Thursday, April 05, 2007

halah..gitu aja diurusin..

Beberapa waktu lalu aku sempat menengok tempat penampungan hewan didaerah Ampang nggak jauh dari rumahku. Pada awalnya maksud kedatanganku kesitu untuk mencari tahu adakah dokter hewan praktek untuk keperluan vaksinasi si Gembul kucingku.
Ternyata dokter hewan tidak berpraktek untuk umum tetapi khusus hanya melayani anjing dan kucing yg boarding di tempat itu.

Hari itu adalah pertamakali aku mengunjungi tempat penampungan hewan liar. Bukannya liar karena suka mbrakot manusia tetapi maksudnya adalah binatang yg hidupnya tanpa bos alias berkeliaran mencari makan dijalanan.

Dipenampungan itu kandang anjing terpisah dengan kandang kucing, jadi nggak memungkinkan mereka untuk lirik2an sehingga si kucing bisa dengan tenang bergelendot manja menggosok-gosokkan tubuhnya di jeruji besi kandangnya sedangkan si gukguk asyik menggonggong meski nggak ada masalah. Karena keributannya itu maka anjing yang sedang bunting dipisah dari mereka yg hobi njegog.

Selain sebagai tempat penampungan binarang, tempat ini juga bersedia menerima penitipan hewan karena si tuan bepergian keluar kota, dengan biaya tertentu dijamin kebersihan serta ketersediaan pakan. Untuk jenis2 tertentu kucing and anjring bisa diadopsi sedangkan untuk ras langka biasanya dijual dengan harga yg lebih murah dibandingkan dengan pet shop dimal-mal besar. Kita juga bisa menyerahkan piaraan ke tempat penampungan itu tetapi dengan syarat tertentu seperti pindah keluar negri tetapi bukan karena bosan atau malas ngurus de el el....

Binatang2 ini tampaknya memang terurus terlihat dari kandang yg bersih, tempat makanan yg selalu terisi, serta lahan untuk buang kotoran kelihatan selalu diganti. Sepertinya makanan juga nggak kekurangan karena ada sponsor dari berbagai pihak.
Aku sempat mengelus dada ketika melihat mobil container menurunkan sejumlah besar makanan kucing hingga berkardus-kardus. Terbayang berapa dana yg dikucurkan untuk membeli chicken fillet segitu banyak untuk para hewan, sangat ironis jika dibandingkan dengan suplai mie instant untuk mereka para korban bencana di berbagai wilayah negara kita. Lebih menyedihkan lagi ketika banyak dana sumbangan yang dipelintir oleh si raja tega sehingga tidak sampai ketangan yg berhak. Oalah..teganya..teganya....

"Halaahh..binatang aja diurusin, daripada ngurusin binatang urus aja orang2 kelaparan tuh...." gitu mungkin sebagian orang akan berkata sinis ketika menyaksikan ada orang yg sangat berperikebinatangan.
Tapi menurutku malah sebaliknya, kalau terhadap binatang saja sudah sangat peduli apalagi terhadap manusia pastinya akan lebih care lagi. Bagaimana tidak, terhadap binatang yg tidak akan pernah memberikan pujian serta balasan aja bisa berbuat baik apalagi kepada manusia yang penuh dengan tendensi serta basa basi......

Brarti orang2 MY emang sudah sangat diurusin oleh pemerintahnya ya? ....
Iya kali wong nyatanya nggak pernah ada berita orang sampai kelaparan kok, meski nggak semua orang kaya raya...

14 comments:

Harry said...

Itulah bude bedanya..hehe..he
kapan yak di kampung halaman kita kayak getu.
Dulu-dulu enggak pernah denger berita korban "Busung Lapar" ehh sekarang kok banyak. apa dulu makmur? apa ada yg bungkam?
Kayaknya gak cukup doa aza buat kampung kita, kudu ada niat baek...
HIDUP!! Indonesia ku !!!

NiLA Obsidian said...

moga2......moral seperti itu cepat menular pada negara tetangga alias indonesia....hiks....

just Endang said...

inget adik iparku kalo mau pulang kampung sibuk nitipin anjingnya ke penitipan kyk gitu...
soal berita ttg org kelaparan...menurutku itu soal policy pemberitaan aja...dr dulu ada,cuma policynya dulu hrs ditutupi. di negara lain jg menurutku tdk seterbuka spt yg kita di indonesia bayangkan...

Anonymous said...

ngenes yo mbak yen mung koyo ngunu wae nganti kopen banget dibandingkan dgn gelandangan di indo yg tambah semarak.
selama aku disini liat gembel cuma 1 (orgnya itu ajaaaaa).

ada penitipan ikan nggak yah??

Anonymous said...

njegog kui opo toh mbak?

Anonymous said...

wah lha kalo besok budhe and the gank pulkam, gimana nasib si Gembul??? Apa tega budhe berpisah?

Anonymous said...

kalo dibawa pulkam, kasihan juga ga' bisa komunikasi sama kucing Indonesia :D

Larasati said...

@wiedha, negara kita masih dala proses barangkali..:D

@Nila, smuga..smuga..

@endang, setuju jeng..berita kelaparan sering dipolitisir...

@kenny, akhir2 ini aku malah liat orgil je disini tpi orgnya itu2 aja, tapi bikin eneg soale saru...

@De, njegog iku kaing2.. :P

@Joko, gembul udah bisa basa jawa kok basa indo juga ok tapi blom lancar :P

Anonymous said...

lhaaaaaaaaaa mbakyu, gimana bisa negoro kita kek gt????lha wong secara mereka jumlah penduduknya bernading sejuta dengan kita??plus mereka juga negara yang kaya, lha kita??kaya utang mbokde...hehe

danu doank said...

migrasi aja kali yak ke my... biar bisa diurusin sama negara my...:d

elly.s said...

halah kalo aku di Kl itu kucing yang suka nagkring didepan rumah karena anak2ku suka ngasi makan pasti tak anterin kesana mbak.

Anonymous said...

nggak jauh beda Mbak sama penampungan binatang di sini, bahkan kalau ada yang sudah bosan dan nggak berniat memelihara binatang peliharaan, mereka juga menerima.

Anonymous said...

he he he....."jonkheer"ku sakit keras gara2 escape dari rumah Debbie...dan harus didirawat vet hospital, di infus dan juga di kasih oksigen(hiks...biayanya lebih mahal dari ticket ku ke Indonesia)....tapi aku senang Jonkheer bisa sembuh...emang harus gitu kan...binatang2 itu kan juga mahkluk hidup dan harus disayangi?

Anonymous said...

he he he....."jonkheer"ku sakit keras gara2 escape dari rumah Debbie...dan harus didirawat vet hospital, di infus dan juga di kasih oksigen(hiks...biayanya lebih mahal dari ticket ku ke Indonesia)....tapi aku senang Jonkheer bisa sembuh...emang harus gitu kan...binatang2 itu kan juga mahkluk hidup dan harus disayangi?