Saturday, June 06, 2009

Supaya tidak asal ' nJeplak '

Akhir-akhir ini kasus Prita tengah mewarnai berbagai media cetak maupun elektronik. Cukup membuat geregetan dan gemes, pengen nyubit pak Jaksa dan pak polisi yang sempat menahannya sampai 20 hari. Tapi kejadian ini juga memberiku bahan untuk introspeksi serta mawas diri supaya lebih berhati-hati dalam setiap langkah dan perbuatan.

Konon dunia internet bisa membuka jendela pengetahuan, memperluas wawasan, menerjang batas dalam mengakses berita dunia, tapi ternyata kini bisa menjadi sebuah bumerang yang menyerang.
Hari gini memang harus lebih berhati-hati, jangan sembarangan memforward email. Salah-salah terjerat pasal UU Informasi dan Transaksi Elektronik, bisa gaswath !

Forward memforward berita memang sering kita lihat dan lakukan di berbagai mailing list. Sudah selayaknya kalau berita-berita tersebut berguna tapi tidak kurang yang cuma berita bohong, provokasi, maupun sampah belaka. Rupanya banyak juga yang hobi memforward email tanpa diteliti kebenaran beritanya, sehingga terkadang isi berita jauh dari fakta atau bahkan keliru sama sekali yang akibatnya akan merugikan pihak-pihak tertentu. Dan hal ini masih saja sering dilakukan karena tidak adanya sanksi, maka pelaku tidak pernah jera. Selanjutnya protes yang dilakukan oleh kawan-kawan dalam komunitas milis hanya akan dijawab dengan permintaan maaf yang sangat enteng...
" uUpst....sorry...gue salah yaaa...."
Hmm...untung yang diberitakan bukan RS Omni ....

Memang sih kebebasan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan dilindungi oleh UUD pasal 28.Tapi kebebasan yang dimaksud tentu saja harus bertanggung jawab alias tidak asal njeplak..
Mungkin ini juga menjadi salah satu alasan dan pertimbangan kenapa sampai dibentuk UU ITE.

Kalau email Prita dijadikan alat bukti sebagai tindakan pencemaran nama baik, menurutku ini merupakan pemutar balikkan fakta akibat rasa malu akibat ketahuan punya ' borok ' plus arogansi si Omni. Menerima kenyataan adanya kekurangan, kesalahan, apalagi mengakui kemudian minta maaf bukanlah perbuatan mudah apalagi oleh sebuah RS berkelas dengan taraf Internasional. Walhasil begitu mencium adanya berita tidak sedap mengenai dirinya langsung saja in action.

Kalau saja RS tersebut punya niat baik dari awal, mungkin namanya tidak akan secemar sekarang, pastinya juga tidak ada curhat melalui email, dan yang terpenting .. tidak akan ada seorang wanita yang dicemarkan nama baiknya karena dianggap mencemarkan nama baik. Horotoyooohh....bingung kan..?!

Friends....
Bagaimana kalau sekarang gantian Prita mensomasi balik RS Omni, secara dia sudah dipermalukan karena dituduh melakukan tindakan pencemaran nama baik padahal senyatanya dia justru sebagai korban. Dia juga menderita karena sempat ditahan polisi ....pakai lama lagi ! Tentu saja ini membuatnya ketakutan serta menimbulkan trauma yang dalam, apalagi catatan kriminal yang pernah direcord oleh pak pulisi akan selalu membekas pada kertas berkas.

Sumprit deh sodara-sodara......
Jangan asal memforward email untuk kenyamanan bersama,
* Harus dipilih dan dipilah, mana yang kira-kira memang perlu kita sampaikan kepada teman-teman.
* Sekiranya berita tersebut diperkirakan akan menghebohkan, plis cek dulu kebenarannya, jangan-jangan cuma kerjaan seorang provokator.
* Jangan mau dipermainkan oleh hoax, teliti dulu sebelum di forward. Kalau tulisannya gede-gede dan terdapat tulisan ' sebarkan kepada teman2 anda niscaya anda akan selamat '..wah...harus curiga neh..!
* Terutama yang sudah berkali-kali diforward sehingga terlihat rungsep secara sama sekali tidak diedit, jadi begitu email dibuka bukan subyeknya yg tampak tapi berderet-deret nama penerima yang mencapai setengah halaman sendiri...halah...cape' deh...
* Yang terpenting hati-hati curhat melalui email seperti yang dilakukan oleh Prita. Salah-salah diforward seseorang , dan fakta diputar balikkan sehingga malah dituduh sebagai pencemaran nama baik...duh Gustiii...

1 comment:

amethys said...

ngeri yah? bisa2 nya memutar balikkan fakta....
ga mlebu akal blas...mosok seh tega2 nya memenjarakan ibu anak yg masih nenen gitu.....harusnya Prita nuntut kerugian yg menyangkut mental anak2 nya

bingung aku jeng...pa kabar????