Sunday, March 19, 2006

Tak perlu malu untuk menangis....


Banyak sekali permasalahan dalam kehidupan manusia entah senang, sedih, marah, bahagia dan berbagai emosi lain yang memerlukan jalan keluar untuk meringankan beban penderitaan batin. Untuk mengatasi hal ini diperlukan sebuah cara mudah untuk mengatasinya....yah..apalagi kalau bukan menangis...itulah cara paling ampuh untuk melepaskan beban batin yg menumpuk didada serta meluahkan perasaan suka ataupun benci. Dengan menangis pelampiasan emosi akan lebih terlihat feminin dan sangat manusiawi daripada menumpahkannya dalam bentuk suatu kemarahan yang mengerikan meski tujuannya adalah sama yaitu melepaskan beban batin.

Rata2 orang akan berpendapat bahwa menangis identik dengan kebiasaan anak kecil maupun bayi dan juga merupakan kebiasaan seorang wanita. Meski tidak sedikit pria sensitif yang mudah terharu sehingga menangis terkadang dilakukannya juga dikala beban batin menghimpit tak terelakkan.

Komunikasi pertama yg dapat dilakukan oleh bayi dan anak kecil yg belum dapat berbicara adalah menangis. Lengkingan tangis bayi akan memberikan isyarat yg berbeda-beda . Jika kita biasa memperhatikan nada tangisannya, kita akan mengetahui apakah jenis keinginan, ketidak sukaan, maupun permohonan si bayi yg diharapkannya.

Orang suka menangis memang akan terlihat cengeng dan rapuh. Terutama seorang wanita yang sangat mudah sekali menangis karena pengaruh hormonal.Ada berita bahagia menangis, ada kisah mengharukan menitikkan air mata, ada berita kesedihan pasti juga menangis nah..apalagi ditimpa kesedihan atau kemalangan.....air mata akan terus mengalir bagai tak pernah kering.Berbeda dengan pria yang memang agak susah mengeluarkan airmata sehingga tak jarang kita menyaksikan mereka memukul-mukulkan tangannya ke tembok sebagai ekspresi kesedihannya ketika musibah menimpa, meski tak sedikit dijumpai pria menangis walau tidak semelankolis wanita karena ada sedikit perasaan malu disana.

Tidak perlu malu untuk menangis....dengan menangis dada menjadi plong...himpitan2 yang menyesakkan dada akan terburai satu demi satu hingga akhirnya akan menghilang sama sekali.Berganti dengan sebuah introspeksi untuk mengurai benang2 kusut yg telah menjadi sebuah tumpukan sampah menggunung dan menjadi kotoran yang menyesaki dada.

Jadi kalau ingin menangis...menangislah...

No comments: