Friday, March 31, 2006

Cita-cita

sebuah mimpi untuk terus berkarya

Susan..susan...susan..besok gede mau jadi apa...
Aku kepingin pinter..biar jadi dokter...
Kalau jadi dokter....terus mau apa..
Mau nyuntik orang...jus..jus..jus.....
Cita-citaaaku.....

Itu lagu yang sering diputar berulang-ulang ketika anakku masih kecil...dan buntutnya dia bertanya.."cita2 itu apa si mah?"..
Nggak cuma si Susan boneka lucu Ria Enes yang punya cita-cita.
Sebagai mahluk hidup manusia mempunyai keinginan untuk mewujudkan cita-cita dan ini bukan hanya monopoli mereka karena negara sebagai badan hukum juga punya cita-cita, kelompok-kelompok sosial juga punya cita-cita hingga keluarga sebagai kelompok masyarakat terkecil juga menggantungkan sebuah cita-cita.

Cita-cita merupakan sebuah keinginan dan tujuan yang sangat ingin dicapai hingga berbagai upaya ditempuh untuk mewujudkan sebuah angan-angan serta impian yang bernama cita-cita.Hidup tanpa cita-cita seperti tidur pulas tanpa mimpi, polos tidak ada warna, kurang greget dan mengambang. Walau terlalu banyak mimpi juga membuat tidur tidak nyenyak sehingga siklus hidup terganggu. Begitu juga dalam realitas ketenangan batin menjadi sukar dinikmati jika terlalu banyak mimpi yang ingin diraih.
Meski hidup terasa hampa tanpa cita-cita, tapi banyak orang mengatakan hidup akan terasa nyaman jika tanpa beban dan tekanan ambisi untuk berprestasi menggapai tujuan. Dengan kata lain, lebih enak hidup hanya mengalir mengikuti arus air....dan melakukan segala sesuatu tanpa mengada-ada, apa adanya juga seadanya.

Negara mempunyai cita-cita untuk mencerdaskan bangsa, menciptakan rakyat adil dan makmur, mempunyai persamaan kedudukan dimata dunia, menghapuskan kemiskinan, menghapuskan segala bentuk penindasan dan seabrek-abrek cita2 lain yang masih sangat berat untuk dicapai hingga saat ini.
Sekelompok masyarakat juga bercita-cita untuk membentuk suatu tatanan kehidupan yang damai hidup rukun antar sesama, toleransi, perilaku sopan santun. Sehingga meski dengan penuh perjuangan pemuka masyarakat akan berusaha sedaya upaya untuk mewujudkan keinginan luhur tersebut.
Sebuah keluarga juga bercita-cita untuk membentuk keluarga sakinah mawadah warahmah alias keluarga bahagia sejahtera lahir dan batin.
Itu semua ada karena keinginan untuk mewujudkan apa yang diharapkan terus menerus terpacu untuk menggapai sesuatu secara optimal.

Anak2 pada jaman aku kecil kalau ditanya cita2 biasanya akan menjawab akan menjadi dokter atau insinyur meski tidak ada bayangan apa aja si lingkup pekerjaan mereka??...
Lain dengan anak2 sekarang yang sudah diperkenalkan berbagai profesi sejak dini.

Ketika ditanya soal cita2 ketika masil kecil biasanya anak2ku akan menjawab berdasarkan kegemarannya pada saat itu.Pada saat sedang gemar mobil2an....
" cita2ku mau jadi sopir ambulan...nguing...nguing..nguing..." gitu celotehnya. Hiiii...padahal aku paling phobia dengan mobil putih itu...
"cita2ku mau jadi masinis..jes..jes..jes.." nah..itu ketika dia mendapat mainan keretaapi komplit dengan lokomotif dan rel.
"aku mau kayak David Beckham, bintang sepak bola top!"....yang ini berkaitan dengan hobi main bolanya setelah dia tumbuh agak besar
Dan ketika dia beranjak remaja...
"mah..aku mau bikin grup band aja...targetnya ngetop kayak Dani Dewa.."...wah..wah..wah....cita2mu itu lho cah....macam-macam ada...dan kini dia masih selalu menciptakan mimpi-mimpi yang ingin dikejarnya.

Berbeda dengan cita2 anak2 pembantuku. Anak si Budi pembantu ibuku di Yogya sangat pesimis dalam menghadapi masa depannya walau masih kelas 6 Sekolah Dasar...
"Mak...jadi orang kaya itu sudah turunan ya...kalau orang tua kaya anaknya pasti juga kaya.....Lha kalo anaknya seorang pembantu...nanti aku juga pasti jadi pembantu ya mak?"....
Anak ini sudah tidak punya cita2....karena sudah yakin kelak akan menjadi seorang pembantu...sehingga kegiatan belaar disekolah maupun dirumah menjadi sangat biasa2 saja, tak ada secuilpun ambisi untuk berprestasi....

Anaknya bu Andi pembantuku di Jakarta tidak berbeda dengan anaknya si Budi. Dulu dia pernah les menjahit dengan maksud ingin membuka usaha jahit menjahit...
"lumayan buat tambah2 pemasukan mbantuin emak.." gitu ceritanya...
Tapi belum genap 2 bulan dia sudah menyerah...
" susah bu...banyak itungannya..." gitu keluhnya..
"Terus kamu mau kerja apa...." tanyaku, sebab sekolahpun dia sudah malas..
"Saya mau kerja kayak emak aja...bebenah rumah.." jawabnya pasrah.
"Memang repot kalau orang sudah pesimis begitu...serasa tak punya kemampuan..apalagi cita2" pikirku saat itu...walah..walah.....

Cita2 ibarat sebuah mimpi yang akan memberikankan inspirasi dan motivasi kepada manusia untuk bertahan hidup, bersemangat dalam melanjutkan kehidupan serta memacu manusia untuk terus menerus berkarya.

No comments: