Thursday, August 31, 2006

Namanya juga tradisi.....

yah..gak pernah berhenti.....

Kalau kita menyebut kata tradisional, secara otomatis akan terbayang sesuatu yang kuno,jambi (jaman mbiyen) alias jadul. Sampai sekarang masih banyak kalangan yang setia dengan tradisi peninggalan nenek moyang, bahkan slogan yang mengatakan kembali ke alam membuat pecinta produk modern berbondong-bondong menoleh ke bahan hasil olahan alam. Maka tak heran jika sesuatu yang berbau tradisional masih eksis dipasaran hingga segala bentuk perawatan secara tradisional berubah imej dari perawatan ala kampung menjadi ritual yang menampilkan kesan eksotik.

Kendati berbagai obat-obatan suplemen ditawarkan dari jenis murahan hingga sekelas Tianshi, Amway, CNI , tapi ternyata yang tradisional tetep nggak ada matinya. Terbukti warung penjual jamu masih juga tak sepi pembeli, begitu juga mbakyu bakul jamu gendong yang dengan entengnya lenggang kangkung menggendong botol kosong selepas menjaja berkeliling.Dan hingga detik ini Jamu Jago, Jamu Air Mancur dan jamu Ny. Meneer masih segar berkibar memamerkan keampuhannya .. ..

Jamu sari rapet, jamu awet ayu, jamu kenceng singset, atau jamu bersalin, bersaing ketat dengan produk modern anti kerut, anti oksidan, berikut klinik pelangsing dan terapi sedot lemak dimana kesemuanya mempunyai tujuan agar wanita tetap cantik, segar bugar dan menawan. Sedangkan untuk kaum pria, jamunya juga nggak kalah hebat....ada jamu kuat dengan bermacam-macam khasiat...ada juga jamu pegel linu dan jamu tolak angin untuk mengusir kepala 'cekot-cekot' akibat masuk angin. Kayaknya cuma satu yang gak ada...jamu awet ganteng ...hi..hi..gak penting kali yak... !!

Berbicara soal tradisional nggak cuma soal perawatan, spa, lulur, maupun jamu. Ada tarian tradisional, perkawinan tradisional, upacara tradisional yang berkaitan erat dengan tata cara dan adat istiadat suatu daerah dan tentu saja sedikit banyak akan menyerempet-nyerempet kearah mistik, tahayul yang terkadang lepas dari urusan akal dan logika.

Jika terlalu percaya serta 'pasrah bongkok-an' terhadap tahayul dan kemistikannya, ritual menjalankan tradisi warisan leluhur terkadang melenceng lari menuju kearah syirik. Walaupun unsur ini sekarang malah merambah keajang bisnis yang laku keras bak kacang goreng seperti dalam tayangan-tayangan TV dengan pengeksploitasian keseraman dunia ghoib. Meski nggak jelas penampakan 'putih-putih' disebabkan oleh trik kamera atau bukan, yang pasti para orang tua menjadi kerepotan karena anak-anak menjadi tidak mandiri karena ketakutan.

Dengan membuang jauh kepercayaan terhadap berbagai hal berbau tahayul, mistik, mitos
dan menghindar jangan sampai terpeleset kearah perbuatan syirik, sesungguhnya setiap benda yang ada dibumi ini adalah suatu karunia termasuk berbagai peninggalan kuno dan warisan leluhur baik yang berupa ilmu, tradisi, maupun property. Contohnya Candi Borobudur, meski sudah dibangun beberapa abad silam ternyata sistim 'drainage' nya sudah menggunakan tehnologi tinggi hingga hujan sederas apapun tidak menyebabkan bangunan tua itu 'ngembeng' alias menggenang yang akhirnya memunculkan berbagai pertanyaan..mengapa begini, mengapa begitu?..Hingga tidak bisa kita pungkiri, tidak ada satupun tercipta dengan sia-sia kecuali kita mencampakkannya dan tidak ada satupun yang tidak berguna kecuali kita tidak memanfaatkannya.

Jadi nggak heran mengapa Rudi Khoirudin juru masak handal itu selalu mengenalkan resep masakan baru dengan me- mix-match-kan aroma rasa kota dengan rasa tradisional, begitu juga dengan sambal terasi resep tradisi dari simbah putri yang selalu dicari.
Sama seperti kebiasaan minum teh yang terus berjalan tak pernah berhenti....nggak beda jauh dengan hobiku yang suka 'nyonthong' alias 'ndobos' bin 'mbacot' ini.... tak pernah berhenti...
Yah ...namanya juga tradisi.......

Wednesday, August 30, 2006

Ikhlas....

memang sulit tapi ...

Jika direnungkan, betapa dalam makna dari sebuah keikhlasan, sesuatu yang muncul dari lubuk hati paling dalam dan sangat sulit diucapkan dengan kata-kata untuk membuktikan keberadaannya.

Ikhlas, betapa terasa sejuk setiap kata ikhlas ini terucap.
Melakukan setiap pekerjaan tanpa keterpaksaan, menerima sesuatu dengan lapang dada, menghadapai berbagai keadaan tanpa curiga, dimana semuanya muncul tanpa beban dari hati nurani tanpa prasangka.Terbayang alangkah lembutnya seseorang yang melakukan perbuatan dengan rasa ikhlas nan tulus.Bertindak tanpa pamrih untuk mendapatkan pujian, hadiah, ataupun sekedar tepukan tangan, bahkan terkadang malah menuai badai beserta segenap caci maki.Tapi dengan demikian keikhlasan ini akhirnya membuahkan rasa pasrah dalam menerima hasilnya.

Rasa ikhlas tidak hanya muncul pada saat kita bertindak, Ikhlas menerima apa yang sudah menjadi karuniaNya baik berupa kebahagiaan maupun kesedihan adalah perwujudan dari segala bentuk syukur nikmat yang diberikan olehNya serta kepasrahan atas kehendak dan takdirNya.

Menerima kelebihan dan kekurangan orang lain secara apa adanya, tanpa mengada-ada serta seadanya juga merupakan pantulan cermin keikhlasan seseorang, dan ini disadari oleh manusia betapa sulit dilakukan. Meski kita tahu dunia akan terasa indahnya karena kedamaian yang tercipta atas kelapangan hati setiap manusia.

Mungkin masih terdapat beribu makna keikhlasan yang belum masuk dalam bahan
renungan. Dan disaat kita sepenuhnya menyerahkan diri kepadaNya, ketika itulah muncul momen paling pas untuk berintrospeksi agar segala bentuk wujud keikhlasan selalu bersemayam dalam setiap hati insan.

Saturday, August 26, 2006

Cerita seputar Jogja

membuat tetep pengen pulang...

Di era sekarang semua pihak dapat mengklaim sesuatu, kalau Malaysia mengklaim negaranya sebagai Truly Asia, nah Jogja gak mau kalah promo Jogja sebagai Never ending Asia sekarang mulai banyak terlihat diberbagai tour and travel, di bandara dan di hotel-hotel.

Jogja memang masih 'nyentrik' seperti dulu, bedanya cuma pada semakin menjamurnya mal, tumbuhnya KFC, Pizza Hut, dan Mc Donald.Sekarang keruwetan jalan bukan lagi disebabkan oleh mbludaknya sepeda 'onthel' , tapi kuda Jepang lebih mendominasi lalu lintas sehubungan dengan kredit pembelian motor yang sudah semakin mudah, disamping terjangkaunya harga motor dan miringnya biaya operasional. Kini becak dan andong lebih banyak berfungsi sebagai transportasi wisata saja hingga banyak tukang becak mengeluh soal tipisnya pendapatan bahkan tak jarang mereka pulang kerumah dengan tangan hampa meski harga setiap 'genjotan' sudah diobral-bral..

Jogja juga masih menampakkan predikatnya sebagai kota pelajar dan mahasiswa.Setiap pagi lalu lintas dipenuhi dengan pengendara motor berseragam putih abu-abu serta anak-anak muda berstatus mahasiswa yang mengalahkan jumlah para pengendara mobil hingga membuat pengendara mobil mengelus dada karena merasa sumpek untuk bergerak takut mobil tergores.Disamping itu hampir disetiap ruas jalan akan kita jumpai warnet yang berderet, kios foto kopi berjejer, tempat cukur, permak Levis, serta warung makan yang kesemua harganya terjangkau oleh kantong pelajar dan mahasiswa.

Soal makanan, Jogja nggak ada matinya. Gudeg masih merajai pasar meski kemanisannya membuat 'eneg' penyuka makanan gurih dan dipantang oleh penderita diabetes melitus.Tak heran penjual gudeg akan selalu tampak tenggelam oleh kerumunan pembeli yang mempersiapkan sarapan di pagi hari. Penggemar gudeg juga masih bisa menikmati lezatnya makanan tersebut hingga pukul 1 malam.Yess!! Gudeg Permata baru buka pada pukul 10 malam hingga pukul 1 dini hari, selalu fresh, hangat dan'kebul-kebul' (asapnya wuussh..meliuk-liuk)..nyam.
.nyam..glek...rasanya top markotop!
Mengapa baru buka pukul 10 malam ? Yah karena menunggu toko-toko sekitarnya tutup.....

Jajan dimalam hari inilah yang membuat program diet jadi kacau, dan angka ditimbangan pelan tapi pasti merayap tak terkendali. Bakmi jawa emang bikin kesel ! apalagi bakmi 'Lek Rin' langgananku di Jalan Pakuningratan ini, makan sekali jadi ketagihan apalagi bakmi godognya...srutuupp..ssshh..huah..huah...bakmi godog dicampur irisan cabe rawit emang sipp tenan!! sebagai penutup wedang ronde dengan rasa jahe panas mengguyur kerongkongan....jusshh....sshh.....

Bagi yang ogah sarapan gudeg, rasa gurih soto bisa menjadi pilihan. Jika gemar dengan soto ayam, Soto Alas (dulu ditengah-tengah sawah), soto Kadipiro, paling pas menjadi tujuan. Sedangkan untuk soto daging kita bisa mampir ke soto pak Sholeh, soto habis (karena cepet banget habis). Semua warung soto bergaya sederhana, gak ada warung soto lux di Jogja dan harganya miring banget bo'...sampai mau jatuh...berkisar 2500-3500 rupiah per mangkok, tapi lezatnya selalu membuat lidah kita kangen untuk 'menyrutup' si kuah soto...srruuppt.....

Bakso, gado2, lotek...wah..yang ini menu siang hari. Hampir semua warung bakso sederhana dipinggir jalan terasa enak.Tapi cuma Bakso Bethesda yang mangkal dipinggiran luar RS Bethesda merupakan warung bakso termahal di Jogja, 10 ribu per mangkok. Sedangkan gado2/lotek di daerah Colombolah yang sekarang ini paling laris, mengalahkan gado2 'teteg' (palang kereta api) didaerah Baciro karena selain murah juga endang. Bayangin aja dengan 4 tukang uleg yang serentak bekerja, kesibukan menerima order membuat mereka para penguleg tak pernah berhenti menumbuk bumbu, mencampur sayuran, dan mengaduknya hingga menjadi suatu sajian lezat dengan taburan bakwan iris yang menjadi ciri khas gado2/lotek Colombo ini. Glek...!!

Nah...kalau klinong-klinong ke Jogja jangan lupa ketempat-tempat jajanan tersebut.Tempat-tempat tadi sudah ada sejak diriku masih kiut dan imut (kecuali colombo) tapi kwalitas rasanya tetap mantap. Dan meski warung-warung ini terlihat sederhana tapi bersih, terbukti perut gak berontak... paling mules karena gerusan cabai yang tak terhitung.

Untuk seri kedua, aku mau cerita mengenai tempat wisata...

Wednesday, August 16, 2006

Wwaa..majalah itu saru jugak toh!!..

baru tau gara-gara nganter ke salon...

Selain wisata bencana, liburan di Jogja juga diisi dengan 'bersih-bersih', terutama untuk menjaga kebersihan dan kelembutan rambut kepala biar nggak jamuran hii.....
Tapi di KL emang susah lho kalo mau cream bath, adanya shampo bath. Yap!! massage kepala dengan menggunakan shampo bukan cream tapi bukan kramas , dan lupakan pijatan dipundak karena emang gak ada. Pokoknya benar-benar bezzaa....

Oleh karena 2 hari lagi mau 'ndongeng' maka kuajak Kangmas Jogelem suamiku ke tukang cukur untuk dipermak biar gantengan dikit, nggak perlu ke salon mahal wong cuma 'nggundulin' aja kok.
"Wah kalo gitu ke Tukang Cukur Kompak aja pak, murah cuman 4 ribu pake garansi, itu lho di Jakal alias Jalan Kaliurang..." gitu promosi anakku bersemangat....
" Garansi gimana wong cukur model gundul aja kok..." sahut bapaknya..
" Kali kalo rambut numbuh mau cukur lagi jadi gratis pak..." nggak mau kalah..
" Ngledek kamu ya..." sungut si bapak

Akhirnya kemakan promosi jugak....
Woo...ini toh tempat Tukang Cukur Kompak, 'tempat cukur orang cerdas' gitu tulisan di plang yang mejeng didepan kiosnya.
" Wah malu aku nduk cukur ditempat ini, lha kok pasiennya mahasiswa semua...nanti dikira ngirit banget..." gitu kata Kangmasku
" Yo wis..ke Larissa aja salon langgananku.." kataku sok memberikan solusi.

Baru tahu ternyata banyak banget pelanggan prianya, terutama facial bo'...
" Emang sekarang pria sangat concern dengan penampilan yak..nggak cuma kepengen otot gede aja tapi juga penampilan secara keseluruhan...." batinku..

Sambil menunggu yayangku dikerjain rambut kepalanya, kuraih Majalah Matra yang berada ditumpukan teratas pada onggokan berbagai jenis majalah.
" Kayak apa sih isinya...." jemariku antusias membalik lembar demi lembar karena rasa penasaran..

Weleh..weleh..dimataku majalah ini sangat vulgar bo'....poto-poto ceweknya cukup berani dan menantang gak kalah sama poto-poto di Majalah Populer teman sejawatnya bahkan dengan Majalah Playboypun berani bertaruh, pasti bersaing ketat. Apalagi kata-kata yang dipakai, duuhh....saru!! Mau cerita secara gamblang malu... :(
Tapi sware....PoRnO!! dan sumpritt.....bikin PArnO!!

Aku jadi heran ...kenapa yang dikejar-kejar cuma Majalah Playboy padahal majalah sejenis bahkan lebih parah seabreg-abreg bagaikan jamur di kulit kepala, dan lucunya setiap artis yang menjadi cover Majalah Playboy seperti otomatis menjadi tersangka. Kok aneh sih...
Seandainya UU Pornografi nanti benar-benar exist apakah yang 'beginian' benar-benar bisa ditertibkan atau lebih sadis lagi diberantas plus tanpa pilah pilih ....

'beep..beepp..beepp'...
Aku tersadar dari ke'sumlengeran'ku setelah membaca sesuatu yang tak pernah kubaca sebelumnya.
Ada sandek alias pesan pendek atau sms dari dari Kangmas Jogelem yang kulihat sedang terkantuk-kantuk menikmati proses cream bathnya..
" Nduk...baru kali ini aku dikrukupi (ditutup) kepalanya kayak astronout....hiks..panas.."
" Mcck..kok ngisin-isini (malu-maluin) to kang...kangmas ini 'ndesit' tenan!! meski belom pernah ya ndak usah pengumuman..." gitu smsnya kubalas....

Wis ah!!
Ayo cepetan mbak kapster....keburu aku tergiur untuk mbaca majalah-majalah itu lagi......uUpsT!!

Sunday, August 13, 2006

Karena kita nggak bisa 'deal' dengan alam....

dibalik bencana ada suka...

Setelah tiga bulan berlalu kota Jogja dan sekitarnya kini terlihat mulai menggeliat membenahi puing-puing reruntuhan pasca amukan gempa dengan ribuan korban serta kerugian materi yang mencapai milyaran rupiah. Spanduk atawa banner tampak menghiasi berbagai ruas jalan. 'Jogja Bangkit', 'Ayo Bangkit Mandiri', 'Holobis Kuntul Baris Ojo Pijer Nangis' (berbaris menggalang kekuatan jangan hanya menangis), itulah sedikit contoh dari begitu banyaknya kata-kata yang sempat terbaca dan 'nyantel' di ingatan.

Tampaknya mereka para korban gempa ini 'sumeleh' alias pasrah dan nrimo (menerima) saja terhadap keadaan yang sedang mereka alami. Sangat kontras dengan reaksi pihak luar yang bersemangat untuk membantu mengurangi penderitaan para korban, "ayo bantu...bantu..."
Lebih-lebih mereka yang berkedok membantu tapi demi memenuhi kepentingan pribadi, yah...provokator-provokator itu....berperan mengambil kesempatan dalam kesempitan.

Sesungguhnya para korban itu tidak menuntut bantuan yang berlebihan sampai suatu saat muncul janji-janji muluk dari pemerintah. Pemberian jaminan hidup 90 ribu per orang untuk tiga bulan ternyata 'blong'....prakteknya hanya sebulan saja dan belum seluruh kecamatan terjangkau. Janji pemberian dana pembangunan rumah berdasarkan tingkat kerusakan rumahpun cuma isapan jempol doang. Katanya rumah rusak ringan menerima santunan 5 juta, 10-15 juta untuk kerusakan yang agak berat sedangkan 30 juta bagi rumah rusak parah hingga ambruk. Oleh karena bantuan yang diharapkan belum juga mengalir maka muncul kasak-kusuk dari warga...
"Kalo mau cepet dikasih dana, ambrukin aja sekalian rumahnya...."
Nah..udah gitu ada saja yang percaya. Tapi malangnya, rumah terlanjur sudah ambruk belom juga ada dana mengalir, bahkan kabarnya untuk rumah ambrukpun kini hanya akan menerima santunan sebesar 4 juta... itu juga baru katanya lho, belum cair....
"Piye to iki....pemerintah janji kok 'mencla-mencle'....mendingan nggak usah janji-janji jadi kita nggak 'ngarep-arep' (mengharap)" tuh dengerin kekecewaan mereka.....

Kini roman-romannya mereka para korban gempa sudah imun dengan janji-janji manis yang hanya menciptakan angan-angan serta mematikan sikap kemandirian dan jiwa gotong royong. Dan merekapun dengan suka hati tetap tinggal ditenda-tenda yang diberikan oleh pihak perorangan maupun swasta.
" mBangun rumahnya nanti kalau uang sudah terkumpul, kalau ada yang mBantu ya Alhamdulilllah..." gitu kata salah satu warga korban gempa yang tampaknya sudah kerasan didalam tenda besarnya lengkap dengan ruang tamu, televisi 14 inci dan tempat tidur....
Suatu saat ketika gempa susulan terjadi mereka juga sudah tidak panik dan tetap tinggal dalam tenda menikmati ayunan lindu...
"Tenang aja.... kalau tendanya ambruk paling cuma 'ketiban' bambu bukan glondongan kayu.....
paling pol kepala benjol kulit perih..." weleh..weleh...masih aja bisa bercanda...

Dibalik bencana ternyata ada suka. Yap!! berhubung saking banyaknya bantuan dari pihak luar Jogja/asing maka dibutuhkan banyak tenaga lokal untuk dipekerjakan sebagai tenaga bantu untuk melancarkan pendistribusian sumbangan dari luar negri termasuk koki masak untuk menyediakan makanan para 'londo' alias 'bule' tersebut. Lumayan sehari 50 ribu, sebulan 1.5 juta rupiah bukanlah jumlah yang sedikit. Makanya si Uning juru bebenah dirumah ibuku bisa kipas-kipas selama 3 bulan ini, lha Budi suaminya tukang becak yang biasa mangkal diseputar Kraton Ngayogyakarta ketiban rejeki dapat kontrak untuk bantu-bantu para 'londo' yang menggelar tenda-tenda darurat didepan kraton.
" Wwaah...tapi 'kecut' bu....tanggal 15 Agustus ini kontrak sudah habis, ya narik becak lagi.....padahal sepi jee...cuma 3 ribu dari Malioboro puter-puter ke Kraton terus beli oleh-oleh Bakpia Pathok balik lagi ke Malioboro, nggak ada yang mau naek...." gitu keluh si Uning....
Wah lha gimana lagi....masak mau dapat rejeki lumayan harus ada bencana dulu....

Pada kenyataannya wisata bencana emang sedang trend di Jogja, sebut aja wisata gempa di Bantul, Imogiri dan sekitarnya begitu juga dengan Lava Tour Merapi didaerah Kali Adem tidak jauh dari Kaliurang. Dengan biaya masuk 5 ibu rupiah kita bisa menyaksikan dari dekat Gunung Merapi beserta materialnya dan kerusakan yang ditimbulkan akibat letusannya baru-baru ini. Dari sini kita bisa meyakini kebesaran Allah, hanya dalam sekejap mata Allah bisa menjadikan bumi ini hancur atau makmur. Dan dari wisata bencana ini pula kita juga bisa memberikan pembelajaran kepada anak-anak kita untuk diturunkan kepada generasi selanjutnya agar selalu waspada pada gejolak dan gejala alam supaya tidak banyak jatuh korban lagi.
Hanya itu yang bisa kita lakukan, karena kita nggak bisa 'deal' dengan alam.....

Saturday, August 05, 2006

Sarana ngetop apa pengontrol yakk??!!...

cobak mana yang bener??...

Beberapa hari tinggal di Tanah Air kenyang dicekoki dengan tayangan-tayangan TV yang super heboh hingga selanjutnya bisa ditebak, lama kelamaan bikin 'mbenger'. Memang sih ada rasa senang ketika menyaksikan suguhan televisi swasta dihari pertama kedatangan di Yogya karena terus terang ada rasa kangen ngeliat yang heboh-heboh, maklum acara televisi Malaysia kurang bervariasi hingga akhirnya lebih memilih channel dengan filem-filem asing yang terkadang udah basi banget.

Kalo di TV Malaysia, saluran 4 Astro adalah chanel yang paling top markotop!! Acara Akademi Fantasi masih tetap terasa 'greng' nya meski harus bersaing dengan perebutan piala dunia baru-baru ini apalagi acara ini masih tetap dipandu oleh Azniel sang pengacara (pembawa acara) nomer satu se Malaysia dimana selain piawai memandu acara orangnya juga kocak tapi tetap santun dan nggak norak.Selain itu sinetron juga mulai marak meski masih dapat dihitung dengan jari, tak ketinggalan sinetron Indonesia juga sering ditayangkan dan nggak ketinggalan disetiap sabtu pagi tangga lagu-lagu top Indonesia cukup menghibur pecinta lagu Indo, lumayanlah... cukup memberikan wacana mengenai perkembangan permusikan di tanah air.
Dari semua tayangan-tayangan hiburan televisi negara jiran tersebut cuma satu yang nggak ada, Infotaintment!!
Yess!! emang gak ada, jika televisi ingin menampilkan wajah-wajah artis paling pol akan muncul pertanyaan seputar karier dan sangat sedikit masalah pribadi yang akan terkorek.

Dulu sebelum acara infotaintment menjamur di pertelevisian kita, terasa asiknya mengintip kehidupan orang-orang top alias para selebriti ini. Lama kelamaan acara ini mulai membosankan karena muncul setiap saat dijam-jam tertentu dan susul menyusul hingga terasa mendominasi acara dalam sehari karena tayangan ulang dengan berita sama akan kembali hadir seolah khawatir penggemar ketinggalan berita.

Kehidupan selebritis kini menjadi konsumsi publik, lebih parah lagi mengulik cerita masa lalu yang telah terkubur dalam juga menjadi suatu kegiatan yang sah-sah saja seperti dalam tayangan Insert (lupa dari televisi mana..) yang baru-baru ini saya tengok. Hii...ikutan merinding, abis kasian deh si artis...malu bo'...Tentu saja bagi orang biasa alias bukan orang top keadaan ini akan membuat kesal karena dengan penggalian cerita masa lalu keadaan mnjadi tambah runyam dan memperparah situasi.

Mungkin salah satunya karena alasan tersebut diatas kini terdapat larangan ditayangkannya acara semacam Infotaintment ini, disamping adanya unsur ghibah alias bergunjing yang diibaratkan sebagai memakan bangkai teman sendiri. Hii...emang sadis bangeth yak!! Dan enggak maen-maen hukumnya haram lho..., serta makruh bagi penontonnya.

Sebenarnya bagus juga lho larangan tersebut, karena emang nggak mutu...berita kok cuma 'ngrasani' orang.... Tapi aku yakin pasti ada aja orang yang ngerasa kehilangan...."yaa....engga bisa lagi deh melototin artis kesayangan...." kata penggemar setia...Tapi nggak cuma masyarakat lho yang ngerasa kehilangan akibat hilangnya acara infotainment karena artis kesayangan menjadi jarang muncul di layar kaca.....Sumpritt!!Buktinya...."Akan saya perjuangkan, jangan sampai infotaintment nggak tayang lagi..!! he..he..itu kata pak pengacara yang artis...." Infotainment sebagai kontrol kehidupan artis, ada infotainment aja tingkah laku artis kayak gitu..apalagi kagak ada." Nah..itu kata mantan aktor yang juga pengacara....

Lhah...heran juga aku..Aku pikir kehidupan pribadi diusik membuat mereka merana dan sengsara........ternyata nggak gitu-gitu amat kayaknya...Padahal sebagai orang biasa terkadang aku ngerasa prihatin, ikutan 'nggerus' en sumpih aku memberikan simpati dan empatiku...Dan setelah aku pikir-pikir lagi...banyak cara menuju ngetop, berita buruk, berita miring, apalagi berita bagus, pastinya dengan media apapun pasti akan dilakonin agar nama tetap berkibar.
Kendati demikian, meski belum jelas pelaksanaannya isu ini memberikan inspirasi pada para penegak hukum kita....mereka pengen juga ikutan bikin infotaintment....katanya sih sebagai sarana pengontrol ...

Duh..sebenarnya bisa gak ya infotaintment difungsikan sebagai alat pengontrol..??