Monday, January 07, 2013

Kabar manis di seruputan kopi pertama

Pagi ini mbak Illah juru bebenah rumah merangkap koki dan asisten terlihat girang sugirang alias happy. Deru motornya ketika berhenti kemudian parkir pun terdengar lebih merdu...brrrbbmm...besss...........

Bener juga, begitu aku duduk manis sambil menyeruput kopi pertamaku dia datang sambil tersenyum-senyum. " Bu, kemaren si Eneng  bilang terimakasih, dia seneng sekali dapat hadiah dari ibu" " ...Oh iya mbak, mudah2an terima rapot yang akan datang dapat rangking satu yaa...bilang ke si Eneng dia harus semakin cemunguuudd " kataku.. " Amin, InsyaAllah ya bu.. " ujarnya sumringah.

Itulah pancaran kebahagiaan seorang ibu ketika anaknya berprestasi di sekolah meski dengan fasilitas pas2an. Bahagianya sama dengan ibu2 yg rambutnya bercat blonde dan bergelombang.

Sepotong percakapan pagi yang menebarkan aura positip. Sebagai mami boss aku juga ikut senang ketika staff dapur ngebulku semua sehat dan bahagia. Bagaimana tidak, mereka adalah keluarga harmonis yang saling perhatian satu sama lain. Seperti juga halnya dengan orang2 golongan menengah ke atas yang bekerja di kantoran. Disaat jeda isirahatnya mbak Illah sering ditelpon suaminya menanyakan apa kabar hari itu.  
" Lagi apa mak...? " 
 " Ini mas ... lagi ngancurin daging bandeng,  ada pesenan otak2 bandeng 8 ekor. Ntar telepon lagi yak..." 
" Ocree mak...kerja yg rajin yaa.." balas suaminya.
Terkadang Sinchan bontotnya mbak Illah juga  telpon.
" Mak..aku  maen hujan2an yaa, teman2 juga pada maen hujan2an niy seruuuu...boleh yaa..yaa..ya..." Seru Sinchan  si cuplis yg methisil dari rumahnya.

Nah bener kan, kalau Sinchan yg telepon mbak Illah pasti langsung heboh, setrikaan langsung dicabut, kompor dimatikan, pintu garasi dikunci rapat. Kemudian jemarinya mulai menggenggam hape erat2, sedangkan  wajahnya yg serius semakin mengkerut dan mulailah kata2 nasehat nyrempet2 marah meluncur dari bibirnya.  "Sinchaannn....jangan maen hujan2an, nanti demam sakit pilek batuk nggak bisa sekolah..blablabalabla..." 
Hmm...Persis gaya mami boss kalau lagi mencak2. Tangan berkacak di pinggang sedang telunjuk jarinya tuding2 .....

Staff dapur ngebulku memang sebuah gambaran keluarga sederhana yang sangat harmonis. Mereka kompak, penuh canda tawa, saling perhatian, saling melindungi dan menyayangi. Tidak ada tendensi supaya orang lain tahu akan keharmonisan mereka.
Mereka tidak memerlukan media agar berita kebahagiaan mereka tersebar. Mereka jg tidak berusaha dan mengupayakan agar selalu harmonis, seperti orang2 pinter yg selalu rajin membaca tips
' Cara mempertahankan Keharmonisan ...'
Mereka hanya mengalir saja seperti air, mengikuti arus entah akan sampai kemana...

Andai saja semua orang setulus orang2 sederhana yg berbahagia, mungkin dunia akan tenteram.
Arghh..tapi mungkin nggag yaa....

Kebayoran Height, Januari 2013