Wednesday, April 05, 2006

Ketika Cinta harus memilih......

..apa iya?...

Tidak ada satu pun pasangan membayangkan akan terjadi perpisahan dikemudian hari ketika seorang laki2 memberikan sebuah tantangan nikmat kepada kekasih hatinya.."Would you marry me?....
Pertanyaan tersebut akan memberikan reaksi berbeda pada tiap insan, sebagian akan tersipu malu untuk mengatakan .."he'eh.." atau "yess!!"....sebagai tanda setuju, tapi ada juga sebagian pasangan atau salah satu pasangan yang dengan tegas menolak mentah2 tujuan mulia tersebut karena ketidak siapan untuk berkomitmen hingga hanya memilih hidup bersama tanpa adanya sebuah ikatan alias kumpul kebo.

Membuat komitmen pernikahan memang bukan perkara mudah bagi sebagian orang sehingga tak jarang kita dengar gagalnya prosesi pernikahan ketika sebuah persiapan sudah berada diambang pintu. Banyak hal perlu dipersiapkan disaat dua hati bertaut menjadi satu untuk mewujudkan mahligai rumah tangga dalam sebuah perkawinan. Disamping saling menyayangi sebagai modal utama ada hal lain yang menjadi bahan pertimbangan utama seperti penerimaan keluarga serta prinsip yg dianut oleh pasangan. Terkadang karena terbuai dengan gombalnya kata2 cinta, pasangan yang sedang dimabuk asmara ini akan mengabaikan pentingnya sebuah penerimaan dalam keluarga dan prinsip hidup pasangan, dengan berjalannya waktu dan hilangnya obralan kata2 cinta masalah2 yang semula dianggap sepele ternyata berkembang membuahkan intrik dalam rumah tangga.

Banyak pakar berpendapat 5 tahun pertama perkawinan adalah madu manisnya pernikahan yang siap direguk kapanpun, dan cobaanpun mulai berdatangan ketika perkawinan mulai memasuki usia yang ke lima disaat pasangan mulai mendapat kepercayaan untuk menimang. buah hati.Hingga perkawinan memasuki usia ke 10, ke 15, ke 20.....berbagai masalah rumah tangga akan selalu berdatangan disamping godaan2 yang selalu siap hadir mengancam keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.

Mrs.Tuminah dan Mrs.Poniyem merasa gerah ketika menginjak usia perkawinan 5 tahunan keadaan ekonomi rumah tangga belum juga meningkat meski rumah dan mobil sudah berhasil dimiliki walau masih sederhana. Tapi ternyata keadaan tersebut belum memberikan kepuasan kepada mereka, kehidupan konsumtif Jakarta menggoda para ibu muda yang sedang cantik2nya ini dengan kehidupan glamour bin mewah ala para artis metropolitan. Karuan saja selera dua wanita karier tersebut membuat sang Gatotkaca kebingungan untuk mencari job dengan salary tinggi demi memenuhi hasrat shoping belahan hatinya, tapi apa daya...
" Enggak mudah cari pekerjaan baru mama...." gitu kira2 keluhan papa Gatotkaca.
Hingga akhirnya Mrs.Tuminah lebih memilih seorang bule tua dan meninggalkan suaminya yg tengah bersekolah S2 demi meningkatkan kariernya, sedangkan Mrs. Poniyem terpikat dengan seorang pria lebih tua yg konon lebih kaya dari suaminya. Bisa dibayangkan betapa sedihnya para bapak belia ini ....masih 'jreng' tapi sudah jadi 'Duren' (duda keren).

Cerita Mrs.Tabib lebih menyedihkan, belom ada 5 tahun pernikahan Mr. Tabib sudah berani main jotos terhadap istrinya jika keduanya saling bertengkar. Perbedaan prinsip dan penerimaan keluarga yg pada awal pernikahan bukanlah suatu halangan yg berarti, kini setelah menginjak usia pernikahan lebih dari 15 tahun semua kenangan indah terhapus sirna tak berbekas. Hari demi hari suasana panas tercipta bagai dalam sebuah neraka, yaahh.... Mr. Tabib menyimpan cinta terhadap wanita lain dengan prinsip hidup yg sama dengan Mr.Tabib ketika dia belum menikah dengan Mrs.Tabib. Dan yang lebih bikin sakit hati Mrs. Tabib, Mr. Tabib dengan suka hati meninggalkan Mrs. Tabib demi wanita idaman lain yang sangat diterima oleh keluarga Mr.Tabib. Dengan kata lain sudah klop!! tinggal mengakurkan wanita tersebut dengan anak2 yg sudah beranjak dewasa.
Walah..walah....pantes kalo sudah nge'job' malas pulang....


Ternyata perkawinan 22 tahun juga belum bisa menjamin selamatnya sebuah pernikahan dari kehancuran rumah tangga.Mbakyu Ngatini dan Kang Begento semula adalah pasangan ideal. Pasangan muda punya karir dan masa depan, meski mbakyu Ngatini punya kedudukan lebih tinggi tapi mereka tidak mempermasalahkan. Sehingga disamping memiliki anak2 manis, ekonomi rumah tangga merekapun tergolong mapan, makmur dan cepat menanjak. Kehidupan rumah tangga mereka berjalan mulus hingga suatu saat diusia pernikahan lebih dari 20 tahun disaat karir mbakyu Ngatini sedang top2nya.... bencana itu datang. Kang Begento mulai merasa kesepian karena kesibukan istrinya, sedangkan anak2 mulai sibuk kuliah.Mulailah dia mengisi kesepian dengan pekerjaan sampingan yang akhirnya mempertemukan Kang Begento dengan seorang janda tanpa anak, dan bisa ditebak.....yess!! pernikahan 22 tahun bubar.....
Mbakyu Ngatini hanya bisa mengelus dada pasrah...
"Nggak nyangka...perkawinan kita sudah sangat lama dan dia begitu menyayangi anak2nya....kenapa bisa terjadi..?" sambatnya dalam kesedihan....

Tanpa perlu memperdebatkan siapa salah, yang pasti anak2 akan menjadi korban dari perpisahan ke 2 orang tua. Jika anak2 masih dibawah 5 tahun kemungkinan perpisahan ini tidak begitu menimbulkan trauma, tapi untuk anak2 yang lebih besar apalagi remaja peristiwa ini akan sangat menyakitkan. Rasa malu bercampur marah akan muncul menyalahkan orang tua yang egois karena tidak mempedulikan kebutuhan anak2 akan kasih sayang.

Mempertahankan cinta memang sangat diperlukan, cinta suami istri, cinta orang tua terhadap anak dan saling cinta diantara para anggota keluarga biasanya akan melanggengkan kehidupan perkawinan dalam rumah tangga.
Jadi kayaknya nih....meski sudah menjadi pasangan kuno yang telah berahun-tahun hidup bersama, jangan sampai kita keceplosan begini...
" AAhh.. sudah tua...kita sih udah kayak sodara...udah kagak pantes 'roman-roman'an bin sayang2an...!!"....
Lhah..kenapa nggak boleh ngomong begitu??.... karena cinta memang tidak dapat terus bersemi tanpa ada usaha dari pasangan. Cinta yang tumbuh diawal perkawinan lama kelamaan akan memudar seiring bertambahnya usia perkawinan, sehingga untuk dapat terus mempertahankan agar cinta tetap tumbuh, pasangan perlu memupuknya hingga jalinan kasih masih terus tercipta dan timbul saling ketergantungan satu sama lain.
Wallahualam....

No comments: