Tuesday, October 23, 2007

ibu-ibu = cantik


Soal dengan stabilo kuning diatas ternyata cukup membuat bingung seorang anak SD. Sebenarnya apa sih yang membuat anak tersebut jadi kisruh?
Apakah karena dalam kesehariannya pengasuhan hanya diperoleh dari seorang asisten rumah tangga sehingga dalam pikirannya, menggendong, menyuapi, memandikan, mengajak jalan-jalan hanyalah tugas seorang pembantu. Hingga timbul persepsi bahwa pengasuhan identik dengan tugas pembantu. Yah, mungkin itulah pendapat orang pada umumnya sekilas melihat gambar diatas.
Tapi seorang teman milis berpendapat lain,

Mbak, yang salah itu bukan anaknya tapi yang bikin gambar kartun disoalan itu. Lha ibu-ibu jaman sekarang kan dandanannya ya nggak kayak di kartun itu. Coba deh gambar ibunya itu lebih trendi dikit, pasti jawaban anak-anak jadi gak salah
Lha kok nyalahin anak-anak, wong kita sendiri ya nyangkanya gambar itu ya gambar pembantu....hik..hik....

Mungkin ada benarnya juga, sosok ibu sekarang sudah berubah dan berbeda dengan ilustrasi yg biasa terdapat pada buku- buku Bahasa Indonesia di jamanku dulu. Di buku2 lama kehidupan harian ibu si Amir digambarkan sebagai wanita yang berkain dengan rambut bergelung. Dengan berlalunya waktu trend berbusana wanitapun berubah bukan berkain tapi memakai rok/blouse, tentu saja hal ini mempengaruhi ilustrasi gambar pada buku2 anak sekolah.

Tapi rupanya ketika mami-mami sudah mulai mengenal rebonding serta busana modern, ilustrasi gambar masih tetap alias tidak berubah. Akibatnya menimbulkan kebingungan pada anak karena maminya sekarang adalah wanita yang super duper keren.

Jadi pesan buat para mami, jangan berdandan seadanya seperti pada gambar diatas agar anak tidak salah tafsir....sebenarnya ini maminya atau pembokatnya :D
Berdandanlah serapi mungkin dimanapun anda berada baik dirumah, dipasar, di RS, di mall, lagi manjat pohon jambu, lagi lompat pagar, lagi kerja bakti dll. Pokoknya buatlah icon bahwa ibu-ibu = cantik tujuannya supaya:
1. Tidak digaruk Rela
2. Supaya anak tidak keliru, siapakah yang sedang mengasuhnya...apakah mami or asisten :D
3. Para kartunis bisa membedakan bagaimana menggambar bos mami dan bagaimana melukis bedinde
4. Tentu saja supaya suami betah di dekat kita....waaaa....ini dia d'best partnya...!!

salam cantik selalu


Wednesday, October 10, 2007

Rela.......aku tetep nggak rela!!

ati ati jeng laras, kamu ditangkap RELA.
Komentar Innuendo ini langsung mbikin atiku 'mak deg'. Gimana enggak, isu ini memang lagi hangat dikalangan orang Indonesia di MY. Belum lagi Rasa Sayange terselesaikan, belum juga kering luka si wasit, belum hilang sebutan2 indon, kini ada lagi kasus yang membuat orang Indo gondok, sebel, mangkel dan merasa terhina. Tindakan asal garuk oleh Rela si pemburu imigran gelap benar-benar menjengkelkan terutama setelah kasus penangkapan seorang anggota keluarga diplomat dimana kartu identitas keluarga diplomat dianggap palsu oleh Rela, padahal asli...sli... dikeluarkan oleh pemerintah setempat. Horotoyohh....!!

Sekarang orang Indonesia di sini menjadi lebih berhati-hati, teliti serta lebih komplit mempersenjatai diri dengan dokumen2. Dulu kemana-mana sudah cukup pede dengan hanya membawa foto kopi paspor, kini paspor asli harus ditenteng kemana-mana supaya merasa aman bahkan paspor bayipun dibawa-bawa jika pergi bersama anak. Soalnya in case kegaruk takut si bayi disangka bukan anaknya. Segitu paranoidnya kah?...tapi kalau ngeliat tindakan ngawur si rela bisa saja hal ini terjadi. Wah...riskan dong bawa paspor kemana-mana, trus kalau hilang gimana duooong? ...wes salahmu dewe!!

Tapi meski begitu aku masih keukeuh cuma bawa SIM sebagai ID. Logikanya orang punya sim pastilah ada paspor karena merupakan kelengkapan saat apply surat ijin mengemudi tersebut, apalagi pada SIM dicantumkan juga nomer seri paspor. Tapi setelah kupikir-pikir....emangnya Rela ngerti hal-hal begini?....

Rela yang jumlahnya mencapai 480.000 memang menjadi anak emas di negeri ini sebab sangat membantu pemerintah dalam soal penanggulangan pendatang haram dari berbagai bangsa. Dengan hanya berjumlah 90.000 tampaknya polisi sudah sangat kewalahan menghadapi para pekerja ilegal apalagi dengan meningkatnya pelaku tindak kriminal. Makanya jumlah Rela bakalan segera bertambah. Mudah kok syaratnya asal berbadan sehat, warga setempat, dan sudah dewasa. Bonusnya menggiurkan lho...80 rm perkepala imigran gelap. Wuiikk....pantesan babat sana babat sini, dobrak sana dobrak sini...... 80rm cing!!

Halah...ngomel begitu nyatanya masih betah juga di MY.

Plis deh....kuakui dakyu masih matre, masih suka belanja belanji aneka warni, masih hobi pergi kesana kemari apalagi Pak SBY juga pernah bilang,
" Nanti kalau Indonesia sudah membaik kamu pulang ya..." gitu katanya...
Ehmm... nggak bisa janji juga ya....

Tapi jika suatu saat kami harus pulang juga, saya janji deh mau nyanyiin lagu ini...
aku pulang dari rantau
bertahun-tahun di negri orang
ooo..Malaysia...

Hayooo..ini lagu dari mana, di list karaoke penciptanya noname lho....





Monday, October 08, 2007

" iihh..emangnya fear factor.."

Tinggal beberapa saat lagi hari raya Idul Fitri 1428 H akan datang. Wanginya aroma kueh mueh mulai tercium di berbagai sudut dapur rumah tangga maupun apartemen. Warna-warni jajanan lebaranpun sudah tampak terpajang di pusat-pusat perbelanjaan mengundang pembeli yang tidak sempat berkutat dengan tepung, susu, gula, selai,kacang mede dan juga panasnya ketuhar alias oven.

Tak lama lagi manisnya saat-saat berbuka puasa akan segera berakhir, khusyunya sholat tarawihpun mulai akan beralih. Acara makan gratis disaat bedug magrib juga segera habis.

Berbuka puasa di KL memang agak berbeda dengan di INA. Disini hampir seluruh mesjid menyediakan santapan berbuka untuk semua orang bukan hanya undangan tertentu. Hal ini dilaksanakan setiap hari hampir diseluruh mesjid yang ada di KL. Mungkin bukan hanya di KL tapi diseluruh MY. Sepertinya semua orang berlomba-lomba memberikan sodakohnya dibulan penuh berkah ini. Dari tukang jualan makanan dipinggir jalan, orang2 kaya sampai restoran besar jauh-jauh hari sudah ngantri mendaftarkan diri untuk menjamu buka puasa ke mesjid-mesjid. Subhanallah...sampai fully book. Jadi kalau kita berniat tidak akan masak sebulan penuhpun dijamin gak akan kelaparan.

Sebenarnya aku suka juga sih yang gratis-gratis, tapi sampai saat ini belum kesampaian juga untuk ikutan hadir mencicpi hidangan di mesjid2 tersebut hingga disetiap bulan puasa dapurku tetap setia mengepul disaat petang mulai datang.

Tak bisa dipungkiri jamanku memang paling seneng barang gratisan berbeda dengan era anakku yang justru akan merasa heran jika sesuatu diberikan secara percuma. Kemaren saat berbuka di Secret Recipe anakku si bontot sempat membuatku tersipu. Diluar makanan pesanan, restoran ini memberikan kurma serta minuman dingin dengan rasa mak nyuss juga ice cream coklat super lekker....
" wiihhh...gratiss ya..." cetusku dengan wajah berseri-seri..
" mamah...bukan gratis, tapi complimentary....! weleh...lagi2 si bontot mengoreksiku dengan wajah protes...
" jamannya mamah nggak ada tuh complimentary, adanya ya dikasih gratisan getuuhh.." nggak mau kalah juga dakyu..
" tapi malu-maluin maahh....orang kok senengnya gratisan, semua kan udah dikalkulasikan harganya... jadi ya nggak gratis...." kata si bontot lagi..
Haiyaakk......si bontot mulai mletik otaknya. Ya sudah sekarang mamah akan mengubah mind set agar berpikir bahwa tidak ada barang gratis di dunia ini. Tapi pliisss...bernapas en kentut tetep boleh gratis ya.... :(

Karena bulan Ramadhan akan segera bergeser menuju 1 Syawal, memikirkan menu masakan untuk makan bersama dengan handai taulan di Hari Raya sudah mulai di on-kan. Banyak usulan dilontarkan. Dari banyaknya usulan ternyata menu yang mengandung fear factor masih digemari malah menjadi favorit di hari raya. Yess!!...Sambel goreng hati sapi.
" Ibu-ibu berhubung kita-kita sudah mulai sepuh mari kita kurangi makan jerohan..." gitu kataku sok menghimbau..
" yaaa.....nggak mantep dong"....tuh kan pada kecewa...
Memang sih rata-rata orang suka dengan bahan masakan berbau daleman seperti soto jerohan, kripik paru, babat goreng bacem,, sate ati, oseng2 ampela ati ayam dll.

Tapi sejak 15 tahun lalu, untuk makan jerohan-jerohan tersebut bagiku bagaikan ajang fear factor ...sumprit!! Kenapa..?
1. Ya tentu saja karena menyadari usia yg semakin bertambah, nggak bagus getu loh buat kesehatan.
2. Mbayangin bentuknya kalau belum dimasak..
3. Mbayangin fungsi jerohan ketika si binatang belum disembelih
4. Ikut-ikutan Garfield. Tonton aja Garfield 2, ternyata si doi gak suka ati sapi untuk makanan kalengnya . "Iiiihh!!...emangnya Fear Factor..." gitu katanya ketika si John bosnya menyodorkan makan untuknya.

Halah.... apapun menunya, kebersamaan di hari raya pasti akan menimbulkan kebahagiaan. Apalagi banyak keluarga berkecukupan menggelar acara open house dimana kita bisa datang untuk makan minum serta bersalam-salaman. Yah..tentu saja gratis....upst!!

"Hayoooo...mamah mikir gratisan lagiii...!!!"

Wednesday, October 03, 2007

Rasa Sayange...

Sedepnya bisa nulis lagi....
Tiga minggu nggak up date serasa punya utang, bisa aku bayangkan betapa bosannya membuka blogku yang isinya nggak ganti-ganti alias sambel goreng opor melulu !! Padahal aku gak ada niatan buat puasa ngeblog.

Kegiatan di bulan Ramadhan cukup menyita waktu...
Maklum sebagai ibu-ibu yang rajin aku jarang absen mengikuti aktivitas dengan tujuan menambah amalan di bulan puasa.....cciiieee...alim ni yee....
Suerr!!....tadarusan, pengajian, santunan, buka bersama, meetang-meeting ngrembug acara kumpul2 di hari raya, belanja-belanji plus tugas rutin harian bisa menghabiskan waktu sehari penuh..herMan...padahal cuma gitu-gitu doang.

So mau ngeblog dikala hari masih terang rasanya lemes secara perut kosong gitu looh. Ngeblognya malam hari duong!!...ngantuk bo'..buka-nya terlalu hot!! ..kepedesan mangsutnya...

ahh...Sutralah....
Claim anakku atas komputer yang sering aku pakai di malam hari akhir-akhir ini mulai membuatku kesal. Laptop si bontot ngadat tapi belum juga sempat untuk mengantar ke service centre, tak ayal komputer lainpun diembat. Sebenarnya memang untuk mengerjakan tugas, tapi yang bikin bete adalah hobi chattingnya itu.
"...Ayooo...kerjakan home worknya...!! ..jangan cuma chattang-chatting aja... " gitu aku biasa teriak-teriak di malam hari...
"...lha ini aku sedang ngerjain home work, aku nggak chatting kok.." ..ngeles dia!! Padahal tadi jelas kulihat terdapat 2 layar kamera berkibar-kibar dimana kini sudah berganti ke page lain yang berisi home work-home worknya.
Kini sampai jam 10 malam mau tidak mau komputer dikuasai oleh anakku hingga dia kembali ke laptop.

Tapi emang sekarang lagi musimnya meng-claim barangkali yak...
Lagu Rasa Sayange yang dijadikan jinggel iklan Truly Asia, saat ini telah diclaim sebagai lagu MY. Karya-karya yang tidak diketahui pencipta asalnya telah menjadi makanan empuk nan gurih hingga diperebutkan kepemilikannya. Tapi susah juga sih mematenkan sesuatu yg tidak jelas siapa pemiliknya.Seperti wayang kulit yg konon asalnya dari kebudayaan hinduisme kini juga sudah di claim sebagai kebudayaan MY.

Dah pandai cakap rasa kerr??...
Kembali ke lagu Rasa Sayange. Di MY tidak ada kata-kata rasa tapi rase. E di MY berbunyi seperti kalau kita mengatakan pohon enau. Seperti kita tahu penduduk Maluku selalu menyebut huruf E disetiap akhir kalimatnya, sedangkan E dalam sayangE di lagu tersebut sama sekali tidak pernah terdengar dalam percakapan sehari-hari di MY. Jadi bagamana asal muasalnya mereka bisa dengan santainya meng claim lagu ini.....???...wess.. judeg tenan!!

Sudah saatnya kebanggaan terhadap kebudayaan sendiri harus ditingkatkan mengingat kebudayaan barat lebih menggaet minat anak-anak muda, hingga kebudayaan tradisional baik musik, tari dll dari berbagai daerah pelan tapi pasti terlihat semakin memudar, malah sepertinya hanya akan kita jumpai pada saat berkunjung ke museum. Untuk anak-anak yang bersekolah di International School karena mengikuti orang tua bertugas keluar negeri, pengenalan budaya Indonesia semakin minim. Jangankan budaya Indonesia, menyanyikan lagu Indonesia Raya saja blank apalagi Garuda Pancasila, Padamu Negeri serta lagu2 perjuangan lainnya. Lebih mengenaskan lagi kini anak2 Indonesia lebih hapal lagu2 kebangsaan MY daripada lagu kebangsaan sendiri...duh Gusti....
Dulu masih lumayan ada hari Kartinian dimana setiap anak sekolah diwajibkan mengenakan baju daerah dihari tersebut, jadi secara tidak langsung mengenalkan anak-anak pada variasi budaya di Indonesia. Tapi sekarang memang serba susah, berbicara soal daerah nanti dikira primordialisme....kedaerahan gitcuuu...

Soal aneka ragam jenis makanan juga harus waspada kalau tidak ingin di claim lagi. Di My orang Indonesia dari berbagai suku sudah berjumlah 2 juta-an jiwa dimana pemenuhan kebutuhan makana rasa negeri sendiri sudah mulai dipenuhi. Sekarang disini makanan apa yg nggak ada? ..pempek, somay, bakso, tempe...
Seiring berjalannya waktu bisa saja makanan2 tsb diklaim sebagai makanan lokal karena jumlah orang Indonesia yg semakin banyak, belum lagi dengan adanya hubungan perkawinan. Apalagi pencipta makanan2 tersebut juga noname, jadi enak banget bwat di klaim...


Gambar diambil dari sini, sini, sini,sini, sini