Friday, December 04, 2009

macet ? ... nggag perlu stress ....

Sebel dengan kemacetan Jakarta di pagi hari ?....
Yah. kalau dituruti memang bisa menaikkan tekanan darah alias bloedroeg. Dan jujur saja tulisan ini juga hanya untuk menghibur diri agar tidak terlena dengan buaian emosi yg mengajak kita untuk marah-marah dengan situasi monoton yg bernama kemacetan.

Kalau dikabarkan terjadi kemacetan di berbagai ruas jalan Jakarta, pastinya hal ini bukan merupakan berita istimewa secara ditilik namanya saja daerah ibu kota.Nah kalau Jakarta sepi sekali baru luwar biyasa...

Mungkin kemacetan tidak menjadi masalah jika kemacetan dikondisikan sebagai ajang pelatihan kesabaran dan sebagai arena pemanasan sebelum kita melaksanakan aktivitas rutin. Menikmati suara penyiar radio berceloteh disertai iringan musik rancak membuat aliran darah mengalir lebih kencang, mengguncang hasrat agar hari itu dapat berprestasi lebih hebat. Mendengar cuplikan berita terkini pun akan membuat kita merasa lebih up to date, disamping lebih menghemat waktu karena tidak lagi membuka lembaran2 koran maupun ngeklik e-paper ketika sampai di tempat tujuan. Dalam kemacetan terkadang ide-ide kreatif malah bermunculan terutama di saat kita sedang ngepot sana sini untuk mencari antrian terpendek. Eh..iya, bisa fesbukan juga loohh...

Kendati macet sudah sangat menjengkelkan semua orang, menurutku tingkat menyebalkannya masih kalah dengan perilaku pengendara yang kurang demen mentaati peraturan lalu lintas. Padahal sikap ini sangat bertanggung jawab atas kemacetan yang terjadi.

Dalam dua bulan terakhir ini saya agak terkaget-kaget dengan polah tingkah pelaku lalu lintas dalam menyikapi rambu-rambu lalu lintas. Dalam pengamatanku, ketika lampu traffic light menyala kuning, pengendara langsung menginjak gas lebih dalam, dan ngueeeng....wes..ewess..ews..bablas angine.
weleh ... tapi begitu mah sudah biasa , kadang kalo sedang kebelet pun aku juga suka sedikit ngeyel ..he..he.. bandel juga kau !
Nah, kalau lampu hijau menyala kemudian kendaraan melenggang jalan pan sudah biasa, tapi di saat kita berhenti karena warna merah menyala sementara kendaraan di belakang masih saja mengklakson kencang memberikan isyarat agar tetap jalan...wah, luar biasa keterlaluan ! Malah dulu sempat tersugesti dengan membatin, " ooo..ternyata lampu merah boleh jalan yah.."

Lebih ngeri lagi melihat kenekatan orang berkendaraan motor dengan melawan arus yang sudah jelas-jelas di beri rambu one way alias satu arah. Tidak ada rasa takut sama sekali mentang-mentang tidak ada petugas, karena menurut mereka kecelakaan tabrakan tidak lebih mengerikan daripada ditangkap pak polisi.

Argh...Kalau saja kita tidak egois dalam memanfaatkan sarana umum yg bernama jalan raya ini, tentu keamanan dan kenyamana akan bisa dirasakan bersama. Memang sih biang kemacetan disebabkan oleh terlalu banyaknya kendaraan yang beroperasi melaksanakan tugasnya, tapi sopan santun berkendara paling tidak akan meminimalisir ruwetnya kehidupan berlalu lintas.

No comments: