Wednesday, June 10, 2009

Lebih pedih dari silet sang pangeran.

Pagi ini semerbak wangi parfum rose Bulgari mendadak menguap, sentuhan legit gurihnya coffee latte tiba-tiba lenyap, melesak hilang berganti menjadi perasaan miris perih, pedih bagaikan tersayat silet sang pangeran. Pagi ini berita seorang wanita asal Garut bernama Siti Hajar menyita perhatian. Kasus lama kembali kepermukaan, cerita tentang kisah derita seorang anak manusia yang didera dan disiksa oleh majikan.

Sungguh tidak habis pikir mengapa banyak manusia senang dengan kekerasan, baik melihat, melakukan ataupun terlibat di dalamnya, padahal pastinya disadari hal ini akan memberi dampak buruk terhadap sesama. Tidak hanya kekerasan fisik yang akan meninggalkan bekas nyata, tapi kekerasan dengan melakukan penyiksaan secara verbal pun tidak kalah sakitnya, bahkan mungkin akan lebih sakit dibandingkan goresan luka. Meski begitu perlakuan sadis dengan menggunakan kata-kata lebih sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
" Dasar bego..tolol..guoblog..!!.. "
" Kamu buta ya... kamu budeg ya .... ayo jawab...ooo..kamu bisu ya.. "

Biyuh,,biyuhhh..Astaghfirullohalladzim...

Memang tidak sedikit pekerja wanita yang beruntung mendapatkan majikan baik dengan penghasilan bagus,kendati yang meleset dari harapan juga tidak kurang. Tapi jangan salahkan mbak-mbak pahlawan devisa ini dengan berpura-pura tidak tahu dan bertanya " Ngapain juga cari kerja di luar negri, mau2nya disiksa di negri orang.

Kalau saja di negeri sendiri yang subur makmur loh jinawi ini tenaga kerja di hargai dengan layak, tentu mereka tidak akan mengais rejeki di negeri seberang. Jika pasaran gaji pekerja harian/ part time seorang asisten bebenah rumah per 3-4 jam saja 35 RM, untuk seharian penuh mencapai 60 rm, sedangkan untuk yang nginep sekitar 500an rm. Pastinya kenyataan ini akan membuat ngiler teman-teman di kampung secara gaji bekerja selama satu bulan penuh tidak mencukupi keperluan hidup. Walaupun pada kenyataannya tidak semua orang akan kepincut dengan iming-iming ini, karena menyeberang laut untuk sebuah penghidupan baru tentu saja memerlukan berbagai pertimbangan dan keberanian.

Beruntunglah asisten yang tidak bermasalah karena kerajinan mereka bekerja mebuat majikan jatuh hati dan sayang bahkan kalau bernasib baik tidak ketinggalan diajak serta jalan-jalan ke luar negri. Bagi yang ketiban sial tak ayal panasnya setrika bisa mampir ke punggung, mendidihnya air panas bisa mengguyur badan atau menjadi tempat untuk mematikan api rokok. wih...emangnya asbak..!!...Duh Gustiii....
Hali ini kemungkinan disebabkan si mbak tidak bisa bekerja alias tulalit sehingga menjengkelkan majikan atau majikan punya kelainan karena punya hobi menghajar orang..?

Banyaknya kasus penganiayaan rupanya tidak menyurutkan niat para wanita desa agar bisa pergi ke negeri jiran, padahal kejahatan selalu saja mengintai. Agen nakal, majikan edan, belum lagi kesulitan-kesulitan lain yang bakal ditemui karena statusnya sebagai orang asing. Mungkin mereka berpikir bahwa desaku tercinta belum bisa memberikan harapan, seperti halnya aku yang masih ragu untuk kembali.

Semoga kasusmu cepat selesai mbak Siti ...
Kembali mendapatkan hakmu, baik materi ,kepercayaan, maupun harga diri ..
Majikanmu biar diurus polisi ...
Untuk segera masuk bui sampai menjadi karat besi ...

No comments: