Thursday, May 04, 2006

Titik Akhir

renungan

Manusia dikaruniai otak untuk berfikir, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, mulut untuk berbicara dan hati nurani tempat untuk bertanya kebenaran. Yang maha kuasa menciptakan semuanya untuk kebaikan dan kebajikan manusia didunia, hingga sangatlah tidak adil jika manusia menggunakannya untuk hal2 tidak semestinya. Meski dikarunia mata dan telinga untuk bebas memandang dan mendengar segala hal, adalah terpuji jika menjauhi pemandangan serta suara yang merusak hati. Begitu juga dengan pepatah yang mengatakan mulutmu harimaumu, hal tersebut menunjukkan perlunya kehati-hatian dalam mengeluarkan perkataan kalau tidak ingin mencelakakan diri sendiri.Dan kalau kita ragu dengan semuanya, bertanyalah kepada hati nurani....

Tiada seorangpun tahu kapan akan mati. Walau manusia berteriak ngotot ingin hidup seribu tahun lagi tapi jika takdir menentukan lain bisa apa....Meski manusia dekat dengan kematian tapi tak selayaknya manusia hanya menunggu antrian masuk surga atau pasrah dengan jatah masuk neraka. Hingga sangatlah semena-mena jika kita menyia-nyiakan waktu dan seluruh anggota tubuh sebagai titipanNya.

Memang jodoh, hidup dan mati berada ditanganNya, sehingga dimanapun kita berada maut selalu mengincar.

Begitu miris hati kita ketika melihat begitu ugal-ugalannya motor menyalip kanan-kiri tanpa rasa ngeri sedikitpun dari si pengendara hingga membesot cat mobil tak bersalah.Hal ini menjadi lebih parah lagi jika tidak ada kesadaran menggunakan helm serta kelengkapan sepeda motor.

Pada era 80'an ketika aku masih remaja, para remaja laki-laki akan merasa minder dan tidak PeDe jika menggunakan sepeda motor baru gres dari dealer motor. Memang terasa aneh bagi orang tua, tapi kelengkapan motor seperti dobel spion, mengkilapnya motor malah membuat remaja laki-laki merasa seperti Pak Lurah!!
Dan pada saat itu peraturan mengenakan helm dirasa sangat membelenggu kemerdekaan orang dalam berkendara motor.
" Wealah...trus kalo mau kondangan apa ya pake helm, wong rambutnya disanggul..." begitu gerutu para ibu2 disaat itu....

Sekarang disaat banyak orang sadar menggunakan helm untuk menjaga keselamatan kepalanya, masih ada saja anak2 muda yang tidak paham. Topi pekerja bangunan dipakai asal tempel, bahkan biar terlihat 'nyleneh' dan tampak 'ndagel' bola dibelah 2 kemudian diikat dengan tali rafia. Memang telihat lucu tapi konyol, dan apa kata mereka kalau ditegur orang....
" Ini kepala gue sendiri....kagak perlu ikut ngurusin, karena sepenuhnya hak gue.."
Memang anak muda...seluruh anggota tubuhmu sepenuhnya hakmu, tapi jangan lupa itu semua hanyalah titipanNya sehingga perlu dijaga sebaik-baiknya. Apakah tidak malu, ketika seseorang menitipkan mobil kita menjaga dengan sebaik-baiknya bahkan tak segan untuk mencucinya, meski ikut pakai juga sii....
Apalagi titipan dariNya....

Sambil menunggu tibanya kehidupan akhir, manusia akan terus berjalan dengan sesekali menoleh kebelakang untuk introspeksi kemudian kembali lurus menatap kedepan menuju ke titik akhir.Dan ketika tiba masanya, tidak ada satupun manusia sanggup menolaknya. Disini manusia tampak sangat kecil, hingga tidak dapat berbuat apapun atas kuasaNya ketika sangkakala ditiupkan dan malaikat datang menjemput ajal untuk dibawa ke Sang Khalik.

No comments: