesuai keperluan seperti mengisi waktu ketika menunggu bus untuk perjalanan selanjutnya.

hmm...Coba kalau di Jakarta, bisa aku kumpulin tuh koran segitu banyak, lumayan bisa dikilo-in dan hasil penjualannya buat beli es mambo. Selain itu koran bekas bukannya mantap juga buat mbungkus kacang, mbungkus gorengan, atau buat bikin kapal-kapalan en kapal terbang...suiiing....??..

Ngomongin soal ngantri jadi ingat anakku yang dicuekin oleh seorang penjual ketika ngantri di sebuah restoran ayam goreng terkenal. Ketika itu anakku masih kelas 3 SDan, sedang getol2nya dilatih kemandirian dan rasa tanggung jawab. Untuk tujuan itu pula anakku kubiarkan ngantri membeli ayam goreng kegemarannya dl lane anak-anak. Menit demi menit aku menunggu sembari melihatnya dari kejauhan, hmm..lelet juga neh si penjual, batinku ketika itu. Sabar bu...sabar....batinku lagi menghibur diri.
Wealah!! sudah setengah jam lebih!! ...nggak tahan juga akhirnya aku labrak si mbak penjual.
" Mbak...anak saya ini sudah ngantri setengah jam kok ya belum sampeyan ladeni toh..."
" Ya bu..mau berapa potong ayam..." sahut mbak penjual sok innocence...
"Lhoh..begitu saya datang kok langsung direspon...lha tadi anak saya ngantri berdiri mbejejer itu disangka jemuran apa gimana ....huh! sama anak kecil kok sadiss ..awas tak laporin bosmu..!!"

Ternyata manjur juga lho lapor melalui imel di websitenya, tindakan selanjutnya si mbak penjual disuruh minta maaf kepada anakku plus diomelin bos tentunya. Lha wong anak kecil sebagai sasaran pembeli utama kok malah diabaikan. Mana mau si orang tua mampir direstoran junk food en fast food kalau anak-anak tidak merengek setengah memaksa.

Di Kuala Lumpur, sekarang ini ketabahan mengantri sedang diuji. Yap! terutama buat orang-orang Indonesia yang sedang berkutat dengan urusan paspor beserta segala tetek bengeknya. Bisa mbayangin nggak jika setiap hari sejuta urusan yg berkaitan dengan paspor numpuk di Kedutaan RI KL. Tapi sehubungan dengan keterbatasan jumlah pegawai, akhirnya dalam satu hari mereka hanya bisa menyelesaikan 200 paspor saja. Weleh..weleh...hiruk pikuk suasana kedutaan nggak kalah hebat dengan situasi di pasar Tanah Abang, kemruyuk sumpek, pengap, panas dan so pasti ngantri parah!! Bahkan pernah sampai ngantri ndodok alias ngantri dengan jongkok, maksudnya biar para pengantri nggak saling srobot atau salip-salipan...wih!! ..

Kalau cuma protes menyalahkan sana sini sih gampang.... banyak saingannya, tapi gimana dong solusinya biar nggak stress menghadapi paspor yang hampir jatuh tempo. Atau kita warga Indo perlu ikutan bantu-bantu minimal ngetik paspornya sendiri-sendiri....uUpsT!!...