Lalu lintas Jakarta memang lumayan semrawut kalau tidak mau dibilang adul-adulan, tapi banyaknya kendaraan umum beroperasi cukup membantu masyarakat meski belum mencukupi jumlahnya en jauh dari rasa nyaman. Baidewei, busway yg dulu dicaci karena dianggap mengganggu lajunya pengguna kendaraan roda 4, kini malah dijadikan andalan oleh para pengguna kendaraan umum secara lebih nyaman dari bus Mayasari Bakti atau bus Patas no 52 jurusan Pulo Gadung, selain itu juga lebih hemat karena penumpang bisa kemana-mana dengan menggunakan satu tiket saja asal belum keluar dari station, wes..pokoknya lancar jaya.Di lain pihak kenek2 bus bukan busway, masih saja tetap setia meneriakkan slogan mereka...kosong..kosong...
Yoookkk...ngaseg..ngaseg..
Tadi pagi bayangan sumpeknya lalu lintas Jakarta kembali hadir dibenakku dengan manis sekali. Pemandangan rambut gimbal para kondektur metromini yg melambai-lambai tertiup angin di depan pintu bus, jelas tergambar di memoriku membuat dakyu sangat mengharapkan kehadirannya. Teriakannya yg selalu mengingatkan penumpang ketika turun dari kendaraanpun kembali terngiang..." kaki kiri...kaki kiri..kaki kiri...!!..."
" hehh...iya..brisik!!".. Dulu dakyu memang suka sebel kalau diingatkan, padahal maksudnya baik supaya jangan turun menggunakan kaki kanan lebih dulu agar tidak kesrimpet.
Pagi tadi ketika mengantar si Adek ke tempat bus sekolah biasa mangkal, tumben2an keretaku malas nggak bisa di start. ....
Ceng..kengkeng...ceng...
Wes jiaannn....ternyata akinya tekor bu !!, padahal baru 1.5 tahun yg lalu diganti. Walah bikin bete aja walau kata mereka yg tahu soal accu, jaman sekarang accu memang nggak awet. Meski nggak awet tapi jangan pas dakyu jauh dari rumah duoong....
" Kangmas...montorku mogok.." reaksi pertama talipon Kangmas Jogelem di rumah.
" Walah..knapa to?..coba diginiin...trus..digituin..." respon pertama Kangmas Jogelem.
" ..Yo weslah, aku jalan saja lha wong nggak ada angkot, unyil apalagi ojieek or beciaak padahal jalanan becieek., lha mbok ya aku dijemput to .."
" Halah..lha wong kendaraan cuma satu gitu lho,.mau pakai skate board adek takut je, lha wong jalannya ndronjong..".tambah Kangmas Jogelem di ujung sana.
Hujan rintik2 mengiringi perjalananku yg tidak membawa payung.
Tu..wa..ga..mpat..ma...enam..
Ah..alangkah sejuknya udara pagi, ah...segernya menghirup udara tanpa polusi, ah..kapan lagi bisa ber klucut ria main hujan2an, ah..inilah kesempatanku melenyapkan pelampung di perutku....ah...indahnya pemandangan hutan di sekitarku, ah....begitulah dakyu menghibur diri.
Setelah memasuki hitungan keberapa ya tadi sampai lupa, akhirnya dakyu sampai rumah juga. Meski gembrobyos alias banjir keringat tapi mantep secara berhasil mengalahkan keinginan untuk mennyetop tukang2 rumput yg berlalu lalang mengendarai motornya. Maksud loh ?? ..
hiks....tadinya gue pengen mbonceng do'i biar cepet sampe rumah en nggak capek....
Yah begitulah ceritanya...
Rumput tetangga memang selalu tampak lebih hijau dan indah, padahal dalam keadaan apapun semua pasti ada hikmah dan sisi positipnya, bagaimana cara menyikapinya membuat kita akan selalu bersyukur kepada sang Pencipta.
Alhamdulillah urusan accu beserta tetek bengeknya sudah beres, tapi besok masih ada Pe eR yg harus diselesaikan, dan lagi2 berkaitan dengan bengkel. Hhh...hari ini keretaku di vonis harus ganti ban, maklum sudah gundul....
No comments:
Post a Comment