Tuesday, December 08, 2009

Kalau mommy tiba-tiba jadi moody.

Repot deh kalau mami jadi moody dan suka uring-uringan. Rumah yang biasanya cerah ceria karena celotehan serta guyonan mami, jadi sepi mamring berubah ke dalam suasana ungu kelabu penuh nada bisu. Wajahnya pun ditekuk 5 setengah lipatan, lebih rapi dari hasil setrikaannya. Masakan pun menjadi lebih asin dari air laut pantai selatan. Walah..walah....Ada apa dengan si mami ?

Menurut para pakar psikologi penyusutan hormon wanita bertanggung jawab atas sensi bin moodynya para mami di kisaran usia 40 - 55 tahun. Karena hal-hal sepele saja bisa membuat mami jadi mengharu biru. Konon persaannya mudah tercabik-cabik karena merasa mulai ditinggalkan, tidak berguna serta merasa tidak dihargai dengan semestinya. Mami mulai sering pusing karena pengaruh hormonal, sedangkan daddy semakin bersemangat karena kariernya sedang moncer. Lebih lagi di kisaran umur tersebut biasanya anak2 juga sudah tumbuh menjadi remaja yang mandiri. Ah..mami menjadi semakin merasa tidak berarti ....

Tapi jangan khawatir mums. Sebenarnya tahap itu bisa dilewati dengan manis dan bahagia tanpa tangis berselimut duka. Kuncinya adalah kerja sama antara mami en daddy. Do'i harus tahu bahwa mami sedang mengalami fase yg tidak diinginkan, tapi apa daya sudah menjadi kodrat setiap wanita. Kalau anak-anak bisa dihandle dengan mulus, si Daddy jangan berbuat aneh-aneh karena akan menimbulkan kecurigaan si mami. Dan reaksinya..?...wusshh....sangat lebay yg membuat daddy jadi pusing tujuh keliling !

Coba deh mengenang masa lalu yang lucu-lucu, dari kisah bermutu sampai obrolan wagu. Ingat2 jaman suka nunggu telepon dari do'i, begitu terdengar ring-ring langsung njenggirat menyambar telepon walau ternyata cuma tukang juwalan klepon. Ingat juga jamannya jalan2 berdua, ahh.. baru kesenggol tangan saja perasaan sudah dag dig dug berbunga-bunga. Atau ingat kalau do'i sedang ngapelin, suara deru motornya yg ngangenin... ethek..ewer...ethek ewerrr...brm...
Lebih top markotop jika mau ber candle light dinner meski kadang kurang berfungsi kalau ternyata banyak lalat disekitarnya, karena kesannya lilin hanya untuk mengusir lalat. Cara lain bisa juga dengan nonton atau jalan-jalan ke luar kota berduaan, jangan lupa bergandengan tangan..aww ....romantis deh. Meski dengan orang yg sama, berpacaran lagi juga tidak akan basi kok....

Hm....sepertinya mudah ya...
Memang mudah kalau kita mau mensinergikan logika dan iman. Berusaha disertai berdoa dengan mengelola emosi beserta segala sensinya, tentu saja disertai dukungan teman beserta keluarga.
Smoga...

2 comments:

mata said...

seperti aurel...
sering sekali dia moody,..
kalau sudah begitu saya bisanya cuma diam. nurutin segala kemauannya.

Larasati said...

Mata, wah harus kenalan sama Aurel nih..sesama moody..he..he..