Wednesday, February 15, 2006

nDobos II

(dari pada bengong....)

Dalam setiap kesempatan menggunakan lift di KL baik di Mal, rumah sakit, diperkantoran ataupun digedung2 lain, sudah bukan pemandangan asing kalo penumpangnya sangat heterogen. Yang biasa kita jumpai antara lain Chinese, Arabian, Indian Spanish dll sehingga kalo mereka ngobrol kenceng2 ngrasani kita atau kita yang ngrasani mereka pun tak ada yang tahu.

Beberapa hari yang lalu ketika aku lagi ngirim uang ke Amy mesjid India, aku sempat berburuk sangka pada seseorang. Saat sedang asik2nya ngitung uang yang mau kukirim......dibelakangku ada indian ngomong.... menurut pendengaranku ndilindilindilindilindilindil..ndilindil..indil.....teruuuss kaya gitu tanpa berubah nada, tanpa jeda dan tanpa napas kayaknya...hal itu berlangsung lama sampe yang namanya ngitung uang 2500 bisa aku ulang lima kali karena gak konsentrasi. Karena 'judeg' ngetung uang gak kelar2 aku nengok kebelakang ..jangan2 ni orang nggak bener..ngomong indilindindilil ..gak brenti2 apa bercanda pikirku saat itu...ternyata si indil2 itu memang tampak asik bercerita dengan temannya dan yang diajak ceritapun manggut manggut menikmati celotehannya....., ya ternyata begitulah bahasa mereka....

Komunikasi memerlukan bahasa baik oral, tulisan, isyarat, gerakan tubuh, dan ada juga yang menyatakan dengan bunga...

Di KFC Sungei Wang aku pernah melihat pemandangan yang bagiku sangat mengharukan. Disana berkumpul beberapa remaja laki2 dan perempuan. Remaja perempuan tampak cantik2 stylish dan modis sedangkan rombongan laki2 terlihat bergaya dan penuh percaya diri. Sepintas remaja2 tersebut terlihat sebagai anak2 yang tidak ada kekurangan. Mereka ketawa ketiwi cekikikan mendiskusikan sesuatu sambil sesekali 'nyruput' coca cola....wah seru sekali perbincangan itu meskipun hanya dilakukan dengan menggunakan bahasa isyarat.Gerakan tangan menjadi alat yang menjembatani obrolan yang sedang berlangsung, jadi meski seru tapi sepi.....begitulah.. meski penyandang bisu tuli...tapi duh gusti!! PeDe sekali ... dan komunikasipun tetap mengalir.

Kalo di Jakarta anak muda gaul ngomong pake gue, elo sama teman asik2 aja, tapi coba ngomong gue elo sama 'bonyok' (bokap- nyokap)..wehh.. bisa didamprat habis ! Tapi ada juga keluarga yang menghalalkan kata2 elo gue di pake dalam rumah meski berbicara sama 'ortu' , maksudnya agar komunikasi terjalin santai dirumah walaupun terkesan agak kurang ajar bagi yang tidak biasa mendengarkan.Tapi memang itulah bahasa mereka.

Beda lagi dengan gaya komunikasi pembokat yang ingin menarik perhatian abang2 tukang ojek yang sering mangkal didepan rumahku, mereka meng- 'gidal gidul' kan bokongnya (upst!!sorry!) ketika lewat...dan memang benar dengan menggunakan bahasa tubuhnnya mbak2 ini berhasil mengundang suitan dari para penggemarnya.

Komunikasi dengan menggunakan bahasa apapun sangat diperlukan sebagai cara efektif untuk menyelesaikan masalah, menyampaikan isi hati, menyampaikan keinginan, dan meluapkan perasaan.Komunikasi yang dilakukan secara terus menerus alias kontinyu akan mendekatkan hati setiap insan sehingga melenyapkan prasangka buruk serta membobol habis dinding ketidak percayaan.Dengan komunikasi persahabatan yang retak akan merekat dan terjalin kembali dengan erat.

1 comment:

Anonymous said...

mbak ndobos kok crita-crita to