Saturday, October 05, 2013

Tapi aku sudah pernah merasakan muda.

Hari ini rumahku kembali sepi setelah seminggu suasana gembira melingkupi keluarga karena kehadiran orang tua dan mertua. Delapan hari terasa singkat dan waktu seolah merenggut saat yang menyenangkan, penuh kehangatan dan full kebersamaan. Sangat terasa ada sesuatu yang hilang ketika mereka kembali ke tanah air tercinta.



Alhamdulillah ayah, ibu dan ibu mertua semuanya masih sehat serta mandiri walau sudah menginjak usia senja, sehingga perjalanan Jogja-KL pun berjalan mulus meski tanpa pendamping yang menemani tiga lansia berumur 74, 65, dan 70 tahun itu. Mulai dari check in, pengisian arrival dan departure card, pengurusan bebas fiskal serta pemeriksaan imigrasi berjalan lancar jaya tanpa ada kendala.
Meski begitu ada sedikit rasa khawatir berhubung belum adanya perlakuan khusus untuk para lansia di berbagai segi. Misalnya counter check in khusus lansia, berbagai antrian khusus untuk lansia, perlakuan khusus ketika boarding dll. Selain itu kelemahan para lansia sering dijadikan target kejahatan oleh raja tega yang belum pernah merasakan ketidak berdayaan sebagai orang tua.

Ketika para lanjut usia bepergian idealnya memang perlu ditemani. Tapi terkadang hal ini tidak bisa dilakukan karena adanya berbagai hal. Untuk beberapa orang tua, melakukan kegiatan sendiri tanpa adanya bantuan akan membuat mereka merasa bangga karena tidak merepotkan orang lain, juga akan meningkatkan kepercayaan diri karena mereka merasa masih mampu melakukannya. Oleh karena itu dengan memberikan kebebasan beraktivitas kepada orang tua kita, mungkin hal ini dapat menjadi salah satu cara agar para lansia tetap sehat dan bermanfaat seperti keinginan mereka.

Kendati begitu masih banyak yang tidak mendukung, bahkan malah mengendurkan semangat kemandirian para lansia. Coba simak perkataan tukang parkir di Malioboro kepada seorang bapak yang sedang kerepotan memarkir mobilnya.
" Ayo mbaaahh .... rasah kesuwen mbaahh... piye to mbah..mbah...iso ora kui..."
( ayo kakek...jangan kelamaan....gimana seh..bisa nggak ? )

Atau teriakan para kondektur bus kota di Jogja ketika melihat beberapa orang tua akan menumpang kendaraan umum tersebut....
" awas...awass...alon...rombongan anggur ..... "
( awas..awass ...pelan...ada rombongan anggur...)
Anggur yang dimaksud adalah orang tua, diambil dari sebuah merek minuman 'Anggur Cap Orang Tua'.
weleh..weleeeh...

Memang perkataan bukan deraan yang memberi rasa sakit secara fisik, namun perkataan-perkataan kurang ajar tentu saja akan sangat menyakiti hati para lanjut usia. Tidak bisa dipungkiri lama kelamaan akan membuat semakin lemah dan tidak berdaya.

Padahal kalau mau orang tua pun bisa berkata :
Kamu belum pernah tua nak, tapi aku sudah pernah merasakan muda. Rasanya kuat dan gagah. Jadi jangan terlalu bangga dengan kemudaanmu karena jika tiba masanya kuat dan gagahmu akan hilang dimakan renta usia. Dan kamu akan merasakan ketidak berdayaan itu ...


No comments: