Thursday, December 04, 2008

Kisahku di pagi ceria....

Akhirnya Pe eR berbelanja ke pasar Chow Kit tergarap sudah. Bangun pagi tadi terasa ada beban secara hari ini memang sudah kubuat jadual untuk shopping bersama mbak Kip juru bebenah rumah merangkap asisten memasak andalanku. Pergi ke pasar memang salah satu pekerjaan yg kurang dakyu minati sehingga perlu effort khusus untuk melaksanakannya. Ini memang baru pertama kalinya dakyu ngubek-ngubek pasar chowkit secara ada keperluan tertentu, dan biasanya cuma berjalan mlipir2 di pinggiran yang tidak ada lahan basahnya.

Bukannya dakyu tidak pernah ke pasar tradisional, tapi pasar Chow Kit yang terletak di daerah Kampung Baru ini cukup menimbulkan trauma dengan berita pasukan Rela yg suka asal main tangkap orang. Nggak kebayang seandainya dakyu sampai tertangkap, apa nggak nangis ndeprok ?...Padahal pasar ini termasuk istimewa menurut pandanganku secara merepresentasikan pasar Indonesia yang sesungguhnya. Bumbu dapur dari salam, lengkuas, jahe, kunyit dkk, kluwek, krecek..dll...komplit..plit. Selain bisa memperoleh bahan makanan segar harganyapun sedikit lebih murce' dibandingkan dengan superkamapret. Bahkan tidak cuma pasarnya, lingkungan serta warung2 disekitarnyapun bener2 penuh dengan sentuhan suasana Indonesia. Jadi buat para pecandu indomi, kecap abc kecap bango, juga teh kotak/botol sosro tidak perlu kuatir karena terdapat penjual disana. Bagi nasi kapau addict alias penyuka masakan Padang bisa memuaskan seleranya karena banyak rumah makan bertebaran di daerah tersebut. Wess...pokoknya Indonesia banget deh....

Hari ini dakyu merasa senang, karena berhasil memberanikan diri masuk ke dalam pasar meski di temani oleh mbak Kip yang kali ini bertindak sebagai pengarah gaya, penentu arah, juga pembawa barang belanjaan. Memasuki los demi los, mataku berbinar melihat ikan2 segar yg melebihi Gembul gendutnya, kemudian mantap menapakkan kaki di arena mlenyek hasil guyuran air limbah pemotongan ayam, berlanjut menuju ke los daging sapi yang akhirnya membuatku eneg berhubung melihat daging bergantungan jadi terbayang kisah2 'slaughter''.

Houwgh
leganya, akhirnya berhasil menemukan daging kambing buat nyate, juga ayam buat di masak opor. So, hang out dengan mbak Kip selesailah sudah. Meski begitu bau pasar yg legitnya sungguh mendulit benar2 menimbulkan polusi di dalam mobil hingga cukup membuat puyeng sepanjang perjalanan pulang kerumah.

Byur,,,byur....byur...osok..osok..osok....kricik..kricik...kricik..la..lala...li..lili.....( heboh mandi..)
Tuh dengerin...masih nggak percaya kalau baunya bisa mbikin kambing semaput (pingsan) dan gebes-gebes ( geleng2 kepala sambil nutup hidung) ?.. Lha wong sampai baju jerohannya ikutan terkontaminasi...jadi ya kudu mandi lagi en ganti total !!
Nah ini juga salah satu penyebab kenapa enggan pergi ke pasar....

Halo mbakyu.-mbakyu...
Ada trik khusus nggak sih supaya kita bisa berbelanja di pasar dengan perasaan nyaman dan gembira ?...

2 comments:

Markontie said...

ati-ati kalo dagingnya murah, bisa-bisa ternyata korban mutilasi.. hiiiiiii :(

Anonymous said...

Hidup memang selalu ceria. Tapi, terkadang pahit untuk melengkapi kisah tersebut!