Friday, April 21, 2006

Hari Kartini

memperingati...

Hari Kartinian!!
Demikianlah 21 April biasa disebut pada setiap dan bulan itu datang.Setiap sekolah, perkumpulan, organisasi, RT, RW dikampung-kampung sibuk mempersiapkan perlombaan yang berkaitan dengan kegiatan kewanitaan. Pertandingan maupun perlombaan selalu bekutat dengan tema yang sama dari tahun ke tahun. Apalagi kalau bukan masak memasak, keluwesan berkebaya, merangkai bunga dll. yang tidak jauh dari rutinitas kaum wanita .

Kartini adalah sosok wanita ningrat yang tidak bisa hanya berdiam diri menikmati fasilitas sebagai seorang putri bupati dan menanti datangnya pemuda sebagai pendamping hidup. Diawali dengan keprihatinannya terhadap perempuan yang tidak berhak mendapatkan kesempatan dalam mengenyam pendidikan dikala itu memunculkan semangatnya untuk terus belajar dan memajukan pendidikan bagi kaumnya. Keinginan untuk memajukan kaumnya ini terwujud dengan didirikannya sebuah sekolah khusus putri meski tidak berkelanjutan karena aktivitas Kartini terhenti setelah menikah dan kembali ke tugas klasik perempuan yaitu mengurus anak, suami dan rumah tangga. Meski demikian semangat Kartini tak pernah pudar untuk terus memajukan kaum perempuan. Surat-suratnya kepada Abendanon sahabatnya di Belanda mengenai kesulitan perempuan untuk menuju pandai dijadikan sebuah buku berjudul "Door Duisternis tot Licht" yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap terbitlah Terang.

Membaca merupakan titik awal datangnya sebuah keterbukaan, pengetahuan dan ilmu, hingga kita dapat memandang dan melihat dunia dengan terang.Dengan demikian kita tak perlu bertanya-tanya lagi mengapa surat pertama dalam Al-Quran yang diterima sebagai wahyu oleh Nabi Muhammad di Gua Hira menyebut IQRA' yang artinya bacalah pada ayat pertamanya.

Bagaimana orang akan pandai, pintar dan berilmu jika tidak bisa membaca. Hidup seperti dalam kegelapan selalu meraba-raba tak tentu arah. Berbeda dengan orang buta, meski tak melihat tapi mereka punya mata hati yang akan selalu siap menuntun pada setiap keadaan.

Meski semangat Kartini memberikan inspirasi kusus kepada kaum perempuan, tapi terdapat makna yang mendalam untuk semua kaum.Mengentaskan manusia dari kebodohan menuju kepintaran serta memberikan pencerahan untuk diri sendiri dan lingkungan adalah hal yang dapat ditangkap dari Habis Gelap Tebitlah Terang.


Selamat Hari Kartini ibu-ibu....
Semoga kita bisa melanjutkan semangat Kartini,
Selalu memberikan pencerahan untuk diri sendiri, anak2, suami, dan lingkungan.



2 comments:

Anonymous said...

di Malaysia ada pahlawan wanita semacam kartini nggak mbak ?

Larasati said...

Setelah tanya sana sini ternyata women heronya Malaysia itu si Putri Gunung Ledang....
Welha...itu kalo di Indo kan seperti cerita hikayat yak....
Kalo yg semacam Kartini, Cut Nyak Dien, Herlina, kayaknya gak ada..