Saturday, October 05, 2013

tukar pikiran bukan nyuruh

Bertukar pikiran dengan anak yg sudah mahasiswa ternyata ngga semudah mengajaknya ngobrol seperti ketika dia masih usia Taman Kanak-kanak atau sekolah Dasar. Diskusi bisa berlangsung seru dan tak jarang berujung seteru. Apa yg ortu pikirkan tidak selalu sama dengan prinsipnya. Tidak semua yang dipikirkan ortu akan diterima apa adanya tanpa syarat, karena banyak sekali koreksi sodara-sodara.Menurutnya gaya berpikir ortu sudah ada templatenya, tinggal mengisi sesuai porssi, situasi dan kondisi.



Kecenderungan orang tua ketika berbicara dengan anak memang terdengar bernada menasehati seakan menempatkan ortu sebagai pihak berkuasa dan anak hanya wajib mengangguk setuju atas titah sang ortu. Tapi untuk anak sekarang sepertinya sudah nggag mempan alias nggag musim. Mereka maunya diajak berbagi dan membagi cerita dalam suasana akrab penuh pertemanan. Ibaratnya gaya rambut gondrong sudah tidak model lagi,mungkin gaya ortu yg berkata kamu harus begini..kamu harus begitu, pastinya juga sudah bergeser dan tidak ngetrend lagi.
"I dont want to be told..." ..pstt..dengerin barangkali mereka berkata begitu dalam hati.....

" Memangnya aku harus kayak bapak ? Setelah lulus cari kerja, menikah dan berkeluarga ? Aku mau ini dulu,,itu dulu..begini dan begitu.. "....
" Memangnya nanti kalo kerja harus sesuai dengan bidang pendidikanku..? Memangnya salah kalau terjun di bidang enterpreneur atawa entertainer... ?"
" Iya..iya..kenapa harus selalu diingatkan seh..?..tentu saja sudah aku pikirkan..kenapa nggag percaya sama aku seh ?.."
" Saat ini pemikiranku seperti ini,kalau seandainya nanti memang akhirnya seperti bapak, itu karena pilihanku bukan karena disuruh ya.."



No comments: