Monday, March 13, 2006

Dari 'ngeres' balik ke 'ngeres' lagi

tanggapan atas komentar laki2 terhadap tulisan berjudul 'Pikiran Ngeres'

Dari jamannya Siti Nurbaya, Raden Ajeng Kartini hingga bu Megawati, Corazon Aquino, dan Arroyo, ......perjuangan kaum wanita memang tiada habisnya. Memang susah berdiri menunjukkan kekuatan dan kemampuan wanita yang pada dasarnya memang ditakdirkan lemah lembut dengan bentuk fisik yg tidak sekokoh dan seperkasa laki2. Tapi wanita mempunyai daya nalar, daya fikir, dan sensitifitas yang tidak bisa dianggap sepele untuk dapat mengendalikan dunia. Hingga tidak mungkin seorang laki2 kekar berotot akan tunduk tak berdaya dikaki wanita hanya dengan satu jentikan jari dalam hitungan detik.Tapi pada kenyataannya tidak semudah itu eksistensi seorang wanita diakui dunia apalagi di dunia laki2.

Pada jaman jahiliyah, jangankan mencari sebuah eksistensi...mau sekedar numpang hidup dibumi ini saja selalu dikejar-kejar ketakutan, jangan harap ada penyetaraan hak, penyetaraan kedudukan, anti diskriminasi apalagi bisa berkiprah dibidang sosial politik, maupun ekonomi...woalaaahh... boro2!!

Dijamannya Siti Nurbaya penghargaan terhadap kaum wanita juga belum begitu berubah, wanita masih sebagai obyek yang belum bisa lepas dari ketakutan demi ketakutan selain mengalami paksaan demi paksaan. RA Kartini lebih beruntung, karena sebagai putri bupati yang punya kesempatan untuk mengenyam pendidikan beliau dapat mengeluarkan uneg2nya alias curhat2an dengan Abandanon mengenai perjuangannya untuk mendapatkan persamaan hak antara laki2 dan perempuan yang diidam-idamkannya.

Berpuluh-puluh tahun kemudian barulah muncul seorang wanita sebagai presiden wanita pertama di Indonesia.....yap!! bu Megawati.Sebagai sesama perempuan ada rasa bangga terbersit di hati, meskipun prestasi kerjanya kurang memuaskan....tapi apakah presiden2 lainnya juga memberi kepuasan pada bangsanya ??...

Kini kiprah wanita Indonesia sudah mulai menyesaki dunia kerja laki2 dan ini sepertinya sudah membuat gerah para laki2 yang kurang menerima adanya emansipasi wanita.Ruang2 kosong yang biasanya hanya diperebutkan antar laki2 kini mereka harus bersaing juga dengan para wanita, membuat para laki2 harus berjuang lebih keras lagi.

Sebagai upaya untuk ngribetin para wanita, RUU anti porno memberikan diskriminasi aturan2 terhadap wanita dan memang berhasil membuat para wanita uring2an. Saya rasa semua wanita setuju dengan aturan2 yang ada demi anak bangsa , kecuali aturan yang mengatur-atur aturan berbusana wanita....sangat tidak adil! Kenapa seorang laki2 bisa sangat PeDe petentang-petenteng dengan kaca mata hitam kancing baju terbuka.....apalagi yg punya bulu dada....weh!! lha semakin PeDe....Kenapa laki2 giat banget berolah tubuh menghabiskan duit seabrek2 pergi ke Gym cuma buat nggedein otot....buat kesehatan !! pasti klise begitu jawabnya...ada yang lain??..yapp!! biar macho!!..dan kaos ketat yg menampilkan lengan2 bisep n trisep laris manis dipasaran..!!

Semestinya UU porno ini hanyalah mengatur hal2 yang berkaitan dengan masalah berbau komersil.Penjualan CD jorok, majalah2 yg hanya menyenangkan mata kaum laki2, filem2 vulgar, tayangan2 filem tidak mendidik itu semua yang wajib diberantas sehingga mendesak untuk diterbitkannya sebuah UU. Jadi dengan demikian pengaturan soal berbusana menjadi sangat tidak relevan dan mengada-ngada.

Memperjuangkan kesetaraan hak memang tiada habisnya, bahkan hari perempuan sedunia yang baru saja diperingati 8 Maret lalupun belum habis dengungnya. Penyetaraan hak, anti diskriminasi, persamaan kedudukan...yang terus diperjuangkan wanita tanpa henti seperti angin lalu.... Ini yang membuat sedih para wanita...hanya sekedar memberikan pemikiran yang menginginkan kesamaan dalam pembuatan aturan antara pria dan wanita justru malah memberikan persepsi 'miring' terhadap wanita. Keinginan wanita dalam penyetaraan ini digiring para laki2 menuju ke pikiran 'ngeres' lagi. Weleh...weleeehhh.....repotnya!

No comments: