Monday, June 18, 2007

Let say " Indonesia"


Ulang tahun kemerdekaan RI ke 62 masih 2 bulan lagi, tapi pembukaan acara menyambut hari jadi ini sudah dimulai. Minggu 17 Juni kemaren Kedubes RI menggelar Hari Keluarga yang di hadiri oleh segenap masyarakat Indonesia di Kuala Lumpur bertempat di Taman Titiwangsa. Hadirin lumayan banyak dan acaranya cukup meriah serta banjir hadiah doorprize meski gak ada satupun nomerku yang nyangkut.
Ah...gak papa, seandainya dapat hadiah sepeda kecil malah gak ada yg pakai, kalau dapat setumpuk makanan malah gak ada yang makan, kalau dapat...malah gak ada yang..... wes gak papalah gak dapat doorprize....menghibur diri.com.

Selain doorprize kehadiran Agnes Monica juga menambah semangat bapak-bapak... upst....lhah emang iya....putihnya itu bo'...si Gembul kucingku aja kalah!! Tak ayal para fotografer amatiran pada berebut mendekati arena panggung begitu Agnes Monica datang.... jepret..jepret...jepret...Tapi jangan harap menemukan Kangmas Jogelem dikerumunan itu, dia pasti ngumpet disalah satu sudut dengan senjata bazokanya untuk mengclose up si Agnes....weleh..weleehh..

Seperti biasa acara dimulai dengan sambutan dari petinggi kedutaan yang disampaikan oleh wakil dubes. Menyaksikan acara tersebut aku jadi bener-bener teringat pada kampung halaman. Ingat masa kecil disaat perayaan tujuh belasan, ingat ketika pak RT berpidato dalam rangka memperingati ulang tahun kemerdekaan sesaat sebelum acara panggung dimulai.

Isi pidato pak wakil dubes sangat penting yaitu menyampaikan berita kepada warga Indonesia yang hadir bahwa sekarang kata-kata Indon tidak akan kita jumpai lagi di koran-koran lokal baik yang berbahasa inggris maupun melayu, berganti dengan kata INA. Memang satu langkah bagus untuk menaikkan citra Indonesia di ranah Melayu ini, mengingat kata2 Indon terasa menyakitkan karena konotasinya terasa merendahkan derajad bangsa Indonesia. Dengan berhentinya penyebutan kata indon maka potensi kerenggangan hubungan akibat merasa dilecehkan diharapkan akan berkurang sehingga warga Indonesia yang tinggal di MY akan merasa nyaman serta aman.

Memang baru2 ini menteri penerangan MY melarang wartawan media cetaknya agar tidak menuliskan Indonesia dengan Indon , meski katanya hanya untuk menyingkat penulisan agar tidak terlalu panjang, jadi bukan bermaksud merendahkan.
Kalau begitu menulis INA akan lebih ringkas dong daripada Indon, jadi awas ya kalau sampai ketahuan nulis Indon lagi....tak sobek-sobek koranmu !!

Meski banyak warga Indonesia yang merasa risih dengan sebutan Indon, tapi ada juga yang tidak tahu kenapa masalah Indon dan Indonesia dipertentangkan.
" Beda ya bu Indon dengan Indonesia....?" Biasanya mbak asisten akan bertanya bingung kalau bosnya membetulkan ucapan Indonnya dengan Indonesia.Begitu juga dengan mbak2/mas2 pekerja lainnya. Sehingga dengan tanpa rikuh dan pekewuh mereka akan menyebut Indon dengan mantap jika seseorang bertanya dari mana asalnya. Otomatis dalam bahasa perckapan sehari-hari kata-kata Indon masih aktif beredar dipasaran berbeda dengan bahasa diberbagai tulisan yg sudah mulai berangsur hilang karena pelanggar akan mendapat teguran dari pak menteri penerangan.

Hmm...aku jadi ingat kejadian beberapa waktu lalu di Carefour Wangsa Maju...
Saat itu aku sedang mendengarkan penjelasan petugas penyedia servis cuti-cuti malaysia. Selanjutnya dia bertanya...
" Kakak orang Indo...nn..nesia..ya..?"
" Jadi setiap kali kakak hendak balik ke Indo..nn..Indonesia...kakak dapat diskon bla..bla.bla..." cecarnya menggebu-gebu...

Wealah.
..kata-kata Indon sudah kutunggu-tunggu tapi kok selalu direvisi kembali jadi utuh .
Aku nggak tahu...dia gagal menyebut indon karena ingat pak mentri penerangannya atau karena grogi melihat mataku yang memandang dalam ke bola matanya ketika dia mau menyebut kata Indonesia.

Wednesday, June 13, 2007

KL = Jakarta ??

Setelah nyaris empat tahun hidup di KL lama kelamaan perasaanku menyatakan bahwa suasana kehidupan di KL semakin nyaris sama dengan Jakarta.

Soal macet?
Weleh...lalu lintas KL sekarang bersaing ketat dengan Jakarta. Berbeda dengan sekitar 3-4 tahun lalu dimana waktu tempuh menuju suatu destinasi bisa diperkirakan dengan tepat tanpa ada tambahan waktu untu biang macet. Dulu hanya di ruas-ruas tertentu dan jam-jam tertentu saja jalanan macet. Seperti jalan Jelatek, Jl. Ampang, Jl. Pudu, Jl. Tun Razak, daerah KL Sentral dll adalah langganan macet disaat jam berangkat kantor dan pulang kantor, lha sekarang macet udah seenak wudelnya alias semaunya sendiri...kalau pengen macet ya macet ajah. Tapi untungnya pak pulisi selalu datang disaat-saat jam sibuk sehingga meski mobil berderet ngantri kayak bebek, arus lalu lintas masih teratur karena orang2nya masih mau diatur. Walhasil meski sebel dengan kemacetan tapi masih bisa menghibur diri....kan ada pak pulisi....

Soal banjir ?
Belum tahu kalau hari Minggu tanggal 10 Juni kemaren KL kebanjiran ? aahh...masa sih! KL getu loohh...Suerr!! baca ajah disini.
Curah hujan di KL saat ini memang sangat tinggi disertai hingar bingar petir menyambar-nyambar yang tak segan menghantam pohon besar hingga tumbang. Tak pelak disaat hujan deras mengguyurKL daku harus ikhlas merelakan kompi dimatikan dan memutuskan obrolan di YM jika tidak ingin tersambar halilintar.
Hanya bedanya, kalau di KL banjir cuma selama 3 jam sedangkan di Jakarta cuma 3 hari ..wwaaa....ssadis!!
Dan bedanya lagi kalau di Jakarta rumahku kena banjir sedangkan di KL aku memilih tempat tinggi karena trauma banjir, hingga asli..sli bebas dari banjir.... :D


Soal jambret, rampok, copet ?
Halah...ternyata sama ajah, malah sekarang ini semakin marak dan tambah beringas!!
Nyari jambret nggak usah sampai ke Jakarta, disini para penjambret juga sangat berani. Dengan bermodal dengkul, pisau, dan helm mereka berani menjambret secara terbuka tanpa sungkan dan pekewuh. Korbannya rata2 orang yg tidak sedang menggunakan kendaraan (sedang menuju tempat parkir atau keluar dari kendaraan pribadi menuju suatu tempat), pejalan kaki atau sedang menunggu kendaraan umum. Tukang jambret/perampok jalanan ini cukup sadis, mereka tidak segan2 melukai korban jika membangkang tidak mau menyerahkan objek jambretan/rampokan.

Aaaahh...masa sih!! KL getu loohh.....katanya aman-aman ajah...
Nah pernyataan seperti itulah terkadang membuat lengah orang asing yang baru saja tiba di KL untuk tinggal menetap karena urusan pekerjaan serta lain hal. Selanjutnya setelah terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap diri dan teman-temannya baru kewaspadaan ditingkatkan dan otakpun mulai diset untuk selalu berfikir bahwa kejahatan bisa terjadi dimana saja, kapan saja, kepada siapa saja....hmm...basi banget...pasti coca colaaaa......

Jadi bukan seperti yg dibilang temanku ini,
" Mbakyu...katanya kalau orang asing gak bakal jadi korban jambret lan sak panunggalane..., katanya untuk menjaga nama MY..." gitu kata temanku dengan tampang culun...
" wealah jeng...mana ada seh penjahat yg punya niat untuk mengharumkan nama bangsa..."
jawabku yg di jawab ho'oh ya..oleh temanku tadi.

Dan baru-baru ini mbak asistenku yg baru (menggantikan sementara mbak asisten yg sedang cuti hamil) jadi korban keganasan mas jambret. Mbakku yang centilnya minta ampun menyerah kalah dengan mas jambret sehingga kehilangan paspor, ktp, working permit serta uang yg berada didalam tas mungilnya. Sedangkan hand phone sebagai aksesoris agar tidak mati gaya masih erat tergenggam ditelapak tangan kirinya selamat beserta bungkusan spagheti buatanku.

" Makanya mbaaakk...kalau kerja nggak usah dandan mantep-manteeepp....biar nggak diincar penjahat..." kataku menasehati sambil ikut gemetar membayangkan trauma yg dialami si mbak..
" Oalahh....buuu....saya pakai baju melayu, sandal jinjit cethit-cethit plus lipstikan ini supaya nggak ditanyain polis macam-macam.... biar nggak kena 'garuk' gitu lho buuu...." jawab si mbak memelas...

OO..gitu...
Maklum banyak mbak-mbak/mas-mas pekerja lepas yg illegal tanpa working permit. Polisi disini biasa merazia serombongan mbak2/mas2 yang sedang berjalan ditempat-tempat tertentu. Kalau ketahuan mereka illegal dengan terpaksa polisi akan menangkap mereka kemudian dimasukkan penjara.
Jadi maksud si mbak tadi, kalau penampilan keren pak polisi gak akan menyangka kalau si mbak adalah pekerja rumah tangga...

Yo wes mbak, besok lagi harus lebih hati-hati dan waspada nggak usah kemayu...dandan biasa ajah yang penting rapi....

Friday, June 01, 2007

Kangmas Spider-Jogelem-man

Memang dasar katro'.....
Wik en kemaren diajak nonton aja seneng, maklum dapat tiket gratisan untuk sekeluarga plus popcorn en coca cola. Pilemnya Spiderman, memang agak basi tapi di bioskop KLCC pemutaran filmnya masih berlangsung bersamaan dengan mulainya Pirate Carribean. Walah...telat dong!!

Pantesan anakku protes.

" Mau nonton kok pilih filem lama sih mah...semua temanku udah pada liat spiderman :-( "

" Sudahlah yang penting gratis, lagian pilemnya aja masih diputer digedung bioskop kok... Buat mama biarpun pilem lawas kalau masih enak ditonton ya diantepin ajah, apalagi pilemnya mas Bruce mBilis atau Van Dame....hiks..gayeng sih.." jawabku nyantai.....

" Tapi setelah nonton spiderman aku mau langsung nonton pirate caribean sama teman2 ya mah..." sahut anakku lagi..

" Boleh aja, mama ntar-ntar aja nunggu pembagian tiket gratisan lagi..." gitu jawabku setengah berharap.

Jreng..jreng...jreng....
Sstt...jangan brisik !! pilem udah mulai, silent plisS....

Seperti di Spiderman sebelumnya, di filem terbarunya kali ini kangmas Spiderman masih sakti menebarkan jaring-jaringnya melompat kesana kemari bergelantungan dari satu gedung ke gedung lain dalam rangka membasmi kejahatan yang dilakukan oleh si manusia pasir. Adegan gebug-gebug-an antara spiderman asli vs spiderman jahat seru abis meski di akhir cerita kang Spiderman nyaris kalah kalau best friendnya nggak datang buat ngebantu. Eh..tapi sekarang spiderman narsis deh, suka nampang kalau dipoto wartawan.....hiks kayak daku aja seneng dipoto, bukan..bukan wartawan yang moto tapi moto diri sendiri pake HaPe :P

Adegan yg paling aku suka ketika spiderman menyelamatkan teman ceweknya dari kelas science. Saat itu sebuah crane kehilangan kendali sehingga tidak bisa dikontrol gerakannya dan selanjutnya secara liar merusak gedung2 tinggi dimana teman ceweknya itu sedang membuat sesi pemotretan disana.
Ambruknya gedung menyebabkan cewek cantik tersebut terlempar dari gedung tinggi untuk menjemput maut, tetapi disaat yg tepat ...zzuuiiing.....Spiderman datang menyambar tubuh itu dan swing...swing...ayun..ayun....Akhirnya cewek itu slamet bo'.....upst..bukan slamet namanya, mbuh siapa namanya lupa daku...

Ah..aku cuma membayangkan seandainya cewek itu aku dan yang menyambarku adalah Kangmas Spider-Jogelem-man, hiks...kuat nggak ya berayun-ayun diudara sambil membawa aku...?
Mmm.. Aku yakin sembari berayun diantara gedung-gedung tinggi dan sesekali nangkring di pinggiran jendela , Kangmas Spider-Jogelem-man akan senantiasa memandangku mesra setengah tersiksa kemudian berbisik perlahan...

" Babe...kenapa dikau berat sekali, boyokku gak kuat membawa dirimu, plis deh...turunin dikit berat badannya ..
." bisiknya jaim....
" Oalah..kangmas..kangmas...diet dan exercise sudah kulakukan tapi apa mau dikata kalau menguap serta ambil napas aja bisa jadi daging...." bisikku juga gak kalah jaim...
" Aaahh... kamu, bisa nggak sehari ajah nggak ngeyel..." masih jaim jugak...

GgLodag!! Byar....lampu menyala dan ceritapun usai.
Hhh..!! gara-gara sebel nurunin badan susyahnya minta amplop jadi mikir yang aneh-aneh. Bayangin aja prinsip no pain no gain udah aku turuti, treadmil tiap hari 35 menit dengan speed 7 udah aku jalani hampir sebulan tapi setengah onspun angka ditimbangan belum juga bergerak turun.....iihh..sebel!! sampai-sampai kakiku kaku-kaku...

Halah...sutralah!! Ambil positifnya ajah, kalau ambil napas aja bisa jadi daging berarti sehat tuh...dan lagian irit nggak perlu masak bermacam-macam jadi bisa nonton lagi nggak perlu nunggu tiket gratisan....
Hiks....iya juga yah....