Sunday, April 26, 2009

It's been 22nd....

Ya ampyun aku lupa lagi....
Kusentil kupingku sendiri,kenapa selalu melupakan hari ulang tahun..
Bahkan hari ini disaat kami tepat di usia 22 tahun...

Waktu memang menunjukkan kuasa...
Tanpa terasa lama sudah kami hidup bersama....
Dari masa kemasa kini semakin nyata...
Usia menuntun kami menjadi dewasa, semakin bersahaja, semakin saling merasa, tanpa ada lagi pura-pura....

Tanpa dipungkiri pun kami akan tua dan renta...
Tapi masa lalu boleh saja tetap tersimpan rapi dalam memori....

Karena aku tak kan pernah lupa..
Jamanku masih suku jaim sama kamu..:P
Di saat aku sering nyuekin kamu.. :P
Apalagi kalau kamu suka caper, weks..jelas pura-pura nggag kenal...!!!

Malah deru suara khas motor Suzuki GPmu kini kembali terngiang di telingaku...
ethek.. ewer.. ethek ..ewer...bremmm....pastinya saat itu berhenti di depan rumahku bukan di rumah cewek lain...

hm...jadi teringat gayaku membonceng motor andalanmu...
Anti melingkarkan tanganku ke pinggangmu ...gengsi coy ! ...

Hari ini...
Meski tidak ada rangkaian bunga ataupun 'candle light dinner'...
Tapi Allah telah memberiku kado teramatsangat istimewa, sebuah kebersamaan yang tak lekang dimakan usia...
Meski tidak selalu mulus, terkadang kerikil-kerikil tajam sering mengganggu disaat kami sedang bergandengan tangan...
Namun sejatinya kerikil-kerikil itulah yang menambah kepekaan dalam proses menjalani kehidupan.....

Thursday, April 23, 2009

Ketika anak senang bermain petak umpet...

Ting..tong.....
" Perhatian..perhatian....telah ditemukan seorang anak, mengenakan kaos bergambar superman berwarna biru dongker, bercelana panjang jeans, menggunakan sepatu sendal Neckerman..." suara seorang wanita menggema di salah satu pusat pertokoan di Jakarta dari counter informasi,dengan backsound seorang anak yg sedang menangis sesenggukan.

" Tuh ada anak hilang lagi, kalo suatu saat kamu terpisah dari mami en daddy nggak usah nangis,langsung aja ke tempat informasi atau lapor pak satpam, bapak2 berseragam putih biru yang tugasnya berdiri di sudut-sudut toko itu. Diingat-ingat tulisan informasinya ya..I..N...F...O...R..M..A..S..I..." gitu selalu pesanku pada sulungku yg ketika iitu berusia 31/2 tahun, baru seneng2nya membaca tulisan dengan huruf besar-besar.

Hobi bermaen petak umpetnya sering membuatku was-was yang terkadang berubah menjadi kesal. Kesenangannya bersembunyi diantara baju-baju yang dipajang di kounter-kounter atau sengaja berjalan menjauh dengan kami kemudian tiba-tiba muncul ketika ortunya mulai kebingungan akan membuatnya terkekeh-kekeh kegirangan.Hingga suatu saat kami pernah benar-benar seperti kehilangan anak di tengah hiruk pikuk keramaian akhir pekan di Mall Kelapa Gading Jakarta. Ketika itu mami mulai panik, muka sudah pucat (sempat ngaca di kaca fitting room yg kosong en kordennya kebuka), air mata mulai menggenang di pelupuk karena membayangkan anak semata wayang diambil orang ....

Tiba-tiba...

Ting...tong....
"Perhatian...perhatian...telah ditemukan seorang anak bernama Ica Mimanda...putra dari bapak Lopiti...rumah Pulo Debang Pemai...., sekarang berada di bagian Informasi lantai 3..."..walahhh..paakkk....itu anak kita....
Seblak..seblak....buru-buru aku mengangkat rokku yang tidak panjang kemudian berlari ke bagian informasi menjemput anakku yg saat itu sedang asik mengobrol dengan pak Satpam....weleh..welehh....

Dengan kejadian tersebut mami jadi bersyukur, salah satu pelajaran di setiap petang terbukti telah membantu ditemukannya anakku. Pertanyaan-pertanyaan sederhana yang membosankan bagi pendengar radio FM tapi ternyata tidak bagi si kecil, karena dialog mami dengan si kecil memang tidak akan pernah menjemukan ,malah hangat, erat, dekat dan bersahabat .....
" Nama kamu syapa...yg komplit..."
" Ica Mimanda..."
"Nama ayah...nama ibu...?"
"Bapak Lopiti dan ibu enda.."
"Alamat rumah..?"
" Pulo Debang Pemai...blok H 17 no 28....jatata timu.."
Tak pernah bosan mami selalu ngetes dengan pertanyaan yang sama,tujuanny memang kalau ketlingsut ada yang berbaik hati mengembalikan lagi kepada kami.
Dan untuk kasus hilang yang kedua kalinya diumur 4 tahunan, dengan gagah serta penuh percaya diri dia melapor ke Satpam di bagian Informasi ....
Namaku I..rrR.sha PrrRi..manda, bapaknya Pak.. rr.Rovicky. rumahnya Pulo Gebang Pe..rrR..mai...

Maen petak umpet versi anak ke dua lain lagi. Sering menghilang dikala sopir jemputan mencarinya !! Mami jadi stress secara tiap jam pulang sekolah telpon sana sini untk memastikan anak ikut mobil jemputan. Di saat kelas 2 SD mas sopir pernah menyerah kalah tidak dapat menemukan Adek hingga mengira sudah dijemput ortu. Mami sudah bercucuran air mata ketika tiba2 di halaman rumah suara deru motor berhenti...lhooo..Adekku diantar abang ojek...
.. Walah..walahhh....

Rupanya Adek yang lebih preman dari kakaknya ini diam-diam ingin meniru kegagahan kakaknya, naik bus biru no.57 nyambung metromini dilanjut ngojek. Biyuh..biyuh...panjang nian perjalanannya....
Memang sekali-sekali si mas ikut teman-temannnya menjajal kendaraan umum, sebab katanya lebih asik daripada naik mobil jemputan.

" Jalannya kan ramai,gimana tadi nyebrang jalannya dek...?"
" Aku lewat jembatan penyeberangan jalan..."

Dalam hatiku....
Good, berarti sudah menerapkan pelajaran PPKN...
"Kok kamu hapal jalan pulang, tahu jalur busnya...?"
" Kan mama suka bilang ke aku, mas Ica pake jalur bus apa..."

Dalam hatiku....
woo...ternyata dihapalkan toh..?
" Trus tadi bayar busnya gimana..?"..
" Aku nggag bayar,aku duduk sama kakak2 SMA"...

Dalam hatiku...
wah,ngiritnya kayak mami ajah nak....

Rasa ingin tahu merupakan sikap yang bisa memberikan motivasi kepada anak untuk memperoleh pengetahuan baru, kendati terkadang bisa membahayakan si anak. Ingin menjajal,kepengen mempraktekkan apa yang sudah diketahuinya tentu merupakan hal wajar. Ini yang sudah si mas dan Adek lakukan. Beruntung mami selalu memberikan penjelasan secara apa adanya, sehingga anak-anak bisa memuaskan rasa ingin tahunya dengan suka cita tanpa kendala, dan aman sentosa.

Monday, April 20, 2009

Selamat Hari Kartini ....

Hari ini tanggal 21 April.
Hari kebangkitan emansipasi wanita yang dulu tanpa lelah diperjuangkan oleh Ibu Kartini putri bangsawan dari jepara. Beliau telah memberikan inspirasi kepada seluruh perempuan Indonesia untuk mendapatkan perannya di dalam dan di luar rumah.

Hari ini banyak sekali peragawan-peragawati cilik melenggak-lenggok diatas cat walk untuk memperagakan baju daerah guna memperingati hari Kartini. Dari Sekolah-Dasar hingga sekolah menengah biasanya juga akan mewajibkan anak muridnya mengenakan pakaian daerah pada hari ini, hingga salun pedandan pun pastinya sudah mulai sibuk sejak lepas subuh tadi, menyulap muka anak sekolah menjadi bak artis ibu kota dengan harapan bisa memenangkan lomba mirip wajah ibu Kartini.

Saat ini ekspresi dalam mengenang tonggak dicanangkannya persamaan hak kaum laki-laki dan perempuan memang biasa/bisa dimanifestasikan dalam berbagai ragam acara. Ada lomba memasak nasi goreng oleh laki2, bapak-bapak maen bola sepak pakai rok, lomba panjat pinang oleh ibu2 dll .
Tapi jika direnungkan kembali, benarkah persamaan itu yg dimaksud ......?

Jaman sekarang emansipasi memang tidak lagi perlu dicari, semua perempuan boleh berkarya sesuai naluri dan hati nurani. Tapi bukan berarti ingin mengambil alih posisi karena akan lebih bermanfaat jika bersinergi. Keseimbangan alam menugaskan perempuan untuk memberikan harmonisasi dengan mengisi ruang-ruang kosong yang tidak dapat dilakukan oleh laki-laki, sesuai porsi.

Salut kepada para ibu bekerja yang dapat melaksanakan tugas gandanya, memakmurkan kesejahteraan keluarga berikut mengemban tugas pekerjaannya. Tabik untuk para perempuan yang telah berkarya dalam segala bidang, berjuang untuk kepentingan negara dan bangsa. Hormat saya kepada mbak-mbak asisten yg dengan segala daya upaya berusaha membahagiakan keluarga walau terkadang sakit mendera.
"

Kepada teman sejawat para ibu eR Te...
Tugas kita tidak kalah berat, 24 jam berdinas dalam kantor keluarga ( terbukti komputr nyala terus) tanpa bayaran satu sen pun, apalagi uang pensiun. Modal kita hanya ridho dan ikhlas, kendati ijazah sekolah tinggi tetap diperlukan karena dikantor ini kita bekerja rangkap, yaitu sebagai guru anak-anak, bimbingan kounseling buat mereka, juga sebagai mentri keuangan keluarga.

Untuk semua perempuan Indonesia...
Selamat Hari Kartini !!

Monday, April 13, 2009

Kecap Indon...nesia..' lagi best '....

Moms.....gimana seandainya di dapur kehabisan stock kecap..??..

Wah, kalau ini sampai terjadi bisa-bisa predikat sebagai ibu tidak bertanggung jawab bakal menempel di punggungku dengan tulisan besar, bold & underline.Seandainya pun dakyu minta maaf atas kelalaian dalam penyedian si hitam pekat ini, pastinya jawaban Tiada Maaf Bagimu akan terlontar menyertai wajah cemberut tanda kecewa yang terpantau dari menurunnya selera makan.warga rumah
...UPst....sorry mori bebek meri ya guys....

Kecap memang murah meriah, bumbu serba guna dengan rasa luar biasa tapi cukup irit. Dengan modal kecap doang makan bisa terasa nikmat dan nyamleng.
Bangun pagi 'sabu-sabu' temtu pake kecap. Maksudnya sarapan bubur prens...bukan nggelek yah.. Breakfast dengan telor ceplok plus nasi kecap krupuk,... wah ini favorit masa kecil, atau kalau kefefet makan nasi krupuk plus sambel kecap juga sudah oYe..

Aneka masakan semur,miss-tumis, mi goreng, bakso, sate tiada berkesan tanpa kehadiran si hitam manis nan pekat. Tapi sayang sangat susah menemukan merk kecap yang pas di KL. Kalo tidak terlalu cair malah terlalu kental dan berwarna hitam dengan rasa asin meski di botolnya sudah tertera kata2 ' Kicap Manis'....wehhh ketipuuu...

Menyimpan beberapa botol kemasan kecap produk Indonesia menjadi terasa perlu. Terdapat dua merek kecap terkenal yang dapat ditemukan di sini. Kecap dengan brand tiga huruf dan kecap bergambar burung. Para kecap ini termasuk langka di di KL secara hanya dijual di daerah pasar Chowkit tempat pemukiman warga Indonesia. Jadi kalau sampai lupa menyetok barang ini kemungkinan akan gigit jari ketika suatu saat simpanan habis sedangkan di toko penjual makanan Indonesia ternyata juga sedang kosong. Terbukti sekarang mulai sering kehabisan, masih mending terkadang terdapat kemasan plastik bukan kemasan botol.Akibatnya orang serumah protes karena kehilangan lauk favoritnya...nasi putih anget, tempe goreng garit plus sambel kecap... wess....bakalan cuma bisa ngeces dan ngiler membayangkannya....

Suatu saat pernah dakyu benar-benar kehabisan kecap, sedangkan toko andalan sedang tidak dapat diandalkan. Jadilah dakyu berkeliling super kampret mencari tahu kecap apakah yg biasa dipakai oleh orang lokal. Interview dengan para belanjawan dan belanjawati selalu saja tidak mendapat jawaban memuaskan.
" tak tahulah kicap mana yg sedap..."
" selalunya saya guna kicap indon...' e bi si'...lagi sedap..."
" kicap gambar burung.. lagi best..."
" kicap indon pekat, manis, sedap.....best giler..., tak cair tak kental..."

Biyuh..biyuh....nuwun sewu...saat ini saya sedang mencari kecap lokal mak cik...

Rencana membuat bihun goreng pun terlaksana juga setelah akhirnya menjatuhkan pilihan pada ' Kicap Mee ' dengan cara menghitung kancing bajuku...kicap mee..kicap lemak manis..kicap mee..kicap lemak manis..kecap mee..!! ..pas....kancing yg kuhitung habis sudah....

Tapi ternyata hasilnya sangat horor sudara-sudara...
Warna bihun seperti rambut yg di cat 'gojag-gajeg' ..pokoknya enggak banget deh..!! ...coklat ?..Hitam..? ..nyaris perpaduan coklat hitam tapi banyak hitamnya, meski rasanya tetap gurih serta sedap secara dakyu yg mangsak..
:D

Wallah..kok jadi mengeluh yah...

Aaahh....Sebenarnya tidak cuma soal kicap or kecap yang sering kita keluhkan masih banyak lagi.Dari soal makanan, bahasa,budaya, lingkungan,sampai soal salun pedandan ( salon ), pokoknya bakalan gempor kalau menghitung mengingat jumlahnya segambreng. Padahal kalau mau jujur, semestinya kita beradaptasi dengan lingkungan dimanapun kita tinggal. Tidak mungkin kita selalu mendapatkan apa yg kita mau,..apalagi di negeri orang....

Ah ..sutralah...
Gara-gara kicap....!!

Thursday, April 09, 2009

Kalo mami 'nyandu' Fesbuk

Jujur saja, bermain Face Book memang sangat mengasyikkan. Banyaknya waktu terbuang tampaknya tidak bermakna apa-apa dibandingkan dengan kemasyukannya. Jadi tidak heran jika kemudian ada perasaan seperti baru nongkrong sebentar di depan kompi, eee..ternyata sudah tiba waktunya menjemput anak sekolah, padahal belum ada masakan di rumah sedangkan setrikaan masih menggunung melambai-lambai minta digosok. ..fyuuhh...

Bagaimana tidak mengasikkan, secara banyak menu disana. Ada es teler,nasi padang,mi ayam, sate padang, ayam pop, eskrim dll yang bisa dikirimkan secara virtual kepada teman tercinta tanpa mengolah lebih dulu. Urusan kenyang nanti dulu, yang penting ngiler coy !...gitu prinsipnya. Bahkan kalau mau lempar-lemparan sepatu atau timpuk-timpukan tas kulit bermerk juga bisa, meski lagi-lagi secara virtual.
Ealah..tapi kok ya bisa bikin seneng.

Paling menyenangkan kalau bisa bertemu dengan teman lawas. Posting foto-foto jadul menjadi sepert barang anyar karena munculnya komen-komen lucu dari si empunya wajah beserta teman-teman, dan sumpih hal ini akan membuat kita ketawa-ketiwi, melupakan basa-basi serta kembali pethitha-pethithi ( gaya,serasa masih muda). Memang kalau dipikir-pikir ngFB seperti kegiatan tidak bermutu, wagu, dan lucu. Apalagi jika mami, daddy,opa dan oma ikut terlibatdi dalamnya. Tapi prens, fenomenanya memang begitu….

Belakangan ini, seseorang dianggap tidak gaul margaul jika belum ‘ngeFesbuk’ Padahal belum tentu demikian, karena faktanya masih banyak yang berpikir panjang untuk tidak membuka account FB. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh beberapa factor:
1. Mungkin super sibuk karena terjerat dengan pekerjaan kantor sehingga tidak sempat ngeklik FB.
2. Mungkin tidak berlangganan internet
3. Gaptek ( padahal kalau niat sekejap juga bisa canggih )
4 . Tidak suka bersosialisasi. Karena pada umumnya seseorang akan tetap exist dalam FB jika sering berkunjung atau membuat komen di FB teman2nya.
5. Takut (mungkin dilarang pasangan karena ada kecenderungan akan mengganggu stabilitas hubungan)…ho..ho…ho…segala kemungkinan bisa terjadi.kan ?
6. Emoh kecanduan.

FB addict..?...waw…..memangnya bisa begitu…?..bisa saja sodara-sodara, apalagi tidak ada kesibukan lain yang menyita waktu. Lantas bagaimana kita bisa dikategorikan sebagai kecanduan ‘mesbuk’?...yah..kira2 beginilah….
- Merasa gelisah jika sehari saja tidak menengok halaman FB, hidup serasa bagaikan sayur brongkos tanpa kluwek,,tidak komplit kurang bumbu dan hambar….oh…. tidaakkkss..
- Lebih suka chatting dan saling memberikan komen daripada nonton tivi atau ngobrol dengan keluarga.
- Buat yang pake Black Berry, akan lebih sering bertabrakan dengan orang secara terlalu khusu’ memantau FBnya tanpa melihat sekitar, lebih gaswath lagi kalau sudah mulai sering kesandung. - Sering mempraktekkan multi tasking. Memasak disambi bermain fesbuk secara kompi diset dekat dengan dapur. Nguleg sambel disambi chatting,komen sana-sini,gonta-ganti status di wall, upload foto, serta scan foto jadul untuk dipublish. Dan ini dilakukan mami dengan riang gembira sembari tetap melakukan gerakan mis-tumis, reng-goreng, yur-sayur, dan sreng-osreng…..weleh..weleh
Jadi jangan heran jika anak tiba-tiba berteriak protes …..

“ Mama sekarang masakannya kok nggag enak sih..?”
“ Bikin nasi goreng kelembekan…..bikin mi goreng nggag enak… “

-Lebih parah kalau suami sudah mulai menekuk wajah hingga 7 lipatan, weee...harus dikurangi frekuensi nge FB jika tidak menginginkan ada perang dunia ke tiga. Kemungkinan ada indikasi tercium gerakan CLBK (cinta lama bersemi kembali), terdedahnya KTS ( kasih tak sampai ), atau mungkin terkuaknya kisah Gatot alias gagal total. oH…Nooooo…..

Prens….Kalau direnungkan,tenyata banyak juga kelemahan FB jika kita tidak pinter-pinter mengambil positipnya saja. (ya jelas laah…)Jangan sampai kecanduan barang ini karena dampaknya seperti halnya barang yang bisa membuat ketergantungan lainnya

Aahhh….Mungkin kalau bang Napi tahu masalah ini dia juga akan berkata WasPaDalah !

Sunday, April 05, 2009

Giliran mami berbicara..

" Memangnya aku harus kayak bapak ? Setelah lulus cari kerja, menikah dan berkeluarga ? Aku mau ini dulu,,itu dulu..begini dan begitu.. "....
" Memangnya nanti kalo kerja harus sesuai dengan bidang pendidikanku..? Memangnya salah kalau terjun di bidang enterpreneur atawa entertainer... ?"
" Iya..iya..kenapa harus selalu diingatkan seh..?..tentu saja sudah aku pikirkan..kenapa nggag percaya sama aku seh ?.."
" Saat ini pemikiranku seperti ini,kalau seandainya nanti memang akhirnya seperti bapak, itu karena pilihanku bukan karena disuruh ya.."


Opst...sebegitunya .....
Bertukar pikiran dengan anak yg sudah mahasiswa ternyata ngga semudah mengajaknya ngobrol seperti ketika dia masih usia Taman Kanak-kanak atau sekolah Dasar. Diskusi bisa berlangsung seru dan tak jarang berujung seteru. Apa yg ortu pikirkan tidak selalu seiring sejalan. Tidak semua yang dipikirkan ortu akan diterima apa adanya tanpa syarat, tetapi banyak sekali koreksi sodara-sodara.Menurutnya gaya berpikir ortu sudah ada templatenya, tinggal mengisi sesuai porsi, situasi dan kondisi.

Sepanjang sejarah setiap ortu pasti menginginkan anak2nya sukses melebihi cikal bakalnya.Untuk hal ini saya yakin golagokin semua ortu tentu akan mengacungkan 4 ibu jarinya termasuk jempol kaki tinggi-tinggi,sebagai tanda setuju. Dengan begitu tidak heran jika berbagai kiat dan tips gencar dilancarkan kepada anak untuk mengejar apa yang diinginkan ortu agar minimal bisa menyamai mereka meski terkadang melupakan kepentingan si anak.

Di saat berbicara dengan anak meski ortu tidak bermaksud membuli, lain lagi yang terekam dalam memori. Suara mereka terdengar seperti monster berkuasa yg sedang memberikan perintah tanpa bisa dilawan, sehingga anak seperti hanya berkewajiban mengangguk setuju atas titah sang ortu . Padahal mungkin dalam hati mereka berkata...
"I dont want to be told...!! " wops..

Dua puluh tahun yg lalu mungkin ini akan berhasil diterapkan.Tapi untuk anak sekarang yang penuh wacana dan kritis terhadap masalah rupanya sudah tidak mempan lagi, gaya seperti itu sudah tidak musim lagi.Mereka maunya diajak berbagi dan membagi cerita dalam suasana akrab penuh pertemanan kental dengan suasana persahabatan. Yah..Ibaratnya gaya rambut gondrong sudah tidak model lagi,mungkin gaya ortu yg berkata kamu harus begini..kamu harus begitu, pastinya juga sudah bergeser menjadi..bagaimana kalau kamu mencoba begini...mungkin kamu bisa begitu....

Mungkin agak ribet ya prens, seperti sedang menuju destinasi dengan mengambil jalan alternatif, tapi rupanya cara demikian akan lebih berkesan dalam menyerap pesan.

Ah..ngaku sajalah...
Memang mami sering mendramatisir percakapan,terkesan tidak percaya, dan hobi menasehati, secara sudah hukum alamnya begitu.

Wokey....Jadi protesmu diterima nak...
Tapi mami tetap tidak akan berhenti untuk...
1.Memberi pesan kepadamu..( baca nasehat )
2.Mengingatkanmu disetiap keadaan...
3.Menghiburmu di kala gundah...
4.Menunjukkan arah ketika di persimpangan...
5.Dan tidak akan berhenti bicara untuk mengingatkan...jangan lupa sholatnya.....

Itulah tugas ortu dalam menjaga titipanNya...
Lebih berat dari tugas pak satpam di Mal-mal yg dibayar hanya untuk berdiri, .. :P