Friday, March 13, 2009

Menembus hutan di FRIM ( (Forest Research Institute Malaysia )


Alhamdulillah acara ' one day out' ibu-ibu Wiatmi ++ pada hari Rabu 11 Maret kemaren berjalan dengan sukses dan lancar jaya.Semua berjalan sesuai rencana tanpa ada kendala yang mengganggu, sehingga seperti telah diduga sebelumnya acara ini berlangsung seru meski sedikit membawa dampak pegel linu. Tapi kendati semburat wajah lelah sedikit terpancar dari muka-muka cantik para ibu, tetap saja tidak dapat menyembunyikan kebahagiaan pada hari itu. Dan yakin gulagokin pak musikin tukang mesin, mereka pulang ke rumah dengan wajah cerah bak bunga mawar merah merekah di tengah-tengah. Wes...pokoknya semangat mbakyu-mbakyu ini memang tiada tandingannya, staminanya mumpuni nggak kalah dengan pemanjat tebing kelas tinggi.

Bermula dari Kampung Warisan Condo sebagai tempat berkumpul untuk keberangkatan menuju FRIM (Forest Research Institute Malaysia). Tepat jam 9 am rombongan 8 kendaraan roda empat berangkat beriringan dengan satu tujuan, FRIM. Perjalanan hanya memakan waktu 20 menit, memang terlalu singkat untuk acara menggosip maupun curhat. Maka dari itu rombongan sudah sampai di hutan lindung tersebut tanpa terlalu banyak kegiatan ketawa-ketiwi, secara menyantap sarapan 3 jenis kueh mueh dengan sesekali menyeruput air mineral dan bertanya-tanyi tempat pemesanannya, juga melirik jalanan takut nyasar (padahal sidah pasrah sama driver), sudah menyita waktu dan perhatian ibu-ibu penumpang.

Leganya, akhirnya sampai juga.
Menurut mbakyu koordinator panitia, acara pertama adalah foto bersama di depan waterfall. Yess !!...inilah bagian favorit mbakyu-mbakyu, jeprat-jepret sekaligus sebagai pemanasan sebelum berjalan menembus rerimbunan hutan. Selanjutnya jangan heran jika desiran angin di tempat sepi itu terkontaminasi dengan bunyi-bunyi suara manusia yg saling bersahut-sahutan...satu..dua..tiga....jepret !..satu..duaaa....tigaaa.. satuuu... duuaa tigaaa..ceklik ! (suara camera HP). Foto-foto berjalan sukses meski sedikit memerlukan usaha untuk merambah lahan pemotretan agar terlihat pancuran air terjunnya.

Perjalanan menuju menembus hutan dimulai. Semuanya tampak siap untuk pendakian termasuk ibu hamil, beserta ibu anak.Beberapa ibu terlihat sibuk mengoles kaki dengan 'minyak-minyak'kan, sampai ada yang kepanasan sebab obat gosok PPO yg dioleskan ( eh..lupa..merknya apa yah..?). Serempak ujung celana panjang dimasukkan ke dalam kaos kaki agar tidak diserbu pacet, meski sampai berakhirnya pendakian tidak ada seorangpun yang terjejas oleh pacet. Ooo...rupa-rupanya week days pacet2 pada libur, atau karena semalam nggag hujan yah..?

Setelah 20 menit perjlanan mendaki, terlihatlah canopy di depan mata dengan antrian yg cukup panjang. Canopy sepanjang 150 meter ini dibuat pada tahun 1991 oleh MY dengan bantuan negara jerman, bentuknya seperti jembatan gantung yg bergoyang jikalau ada orang yg melintas di atasnya. Sedangkan hijaunya hutan terhampar luas menambah keindahan panorama dari atas jembatan.Tapi awas, jangan ngaku takut kalau nggak mau diganggu teman dengan goyangan mautnya, sehingga jembatan pun menjdai bergoyang...dull..gondall...gandulll....gondall..ganduull..

Lepas dari goyangan si jembatan, perjalanan masih cukup panjang untuk menuju Malay tea yang sudah menjanjikan sajian rendang tok kegemaran ibu-ibu. Lagi-lagi potret-potretan memberikan rehat dan keceriaan pada ibu-ibu. Kali ini lahan berbatu khas batu kali menjadi sasaran tempat pengambilan foto meski harus berbecek-becek di air dan duduk diatas lumut hijau super licin. Pokoknya mah demi sejepret dua jepret foto, usaha apa saja akan tetap dilakukan. Apalagi cuma lumut...
" ..Lumut ijo super licin..? syapa takyuuttt.."..hallah...
segitunya deh...

Singkat cerita, ibu2 sampai juga di Malay Tea house, melahap dengan suka cita apa yg sudah disediakan oleh si empunya resto, dilanjutkan perjalanan pulang kerumah dengan hati bungah.

No comments: