Tuesday, March 17, 2009

Fesbuk dan sisi mumetnya…

Belakangan ini reunian sangat sering terdengar digelar, terutama reuni dengan teman sekolah yg mungkin sudah puluhan tahun tidak berjumpa. Jalan untuk betemu teman jadul sekarang sudah terbuka lebar semenjak Face Book muncul mewarnai dunia internet , dengan menampilkan profile secara jujur dan apa adanya maka teman sekolah maupun saudara mara dengan mudah akan mengenali kita.

Hari gene, syapa seh yang nggak punya Face Book. Popularitas FB sudah tidak diragukan lagi, dari adek-adek, om-tante hingga om-opa, kenal benda ini, juga sangat menggandrunginya. Bukan hanya mereka yg paham komputer dapat bermain-main dg fesbuk, 'gaptek'er pun dalam sekejap mata akan menjadi canggih dalam mengolah menu yg ada. Maka jika saja ada sensus kepemilikan fesbuk dalam satu RT, kemungkinan besar tiap pintu rumah akan berhak mendapatkan stiker tempel bertuliskan 'lolos FB'. Dan seandainya pak eRTe juga seorang fesbuker, tentu dia akan mengangguk-angguk puwas mengetahui warganya melek FB, dg demikian rapat2 RT bisa dilakukan secara on line, penarikan uang sampah, keamanan maupun masalah lingkungan dapat dituliskan pada status.
" Sudara-sudara se RT 5 RW 3...sudah waktunya bayar iuran sampah dan keamanan...."
Kira-kira begitulah tulisan yg bakalan terpampang pada status Face Book pak eRTe, hm..keren juga yak....

Fesbuk memang mendekatkan yang jauh, tapi juga menjauhkan yg dekat.
Tidak bisa dipungkiri betapa senangnya ketika kita berjumpa teman2 jaman Sekolah Dasar, SMP/SMA maupun teman kuliah. Cerita lama pun mengalir deras, kejadian-kejadian lucu terputar ulang mengenang masa-masa manis di sekolah, seolah menjadikan kita lupa akan waktu yg telah lewat, mengabaikan sejenak keruwetan hidup masa kini. Tidak heran juga jika kemudian kita asik bertegur sapa melalui chatting maupun berkunjung ke FB setiap teman untuk meng-update perkembangan yg ada. Malah kemudian kita merasa lebih dekat dengan teman maya dibandingkan dengan teman riil yg sehari-hari berada di sekitar kita.

Di saat-saat kebersamaan dengan pasangan pun FB bisa menjadi pengganggu, dekat tapi jauh, secara masing2 menggenggam Blackberry atau khusu’ menghadap laptop.
Meriah dalam kebisuan. Memang tampak lucu jika kedekatan pasangan diisi dengan cerita yang berbeda, mereka tersenyum-senyum tapi menyapa dunia yang berbeda.
Weleh..kok jadi aneh ya…

Ketika fesbuk banyak memberikan manfaat karena hampir selalu sukses mempertemukan teman lama, penyalah gunaan profile untuk tujuan iseng2 dan ngisengin orang menjadi sangat menyebalkan. Untuk orang2 kurang kerjaan seperti ini memang wajib ditoyor tanpa ampun. Sebagai pemilik FB pun kita juga harus lebih berhati-hati dalam mengisi kolom info kalau tidak ingin jadi korban impersonation. Ada beberapa hal yg perlu diperhatikan ketika nge-fesbuk :

• jangan menulis hand phone number
• Jangan menulis alamat rumah
• Jangan menulis alamat kantor dll
• Pokoknya jangan menulis yg bersifat pribadi gitu deh…kalau ada teman yg memerlukan tinggal kirim Personal Massage. Beres kan..?
• Kalau ada orang nggag kita kenal minta diadd, mending gag usah diconfirm ajah, ignored,.Begitu juga sebaliknya, jangan asal meminta seseorang untuk meng-add kalo gag kenal. Mending teman nggak terlalu banyak, tetapi bermakna daripada teman berjibun tapi bikin susyah. Banyaknya jumlah friends list yg tertera tidak akan berarti apa-apa jika bukan merupakan pertemanan sungguh-sungguh.
• Nge-FB pun perlu etika. Sebagai pemilik FB kita wajib menghormati pemilik FB lain dengan menjaga etika untuk tidak seenak udelnya men-download foto2 tanpa seijin pemiliknya, karena ini menyangkut hak cipta sang pemilik juga hak atas kepemilikan wajah (untuk foto2 diri).

Jangankan gaya berkomunikasi di dunia maya, di dunia nyatapun hubungan antar manusia tidak selamanya mulus. Tergantung bagaimana kita menyikapinya, karena ini akan menentukan hasilnya…hallah….

Wes … nggag usyah mumet, ayo nge-fesbuk aja lagi….

Friday, March 13, 2009

Menembus hutan di FRIM ( (Forest Research Institute Malaysia )


Alhamdulillah acara ' one day out' ibu-ibu Wiatmi ++ pada hari Rabu 11 Maret kemaren berjalan dengan sukses dan lancar jaya.Semua berjalan sesuai rencana tanpa ada kendala yang mengganggu, sehingga seperti telah diduga sebelumnya acara ini berlangsung seru meski sedikit membawa dampak pegel linu. Tapi kendati semburat wajah lelah sedikit terpancar dari muka-muka cantik para ibu, tetap saja tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan pada hari itu. Dan yakin gulagokin pak musikin tukang mesin, mereka pulang ke rumah dengan wajah cerah bak bunga mawar merah merekah di tengah-tengah. Wes...pokoknya semangat mbakyu-mbakyu ini memang tiada tandingannya, staminanya mumpuni nggak kalah dengan pemanjat tebing kelas tinggi.

Bermula dari Kampung Warisan Condo sebagai tempat berkumpul untuk keberangkatan menuju FRIM (Forest Research Institute Malaysia). Tepat jam 9 am rombongan 8 kendaraan roda empat berangkat beriringan dengan satu tujuan, FRIM. Perjalanan hanya memakan waktu 20 menit, memang terlalu singkat untuk acara menggosip maupun curhat. Maka dari itu rombongan sudah sampai di hutan lindung tersebut tanpa terlalu banyak kegiatan ketawa-ketiwi, secara menyantap sarapan 3 jenis kueh mueh dengan sesekali menyeruput air mineral dan bertanya-tanyi tempat pemesanannya, juga melirik jalanan takut nyasar (padahal sidah pasrah sama driver), sudah menyita waktu dan perhatian ibu-ibu penumpang.

Leganya, akhirnya sampai juga.
Menurut mbakyu koordinator panitia, acara pertama adalah foto bersama di depan waterfall. Yess !!...inilah bagian favorit mbakyu-mbakyu, jeprat-jepret sekaligus sebagai pemanasan sebelum berjalan menembus rerimbunan hutan. Selanjutnya jangan heran jika desiran angin di tempat sepi itu terkontaminasi dengan bunyi-bunyi suara manusia yg saling bersahut-sahutan...satu..dua..tiga....jepret !..satu..duaaa....tigaaa.. satuuu... duuaa tigaaa..ceklik ! (suara camera HP). Foto-foto berjalan sukses meski sedikit memerlukan usaha untuk merambah lahan pemotretan agar terlihat pancuran air terjunnya.

Perjalanan menuju menembus hutan dimulai. Semuanya tampak siap untuk pendakian termasuk ibu hamil, beserta ibu anak.Beberapa ibu terlihat sibuk mengoles kaki dengan 'minyak-minyak'kan, sampai ada yang kepanasan sebab obat gosok PPO yg dioleskan ( eh..lupa..merknya apa yah..?). Serempak ujung celana panjang dimasukkan ke dalam kaos kaki agar tidak diserbu pacet, meski sampai berakhirnya pendakian tidak ada seorangpun yang terjejas oleh pacet. Ooo...rupa-rupanya week days pacet2 pada libur, atau karena semalam nggag hujan yah..?

Setelah 20 menit perjlanan mendaki, terlihatlah canopy di depan mata dengan antrian yg cukup panjang. Canopy sepanjang 150 meter ini dibuat pada tahun 1991 oleh MY dengan bantuan negara jerman, bentuknya seperti jembatan gantung yg bergoyang jikalau ada orang yg melintas di atasnya. Sedangkan hijaunya hutan terhampar luas menambah keindahan panorama dari atas jembatan.Tapi awas, jangan ngaku takut kalau nggak mau diganggu teman dengan goyangan mautnya, sehingga jembatan pun menjdai bergoyang...dull..gondall...gandulll....gondall..ganduull..

Lepas dari goyangan si jembatan, perjalanan masih cukup panjang untuk menuju Malay tea yang sudah menjanjikan sajian rendang tok kegemaran ibu-ibu. Lagi-lagi potret-potretan memberikan rehat dan keceriaan pada ibu-ibu. Kali ini lahan berbatu khas batu kali menjadi sasaran tempat pengambilan foto meski harus berbecek-becek di air dan duduk diatas lumut hijau super licin. Pokoknya mah demi sejepret dua jepret foto, usaha apa saja akan tetap dilakukan. Apalagi cuma lumut...
" ..Lumut ijo super licin..? syapa takyuuttt.."..hallah...
segitunya deh...

Singkat cerita, ibu2 sampai juga di Malay Tea house, melahap dengan suka cita apa yg sudah disediakan oleh si empunya resto, dilanjutkan perjalanan pulang kerumah dengan hati bungah.